Bible need build

751 81 6
                                    


All Buildpov

Pagi ini senyumku terlihat lebar dan berseri dibuktikan dari beberapa karyawan yang melihatku, dari basement,lobi, sampai meja kerjaku aku tak sedikitpun melunturkan senyumku, persetan dengan mereka yang menganggapku gila atau tidak waras,  yang aku tahu aku sangat bahagia pagi ini.

Kuletakkan kopi panas yang aku beli di lobi tadi keatas meja kerjaku, menghembuskan nafas pelan aku mulai menghidupkan komputerku dan mulai bekerja.

"Hei aku rasa otakmu tertinggal di rumah" kurasa seseorang duduk disebelahku sambil melihatku aneh, aku menoleh dan itu tentu saja apo.

"Apa maksudmu aku tidak mengerti?" Kuurungkan niatku yang awalnya sudah mau mulai mengetik kini lebih tertarik dengan temen karibku ini.

"Seperti orang gila kau tau? Aku melihatmu dari basement sampai kesini tersenyum lebar seperti itu, kau sehat kan?" Apo menempelkan punggung tangannya kedahiku yang dengan segera aku tepis.

Aku memutar bola mataku, mendengus "kenapa? Emang ada yg salah? Aku kan hanya tersenyum po" hilang sudah senyum dibibirku akibat apo, dia terkekeh gemes kemudian mengacak rambut yang sudah aku rapikan selama berjam jam lamanya

"Apo!!!!" Aku semakin kesal dan dia semakin tertawa meledekku, aku pukul tangannya lumayan kuat, dia meringis kesakitan.

"Oke oke maafkan aku na, aku hanya merasa aneh saja kau sebelumnya tidak tersenyum sangat lebar seperti ini, apa kau sedang jatuh cinta?"

Pertanyaan apo membuatku sedikit kaku, jatuh cinta katanya? Aku saja tidak yakin dengan itu. Aku sekarang resmi menjalin hubungan dengan si- ah tidak dia melarangku memanggilnya dengan sebutan sir. Kecuali jika kami sedang tidak berdua. Menjadi simpanan bos membuatku sedikit was was sekarang.

"Tidak. Sudahlah kembali kemeja mu atau aku adukan pada pak chan kau bermalas malasan po" aku mengancamnya hanya untuk mengusirnya agar tidak membahas nya lagi.

Kudengar decakan dari apo, tapi dia tetap bangkit dari kursinya dan pergi kemeja nya, aku hanya terkekeh melihatnya kemudian kembali pada niat awalku.

"Build, sir memanggilmu"

Aku menoleh cepat, terdiam sebentar kemudian mengangguk kecil. Aku bangkit dari kursiku dan mengambil dokumen acak sebagai pengahlian agar mereka tidak curiga. Kulahkankan kaki dengan pelan sesekali meremat dokumen yg ada di gengamanku. Aku menjadi gugup.

Aku menarik nafas kemudian menghembuskannya. Aku mengetuk pintu besar dihadapanku, kudengar suara dari dalam yang menyuruhku masuk, aku membuka pintu kemudian menutupnya kembali. Aku melihat bible yang masih sibuk didepan laptopnya dengan beberapa berkas yang mendampingi.

"Kemarilah" aku tertegun sebentar kemudian jalan mendekatinya. Aku berhenti didepan meja bible.

"Sir ada apa memanggil saya?" Ucapku

"Kemari, disampingku build"

Tanpa bantahan aku jalan memutar meja dan sampai tepat disampingnya, sedetik kemudian aku tertegun kaku sediki t terkejut. Bible manarik tanganku yang membuatku terduduk dipangkuannya, aku hendak bangun turun dari pangkuannya tapi ditahan olehnya.

"Tetaplah seperti ini aku membutuhkan energi" tangan kanannya masih sibuk mengetik sedangkan yang satunya mengelus pinggangku lembut, aku diam mematuhinya.

Aku melihat wajah bible yang jelas disana terdapat kantung hitam dibawah matanya dan rambut yang dia biarkan berantakan, serta dasi yang sudah tidak berbentuk. Tanganku menyentuh pipi tirus bible dapat kulihat dia memejamkan matanya sejenak kemudian tersenyum kecil.

DEAR SIR (BIBLE BUILD) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang