Harimu

9 0 0
                                    

Setelah pertemuan itu aku semakin bingung, antara terus ingin mempertahankan perasaan yang harusnya tak ada atau behenti disini.

Semakin aku menggenggam rasa ini, semakin terluka juga tangan ini.

Kamu bilang kita hanya bisa seperti ini, kamu bilang kamu tidak bisa melepaskan dia dan tidak ada alasan untuk kamu melepaskan dia.

Lalu bagaimana dengan aku?

Bagaimana dengan aku yang harus terus merasakan luka yang tak kunjung diobati?

Aku lelah, tapi ternyata aku tidak bisa leluasa mengeluh seperti dia.

Nyatanya aku akan selalu kalah pada dia yang kamu cintai.

Aku tidak akan bisa menjadi pemenang, tapi aku senang saat bisa melihat semua proses mu.

Bahkan disaat kita didalam lingkar hubungan yang tak jelas pun aku tetap bertahan untuk menunggumu yang hanya bisa memberi kabar seminggu sekali.

Tapi aku akan selalu kalah dengannya kan?

Aku pikir kalian mulai renggang, tapi ternyata memang aku yang terlalu jahat.

Aku masih selalu menunggu kabar darimu, aku masih selalu menunggu semua cerita mu.

Bahkan disaat kamu menelepon ku pada pukul 2 pagi aku tidak ragu untuk menerimanya.

Dan hari yang paling kamu tunggu pun akhirnya tiba, hari dimana semua perjuangan mu untuk mengabdi pada negara.

Aku senang melihat senyum bahagia atas keberhasilanmu, aku senang melihat tangis haru saat kamu memeluk ibu mu, dan aku senang saat aku tau kamu tetap menunggu pesan dari ku.

Tapi apa semua itu berarti disaat kamu masih menggenggam dia dengan begitu erat.


Tahun kedua

Semua Tentang KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang