chapter : 27

426 22 0
                                    

(Banyak typo itu indah jadi maklumin aja)
.
.
.
.
.
.

Usai dari sekolah tadi, mereka mengantarkan esta pulang ke rumahnya karena keadaan nya yang cukup menurun, bahkan yona sudah menyarankan untuk ke rumah sakit, namun esta tetap kekeh tak mau.

Berakhirlah mereka pulang ke rumah masing masing.

/kediaman cia.

"assalamualaikum"salam cia saat memasuki pintu rumahnya.

Saat masuk ia langsung di suguhkan dengan ayahnya yang bersama wanita lain sedang bermesraan sambil menonton tv.

Melihat cia mereka membalas salam cia itu.

Sakit rasanya melihat ayahnya bersama wanita lain, namun ia tak bisa egois, jika itu kebahagian ayahnya kenapa ia harus melarang? Namun sayang ia masih tak terima dengan itu semua, semenjak meninggalnya ibu cia, cia tak pernah mendapatkan kasih sayang dari ayahnya, baru jarak 2 bulan ibunya meninggal, tiba tiba saja ayahnya sudah memiliki pengganti baru.

Tanpa basa basi cia langsung melangkahkan kakinya menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar, cia langsung saja membersihkan tubuhnya. Menjelang beberapa menit Cia pun selesai dengan ritual mandinya.

terdengar duluan motor yang berasal dari luar rumah cia pun berjalan menuju balkonnya, dan ya ia melihat sosok lelaki yang sedang memarkirkan motor nya, sontak cia mengubah ekspresinya menjadi datar.

Ia berjalan kembali ke kamarnya dan memilih untuk menonton drakor saja.

Sedang asik-asiknya menonton tiba-tiba saja pintu kamar Cia ada yang membuka nya begitu saja.

Dan tanpa basa-basi dan mengucap salam seseorang yang membuka pintu kamar dia langsung menolong begitu saja menemui cia.

Cia pun menatap sengit pada orang yang membuka pintu kamarnya.

"Kerjain pr gue, gausah bantah"titah orang itu.

"Hh, siapa lo nyuruh nyuruh gue?"tantang cia, terkekeh sinis.

"Kerjain atau-"

"Atau?atau apa?, lo mau ngadu ke papa gue?"gercah cia.

"Ingat gar, lo cuma orang baru dalam keluarga gue, gausah sok"

Asgara gelvion, atau sosok lelaki yang kerap di sapa gara, ia adalah abang tirinya cia yang masih menduduki bangku kelas 12.

"ck, peduli apa gue, kerjain noh"decak malas gara.

"Ga!".

"Pliss, gue ga ngerti tolong, kalo gue ga kumpulin besok nilai mata pelajaran gue ga di tuntasin"rengek gara.

"Derita lo"acuh cia.

"Ciaa"rengek gara.

Yah itulah sosok gara, tidak jahat hanya bandel saja dan yah manja.

"Minta cewe lo buatin"ucap cia.

"Gue ga punya cewe"

"Makanya laku"cibir cia.

"Gue ga jualan"

"Serah"

"Buatin plis"rengek gara lagi.

"Nanti kalo nilai gue anjlok, mama sama papa marah"sendunya.

"Yang di marah lo, bukan gue, kenapa gue harus ribet?"ujar cia.

"Kalo lo ga buatin gue minta papa pindahin gue ke sekolah lo"ancam gara.

"apa sih lo ga ga ada, yaudah sini gue buatin, tapi kalo salah bukan urusan gue, gue masih kelas 11, ga terlalu tau pelajaran lo"jelas cia.

FIGURAN UTAMA | CHARISSA ( end )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang