0.Blurb

102 11 3
                                    

Kenangan masa lalu ibarat sebuah gambaran. Ketika kertas itu kusut, gambaran tak lagi terlihat sempurna.

Hal itu bisa dirasakan oleh seorang gadis yang kini mengamati sapu tangan merah muda di genggamannya.

Sebuah sapu tangan penuh dengan kenangan, namun terasa sakit jika mengingatnya untuk sekarang.

Masih dalam perasaan sedih, gadis itu melihat seorang laki-laki yang duduk di sebelahnya melalui ekor matanya.

Gadis itu bisa menebak jika laki-laki di sebelahnya juga tengah bersedih, meskipun dengan alasan tak sama.

Terlihat bahu laki-laki di sebelahnya mulai bergetar, kepalanya yang tertutup tudung hoodie itu menunduk hingga terlihat jelas jika kesedihan yang laki-laki itu rasakan bukanlah karena alasan remeh.

'Apa dia sesedih itu?'

Gadis itu menghembuskan napas pelan. Entah apa yang ada dalam pikirannya--secara reflek ia memberikan sapu tangan di genggamannya kepada laki-laki itu.

"Kau bisa memakainya"

Laki-laki itu tak menjawab dan malah memalingkan wajahnya ke arah jendela pesawat.

"Tenang saja, aku tidak melihatnya" bohong gadis itu seraya menahan senyumnya.

"Kalau kau tidak menerimanya, aku akan melihat wajahmu yang mungkin sudah bengkak itu" bisik gadis itu seraya tersenyum jahil.

Laki-laki itu masih diam tak merespon membuat gadis itu ingin menjahilinya lebih banyak.

"Baiklah jika itu maumu" gadis itu mulai bergerak, hendak menakut-nakuti dan itu berhasil. Laki-laki itu meraih sapu tangan merah mudanya meski tanpa menoleh.

"Kau boleh menyimpannya" bisik gadis itu saat melihat laki-laki itu hanya menggenggam sapu tangan pemberiannya.







A Great Couple[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang