(6)

2.8K 272 8
                                    

Hari ini jake merasa lemas, rasanya tidak ada tenaga sama sekali. Sampai sampai dikelas pun, dia hanya diam saja mendengar kan gurunya menjelaskan. Jake merutuki kesalahan nya karena telat bangun dan melewatkan sarapan begitu saja, di tambah lagi dia tidak membawa bekal, dan lebih bodohnya lagi adalah dia lupa membawa uang saku sekolah nya.

kini sepertinya maag dia kambuh, rasa perih di perutnya mulai terasa saat dia berdiri dari tempat duduknya.

Awalnya jake tidak mau pergi kemana mana, tapi baru saja jake menerima pesan singkat dari sunghoon yang menyuruh nya untuk bertemu di depan kelas sunghoon. Dengan langkah berat, jake langsung saja pergi ke kelas sunghoon, sebelum dia menerima ocehan dari mulut pedas sunghoon itu.

Setelah hampir sampai, jake bisa melihat sunghoon sedang berdiri di depan kelasnya, menempelkan badannya di dinding dengan tangan yang terlipat di dada.

Jake menghembuskan nafas beratnya sebelum dia menghampiri sunghoon, dia berdoa semoga sunghoon tidak marah marah, karena seperti nya dia menunggu jake.

"kak." Panggil jake saat sudah dekat dengan sunghoon.

Sunghoon menoleh ke arah jake, mengerutkan keningnya, karena sepertinya jake terlihat pucat?

"Lo sakit?" Tanyanya meyakinkan.

Jake diam sejenak, dia bingung apa yang harus di ucapkan kepada laki laki tinggi di depannya ini.

"Badan lo ga panas, tapi muka lo pucet kaya mayat." Ucap sunghoon memegang dahi Jake.

"Apa lo sengaja dandan pucet kaya gini ke sekolah, biar dikasihanin?"

Jake menatap sunghoon tidak percaya. Bisa bisanya sunghoon menuduh jake seperti itu? walaupun jake menyadari jika dia adalah bukan orang kaya, tapi dia juga tidak akan melakukan hal bodoh seperti itu hanya untuk meminta rasa kasihan kepada orang orang.

Demi tuhan, jake ingin sekali rasanya membakar mulutnya si sunghoon itu.

Jake memegangi perut nya yang sudah merasa sangat perih, jake benar benar sudah tidak kuat untuk berdiri lagi.

"Lo bisa ga sih, kalau misalkan di ajak ngomong jangan jadi bisu? berapa kali gue bilang ka-"

Ucapan sunghoon terputus saat tiba tiba jake hampir saja menjatuhkan tubuhnya ke bawah karena pingsan. Untungnya sunghoon reflek cepat menahan tubuh jake.

"Jake!!"

"Jake bangun, jake."

Sunghoon panik, menepuk nepuk pipi jake dengan wajah yang sangat khawatir.

_._

"Lo tuh ya! jadi orang kok paket lengkap banget, udah jadi orang bego, tolol, cerobohan lagi.
Gini kan jadinya, nanti ujung ujungnya siapa yang repot? gue!" Omel sunghoon dengan nada sedikit membentak.

"Nah kan, kayanya lo kalau ngomong kaya gini ke gue, tiba tiba jadi bisu ya? ga pernah jawab kalau misalkan gue lagi ngomong, diem mulu."

"Lo kenapa sih selalu bikin gue tiap hari marah marah dan maki maki terus, kayanya lo seneng banget ya, mancing emosi gue?! udah berapa kali sih gue bilang?!! kalau misalkan orang lagi ngomong tuh jawab!! liat mukanya, jangan malah diem terus nunduk. Lo cepet pikun apa gimana sih, hah??!" Bentak sunghoon lagi, dan lagi dengan suara yang mulai meninggi.

Jake masih diam, perut nya sakit, ditambah mendengar ocehan sunghoon rasanya kepala nya ingin pecah.

"Maaf.." lirih jake

Ruvido [SUNGJAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang