chapter : 28

432 28 0
                                    


(Banyak typo itu indah jadi maklumin aja)
.
.
.
.
.
.

Sesampainya mereka berdua kembali ke parkiran, yona mengajak semua berpisah dari kerumunan untuk menceritakan semuanya. Karena ia tahu bahwa semua pasti kepo dengan apa yang ia dan devon bicarakan.

Panjang lebar ia menceritakan itu semua, dan tak lupa devon yang membantu menjelaskan.

Semuanya mengangguk, tidak ada rasa marah atau benci lagi terhadap devon, hanya kesal saja, namun hanya sesaat.

"Lo udah tau cewe itu?"tanya alexi.

Devon mengangguk dan berkata"Aureladiza dealova vyora".

Semua yang berada di sana kaget, kecuali yona, devon dan kedua temannya.

"Pantes, waktu yona sama aurel ketemu, yona kaget gitu"ucap kila.

"Lo ga pernah cerita na?"ucap anin menatap yona.

"Hm, gue ga terlalu peduli soalnya"jawab yona enteng.

"Aje gila, plot twis tak terduga"kekeh tasya.

"Jadi, rencana lo apa?"tanya al.

"Ketemu dulu sama orangnya lah pinter"ketus salah satu teman devon 'sabintang angkasa" sosok lelaki yang kerap di sapa bintang.

"Sokab sokab"celetuk 'langit sabiru' lelaki yang biasa di sapa langit.

Ya mereka berdua memang kembar tapi tak identik, sifat mereka pun tentu tak sama, bintang memiliki sifat yang receh, asik, namun jika ngomong emang suka nyelekit dan suka lupa di filter, ia takut hewan lucu yang namanya kucing.

Berbanding terbalik dengan langit, ia memiliki sifat coolboy, badboy, asik, sangat amat sopan, dan sangat menyukai kucing.

Namun begitu mereka memiliki banyak kesamaan, salah satunya adalah, sama sama manusia😉💅.

******
Kini semua nya pada menikmati acara, krna hari ini tak ada yang mengikuti lomba di antara mereka.

Sekarang devon sedang mencari keberadaan aurel, ia hanya sendiri, karena tadi sudah di ajak berkeliling bersama yona dan al dkk, ia yakin bahwa tak akan tersesat.

Cukup lama ia berkeliling sekolah mencari keberadaan aurel, tepat di rooftop, devon menemukan aurel yang sedang bersandar di dinding sambil menatap ke bawah di mana ramenya murid menyaksikan seluruh lomba.

Di sana ada sofa yang tak tau dari mana asalnya, aurel berjalan menuju sofa dengan tatapan kosong, mengingat apa yang ia lihat pagi tadi.

Tiba tiba sebuah tangan mencekalnya.

Refleks aurel menoleh dan..

Degg..

devon orang yang ia benci tepat berada di depannya.

Dengan sekali sentak aurel dapat melepaskan cekalan itu, perlahan ia mundur menatap benci laki laki yang berada di depannya.

"Zaa"lirih devon mencoba menjangkaunya.

"Pergi"usir aurel dengan nada dingin.

Devon menggeleng.

"Gue bilang pergi pergi!!"bentak aurel perlahan mengeluarkan butiran bening dari matanya indahnya.

Hap

Ya devon berhasil mencekal kedua tangan aurel, ia menggenggamnya erat, dan satu tangannya lagi ia gunakan untuk mengusap air mata yang bertetesan dipipi aurel.

"Lepasin gue!"sentak aurel dengan nafas memburu, namun devon menggeleng.

"Ikut gue"titah devon.

Aurel terkekeh sinis"ga akan".

FIGURAN UTAMA | CHARISSA ( end )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang