5. Hukuman

6.7K 14 0
                                    

Part 5

Happy Reading

Ken melempar sebuah selembar foto berukuran sedang di atas meja dan seseorang meraihnya lalu menatap Ken heran.

"Ada apa, Bo?" tanya seseorang yang berdiri di depan meja kantor Ken.

"Tugasmu sekarang, cari informasi wanita ini secara detail lalu pastikan dia tidak mendapatkan pekerjaan dimana pun!" Perintah Ken kepada orang suruhannya.

"Siap laksanakan Bos!"

Ken tersenyum miring lalu menyesal kopinya yang masih hangat. Saat ini Ken sedang ada di rumah, ia tak perlu lama-lama di kantor karena dialah yang memiliki perusahaan dan cukup menyuruh orang saja tanpa perlu mengerjakannya sendiri. Seluruh karyawannya terutama di bisnis pakaian dalamnya ini memiliki sebuah aturan khusus dan jika dilanggar akan mendapat hukuman yang sangat berat sekali sehingga jarang ada karyawan yang bermasalah disini. Ken juga memiliki rahasia yang menyangkut hukuman bagi para karyawannya yang bermasalah dan jika sampai ada yang berani lapor ke pihak berwajib, bersiaplah akan mendapatkan hukuman sadis dari Ken.

Ken keluar dari ruang kerja di rumahnya dan dia berpapasan dengan sang istri yang sepertinya baru saja keluar rumah. Dilihat dari tampilan istrinya yang mengenakan gaun formal berwarna biru.

"Mas sudah pulang, Mas mau hari ini aku masakin apa?" tanya Brisha yang tengah menawarkan makan siang kepada Ken dan ingin membuatkan makan siang untuk suaminya yang baru saja pulang bekerja.

Ken menggelengkan kepalanya pelan, namun ketika ia akan pergi malah Brisha menahan lengannya dan istrinya itu tiba-tiba memeluknya dari belakang.

"Mas, aku merindukanmu dan jangan acuhkan aku lagi hiks." Brisha juga tiba-tiba menangis dan Ken merasa biasa saja kepada Brisha saat mendengar tangisan istrinya tersebut.

Justru merasa risih apa yang dilakukan oleh Brisha kepadanya sekarang dan Ken melepaskan tangan Brisha yang memeluknya dari belakang.

"Aku sudah tidak ada rasa apapun kepadamu dan tak perlu memberikan kata-kata manis untuk meluluhkanku sebab aku sudah benar-benar kecewa dengan sikapmu. Kamu memilih pergi dariku juga tidak masalah dan aku sudah tidak peduli apapun tentangmu." Setelah mengatakan itu, Ken pergi meninggalkan Brisha yang berdecak kesal di tempatnya berdiri.

"Argh aku harus berbuat apa lagi biar dia bucin kembali kepadaku, aku rasa sangat susah sekali dan disisi lain aku butuh harta dia juga. Aku tidak bisa membunuhnya karena sama saja aku mematikan sumber uangku." Gerutu Brisha.

Ken melangkah gontai menuju ke kamarnya dan dia memang memilih tidak sekamar dengan Brisha. Sudah bertahun-tahun lamanya tidak satu ranjang lagi dengan istrinya dan terpaksa satu ranjang ketika anak-anak mereka yang memintanya. Ken sudah muak dengan istrinya dan perasaan cinta kepada Brisha perlahan menghilang.

Sudah cukup dirinya dulu menjadi laki-laki yang bisa dibodohi begitu saja oleh seorang wanita. Sekarang Ken tidak sebodoh itu bahkan ia sendiri bisa membodohi banyak orang demi keuntungannya. Percayalah perubahan seseorang terbentuk bermula dari rasa patah hati teramat dalam.

Saat waktunya makan malam tiba, Ken mendapatkan informasi terbaru dari salah satu anak buahnya bahwa anak buahnya yang diberikan tugas untuk membuat Zoya tidak mendapatkan pekerjaan dimanapun telah berhasil. Ken tersenyum lebar mendengar suara dari seberang sana dan ia tak melanjutkan makan malamnya sehingga keluarganya kompak menatap Ken yanh terpancar aura kebahagiaan.

"Ayah, tidak lanjut makan?" tanya Al kepada sang Ayah.

Kai dan El memutar bola matanya malas melihat kedekatan Al dengan ayah mereka sedangkan Brisha memilih diam saja dan fokus pada makanannya.

PRIA TUA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang