Ara pun tiba di rumah chika dan chika langsung turun dari motor araRumah chika
saat berada di depan rumah chika, ara pun kaget karena tiba tiba christy lari dan langsung memeluknya
"Kak ara, masuk dulu yukk"ajak christy
"udah hampir malem dedek biarin aja dia pulang"ketus chika
"dihh, kak chika kenapa sih"kesal christy
"hmm, ini mau langsung pulang dedek, lain kali main kesini kok, janjii"ucap ara sambil menunjukkan jari kelingking nya
" yaudah, janjii yaa, nanti main kesini"ucap christy menyatukan kelingkingnya dengan kelingking ara
"siappp bos kecil"ucap ara dan christy pun tertawa kecil
"bye dedek"
"bye chikaa"pamit ara kepada chika dan christy lalu menjalankan motornya
"babayy kak ara hati hati yaa"teriak christy tetapi chika hanya menatap kepergian ara
saat di perjalanan, ara hanya sibuk bernyanyi di atas motor nya
tiba tiba dia dihadang oleh empat orang yang sedang menggunakan dua motor ditengah jalan yang sangat sepi
"turun lo"ucap seseorang dan menyuruh ara turun. Ara pun turun dari motornya dengan santai
"Apaa hah, mau berantem, yaudah ayo sini"ucap ara tidak takut
"solo lawan squad "lanjutnya
"Belagu bet lu jadi orang, ntar kalah nangess"ucap rekannya yang masih berada di atas motornya
"hahaaha"keempat orang tersebut pun tertawa
ara pun sudah emosi dan langsung menghajar habis habisan salah satu orang yang sudah meremehkannya
Setelah menghajarnya, dua rekannya pun maju menyerang ara namun ara berhasil menangkis pukulannya, dan kedua orang itu pun terjatuh
tetapi bos nya pun datang dari arah belakang dan langsung menarik kerah baju ara, lalu ara di hempaskan ke aspal cukup keras hingga sikunya terluka
"awss"ucap ara meringis kesakitan
"hahahaha, makanya jangan sok jagoan lu"ucap boss nya
"hajar dia"ucap orang tersebut menyuruh rekannya untuk menghajar ara
ara pun bangkit dan langsung melawan ketiga orang itu, tetapi sesekali ara terkena pukulan dipipi nya sehingga bibirnya mengeluarkan darah.
ara tidak bisa mengetahui orang itu, karena mereka memakai topeng kain seperti maling
Setelah ketiga orang itu tumbang, ara pun langsung mendorong boss nya cukup keras sehingga dia terjatuh, dan kali ini kesempatan ara untuk menghajar habis habisan orang ituSetelah cukup puas memukul orang itu, ara pun bergegas pulang tanpa membuka topeng kain penjahat itu, karena dia tau pasti orang tua nya sudah sibuk mencarinya
***
Sesampainya dirumah, ara langsung memarkirkan motornya dan memberikan kuncinya pada pak yanto,lalu masuk kedalam rumahnya seolah tak terjadi apa-apa"Hai mah, pah"ucap ara pada shani dan gracio yang sedang duduk disofa ruang tamu
"kamu kemana aja sih sayang, pakaian kamu juga kok kotor gini, itu juga bibir kamu kok berdarah gitu "ucap shani khawatir
"kamu bikin panik aja ra, kirain diculik"ucap gracio becanda
"aku gk kenapa-kenapa kok mah pah, yaudah ara ke kamar dulu mau bersih bersih, trus ara ceritain kejadiannya"ucap ara dan langsung naik ke kamarnya
"hadehh, tu anak kenapa lagi"ucap shani
"palingan ada yg ngajak berantem kali"ucap gracio santai
"dihh, kamu yahh emang gak ada panik panik nya kalau anaknya lagi luka gitu"marah shani pada gracio
"gimana mau panik, ara tuh udah jago dalam hal perkelahian, jadi gk ada yang harus ditakutin lagi"ucap gracio sambil menonton televisi
"ara tuh udah dewasa sayang, jadi gk usah terlalu sering di manjain, dia juga bisa jaga diri baik baik kok"lanjutnya sambil menenangkan shani
"tapi kalau ara kenapa kenapa gimana"ucap shani
"udahh udahh, gk bakalan kenapa kenapa kok"ucap gracio mengelus punggung shani
Tak beberapa lama, ara pun turun sambil membawa kotak p3k untuk mengobati luka lukanya
"kok bawa kotak p3k raa?"tanya gracio
"mau obatin ini pahh"ucap ara menunjukkan sikunya yang sedang luka cukup besar
"astagaa araa, kok bisa gini sihh"ucap shani
"coba ceritainn"ucap shani dan gracio bersamaan
Ara pun menceritakan kronologi kejadian yang tadi telah dialaminya
sambil diobati oleh shaniara pun sudah selesai menceritakan kejadian itu dengan panjang kali lebar
"wahh hebat bgt sih ra, papa gk sia sia ngajarin kamu beladiri" ucap gracio bangga
"hahaha, makasih ya pahh udah ngajarin ara beladiri hingga bisa sedewasa ini"ucap ara memeluk gracio
"iyaa, papa juga bangga kok bisa liat kamu sekuat ini"ucap gracio membalas pelukan ara
shani hanya terharu melihat interaksi gracio dan ara saling akur, biasanya sering gelud dalam hal sepele
"Eh ra, kapan nih mauu ke kantor papa"ucap gracio sambil melepaskan pelukannya
"hmm, kalau ara gk sibuk hehehe"nyengir ara
"gimana mau jadi penerus kantor kalau disuruh ke kantor alasannya banyak bgt"ketus shani
"tau nihh bocill"ucap gracio
"Heheheh"nyengir ara
"mah, pah kalian udah makan malam kan?"tanya ara
"udah kok, kamu kalau mau makan ke dapur aja yah"jawab shani
"magerr"ucap ara
"yaudah ara naik kekamar dulu yah mau istirahat, cape bgt soalnya"lanjutnya
"iyaaa, good night yaa"ucap shani dan gracio bersamaan
"too"ucap ara dan langsung berlari sambil membawa kotak p3k nya
•••••
maaf gess, segini dulu yahh
dan yang lagi nunggu konflik nya, mohon bersabar, belum saatnya hehehe
kalau seru jangan lupa vote:)
selamat membacaa
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Mine {Chikara}
General Fiction"Menunggu menjadi hal yang menyakitkan, Namun usaha tak menghianati hasil. menunggu pun menjadi hal yang menyenangkan dan pada akhirnya perasaanku pun terbalas" mampirr gess, ini cerita aku yang pertama. Maaf kalau gk seru :) [janji, bakal rajin up...