7.Pernyataan?

19 6 0
                                    

-Meski cinta berakhir tak sesuai harapan, setidaknya kita sudah berusaha dengan melakukan yang terbaik-
----------

Selesai menonton, Leo mengajak Senja untuk mampir ke rumah makan. Selain untuk mengisi perut yang sudah keroncongan, juga ada sesuatu yang ingin Leo tanyakan pada gadis itu.

"Ja" Leo membuka suara.

"Hm?" Senja yang tadinya hendak melihat ponselnya segera mendongak, memandang Leo.

"Ehm... apa Om-om tadi beneran pacar lo?" Tanya Leo hati-hati.

Tadi, saat di rumah Senja, Leo bertemu dengan pria 'waktu itu'. Pria yang mengaku sebagai kekasih Senja.

Mendengar penuturan Leo Senja memasang wajah tak terima. "Sadis banget lo ngatain Bos gue Om-om"

"Dia emang Om-om, kok" celetuk Leo merasa 'cemburu' dengan pria delapan tahun lebih tua darinya yang pernah menjadi Bos Senja saat di prakerin, juga pria yang mengaku menjadi kekasih gadis itu.

Percakapan mereka sejenak terhenti saat seorang pelayan mengantar pesanan mereka.

"Eh, Le" panggil Senja membuka suara setelah menyedot es tehnya.

"Hm?" Leo hanya mendongak karena mulutnya masih ia gunakan untuk mengunyah.

Senja memangku wajahnya dengan tangan seraya menatap Leo dengan senyuman mencurigakan.

"Apa?" Leo memasang raut bingung.

"Menurut lo, gue cocok nggak sama Bos gue?"

"Uhuk!"

Leo terbatuk, tersedak makanannya yang hendak menuju ke kerongkongan.

"Buset dah, nih minum dulu!" Senja memberikan minuman milik Leo. "Saking terkejutnya nasi di mulut lo sampai bertebaran kayak gini" kekeh Senja seraya membersihkan butiran nasi yang berceceran di atas meja menggunakan tissue, untung saja tidak sampai ke wajahnya.

"Lo---Lo beneran pacaran sama dia?"

Senja mendongak, menatap ke arah Leo dengan cengiran. "Belum sih, tapi otw"

"Ekhem" Leo berdehem, mencoba tetap tenang. "Lo-Lo beneran suka sama dia, Ja?"

"Ehm..." Senja menjeda kalimatnya kemudian mengangguk dengan senyuman cerah.

"Sejak kapan?" Tanya Leo sedikit tercekat. Bukankah Senja menyukainya? Kenapa sekarang...

"Sejak kapannya gue nggak tahu" balas Senja dengan cengiran.

"Berhubung lo temen gue, gue akan kasih tahu sebuah rahasia" bisik Senja kemudian membetulkan posisi duduknya. Gadis itu mengambil napas dan menghembuskannya pelan sebelum melanjutkan.

"Sebenarnya, Bos gue itu mantannya Rendy" bisik Senja membuat Leo membelalakkan matanya.

Rendy? Bukankah Rendy...

"Yap. Itu benar!" Seru Senja seakan tahu apa yang Leo pikirkan. "Bos gue itu mantan 'kaum' gay!"

Penjelasan Senja membuat Leo tercengang.

"Terus, kenapa lo masih suka sama orang modelan gitu?" Tanya Leo tak mengerti jalan pikir Senja.

"Eits!" Senja mengangkat tangannya. "Tapi, Bos gue udah tobat dong!"

"Lo yakin?" Tanya Leo tak percaya.
Senja mengangguk mantap.

"Setahu gue, orang yang belok nggak segampang itu berubah, Ja" jelas Leo menatap Senja serius. "Jadi, sebelum lo pacaran sama dia, lo harus pastiin kalau dia beneran udah normal!"

A Great Couple[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang