"Jangan seperti ini, aku tidak ingin kembali lagi padamu,"
"Kau pasti belum makan, aku akan pesan makanan yang enak untukmu, kita kembali ke rumah na,"
Up mundur lalu dia memilih jalan lain.
Up menyeret kopernya dia benar2 pergi tanpa perduli lagi dengan apapun.Kao hanya terdiam duduk diatas aspal, dia meneteskan airmatanya dan saat ini dia mungkin akan benar2 kehilangan kekasihnya.
"Taxi!
Up masuk kedalam taxi dan dia pergi meninggalkan masa lalunya.Ciitttt....brakkk....!!!!
Up terkejut mendengar suara benturan keras saat sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak pembatas dinding jalan raya.
Up melebarkan matanya dia sangat kenal betul mobil siapa yang baru saja mengalami kecelakaan.
Mobil yang ditumpangi Up berhenti kerena jalanan mulai macet, Uppun bergegas keluar dari dalam mobil menghampiri mobil Kao.
Up membuka pintu mobil dan melihat Kao sudah tidak sadarkan diri dengan darah mengalir dikepalanya."Siapa saja tolong panggilkan ambulance!"
Up panik dia masuk kedalam mobil untuk memeriksa Kao."Bertahanlah Phi aku akan membawamu kerumah sakit,"
3 jam kemudian
Kao sudah ada diruang perawatan dia tidak mengalami luka parah hanya ada luka robek dibagian kepala, kaki patah harus di gips, dan lengan sebelah kanannya retak, sehingga untuk beberapa bulan kedepan mungkin Kao akan berada dikursi roda.
Kao membuka matanya orang yang pertama dia lihat adalah Up yang setia menunggu Kao di samping brankernya.
"Phi kau sudah sadar? Phi mau apa? Mau minum?"
Kao hanya menatap Up dalam keadaan yang sudah tidak berdaya, Kao masih Bersyukur Up tidak benar2 meninggalkannya.
"Nah minumlah,"
Kao menggeleng saat Up menyodorkan minuman padanya.
Kao ingin meraih tangan Up namun susah karena tangannya pun di gips."Jangan bergerak dulu, kau mengalami beberapa luka, jadi kau harus banyak istirahat,"
"Apa kau akan tetap pergi meninggalkanku?"
Up terdiam, dia bingung harus jawab apa, dia tidak mungkin pergi dalam keadaan seperti ini tapi dia juga tidak mungkin terus bertahan dengan Kao.
Dia tau konsekuensinya jika dia tetap bertahan."Seumur hidupku aku tidak pernah berjanji pada seseorang, tapi kali ini aku rela menjatuhkan harga diriku didepanmu, aku janji akan berubah, aku tidak akan pernah menduakanmu dan aku akan belajar menahan diri untuk tidak melakukan tindakan kasar lagi padamu, aku....aku mau menikah denganmu,, aku tidak mau kau pergi dariku, apa kau mau menikah denganku?"
"Jangan bicara hal yang belum pasti, yang terpenting sekarang kau sembuh saja dulu, urusan nanti biar saja nanti tidak perlu dibahas sekarang,"
"Apa itu artinya kau menolakku?"
"Aku tidak bilang seperti itu,"
"Lalu kenapa kau bicara seperti itu, kau sudah tidak menyukaiku?"
"Perlahan2 rasa sayangku padamu memang sudah berkurang, mohon maaf tapi aku tidak sengaja melakukan itu, itu semua terjadi karena perlakukanmu padaku sehingga rasanya menjadi tawar, tapi aku akan merawatmu sampai sembuh, aku tidak akan meninggalkanmu,"
Sementara disini lain, Mew sedang sibuk dengan usaha barunya, Mew mempelajari banyak hal, dari mulai memasak, merapihkan resto dan juga menjaga bayinya.
Setiap sore Mew ajak Baby Nata jalan2 ditepi pantai, karena memang lokasi resto yang akan mew bangun dekat dengan pantai.