toilet

768 81 3
                                    

17.01, sebagian karyawan kantor sudah diizinkan pulang karena pekerjaan mereka yang sudah diselesaikan dengan cepat. Ada sedikit orang juga yang akan lembur dan begadang dengan ditemani secangkir kopi hangat.

Jam pulang operasional adalah jam 6, dimana mana kantor akan tutup jika sudah menjelang petang, sedangkan untuk yang lembur biasanya dijatah sampai jam 9.

-

Contohnya adalah build, dia memilih untuk lembur menyelesaikan berkas berkas yang menumpuk, mengoreksi, dan memindahkan berkas nya dari satu file ke file lain.

Matanya yang dari tadi tertuju kedepan layar komputer dengan jari lentiknya yang memencet tombol persegi berlambangkan huruf. Build benar benar fokus, tangan nya yang lincah dengan cepat memincit dan menggeser geser mouse dengan cekatan.

"Tidak pulang?"

Suara apo mengalihkan atensi build yang awalnya menatap layar komputer kini menatap apo.

"Banyak yang harus aku kerjakan, dan kamu udh mau pulang?" Build menyenderkan punggungnya masih melihat apo.

Pria berkulit tan itu mengangguk sambil menunjukkan jas nya yang sudah dia buka dan dia sampirkan dilengan kanan nya, dan ransel sedang dipundaknya.

"Aku tidak bisa menemani aku ada urusan lain setelah ini, maaf ya"

Build tersenyum kecil kemudian mengangguk kecil.

"Tidak masalah apo hati hati dijalan"

Apo mengangguk kemudian menepuk pundakku pelan, lalu pergi dari hadapanku.

Kembali melanjutkan pekerjaannya dengan cepat.

-

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 lewat 10, build merapikan mejanya, mematikan komputer dan lampu yang ada dimeja kerjanya. Sebelum pulang dia sempatkan untuk ketoilet mencuci mata sekedar menyegarkan mata saja.

Build membilas wajahnya dengan air keran, mengambil tisu disamping wastafel dan mengelap wajahnya kemudian dia buang ketempat sampah tepat di bawah kakinya. Build sedikit memperbaiki rambut dan kemeja yg dia gunakan.

Ceklek

Build menoleh saat salah satu bilik toilet terbuka, seorang pria keluar dari sana merapikan baju berkerah tinggi, build yang masih berdiri tepat dihadapan pria tinggi itu sedikit gelisah dan gemetar di tangannya.

Dia hendak melangkah keluar agar tidak kembali bertemu dengan boss nya ini. Ya, pria itu adalah boss nya, yang masih belum menyadari keberadaan build karena sibuk dengan baju nya itu.

Bible mendongak sedikit terlejut dengan keberadaan build, ditempat seperti ini pula.

"Belum kembali?"  Bible sedikit memajukan langkahnya mendekati build, sedangkan pria yang didekati mundur sampai bokongnya menyentuk dinding wastafel.

"Saya lembur si-sir"  kedua tangannya memegang sisi dinding wastafel sedangkan matanya dia alihkan ntah kemana asalkan tidak bertatapan dengan boss nya.

Bible melirik jam rolex di pergelangan tangannya kemudian kembali melihat build. "Sudah hampir jam 10 bus tidak ada yang beroperasi dijam segini, ayo saya antar kamu pulang" bible memegang pergelangan tangan build, mendapatkan perlakuan begitu build lantas terkejut dan reflek menyentak tangan bible.

"Saya bisa naik taxi sir , terima kasih atas kebaikannya" build gelagapan, dengan segera dia keluar dari toilet, belum sampai didepan pintu toilet, tangan build kembali dicengkram dan ditarik sampai build menghadap sang boss.

Bible rengkuh pinggang ramping build dan tangan satu lagi nya memegang tengkuk build agar build tidak menghidarkan tatapannya.

"Berhenti menghindari saya build" ucap bible dengan suara dingin dan mencekam miliknya.

"Saya bukan orang yang sabar asal kamu tau, saya sudah katakan saya akan bertanggung jawab atas apa yang saya lakukan padamu"

"Tidak bisakah kamu menerimanya saja? Hanya diam dan terima perlakuan saya pada kamu"

Build diam, matanya kini sudah memerah siap menurunkan air yang sudah penuh dipelupuk matanya, dia memejamkan matanya enggan untuk bersitatap dengan sang boss.

"Saya...saya bukan pelacur sir saya tidak butuh pertanggung jawaban anda, cukup lupakan saja kejadian itu, anda juga menyuruh saya untuk melupakan-"

Belum siap build berbicara, bibirnya sudah dibungkam dengan bibir bible. Build tidak menolak atau memberontak yang dia lakukan hanya menangis, air mata nya sudah membasahi pipi bible yang mulai perlahan melumat bibir pink build.

Melepas tautannya dan rengkuhan pada pinggang build, kedua tangan besar bible kini menangkup pipi merah build, menyuruh untuk mata build menatap mata nya.

"Saya ga pernah anggap kamu jalang, pelacur atau sebagainya"

"Kamu bukan seperti yang kamu pikirkan, pertanggubg jawaban saya ini tulus dari hati saya bukan karena saya menganggap kamu sebagai pelacur build"

Build kembali menangis, bahkan suara tangisannya lumayan kencang, bible memeluk erat build, mendekap pria manis itu dan menenangkannya.

"Tolong maaf kan saya dan terima pertanggung jawaban saya, oke?"

Tidak menjawab, build justru mengangguk dan memeluk bible erat dengan suara tangisannya yang masih kedengaran, bible hanya mampu mengelus punggubg sempit build dan sesekali terkekeh gemas.

Give me your vote and coment, please.

Star is here 👇👇

DEAR SIR (BIBLE BUILD) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang