Pagi harinya sekitar pukul 7, ara sedang bersiap siap untuk kerumah chika. Ia sangat semangat untuk menjenguk keluarga chika yang baru saja pulang dari luar negeri. pasti christy sangat senang kalau tau bahwa ara akan pergi kerumahnya
"nah udh keren buat ketemu calon mertua hehee"kekeh ara sambil menatap dirinya didepan cermin. Lalu ia turun ke meja makan
"pagi mah pah"sapa ara semangat
"Tumbenn bangunnya cepet amat, padahal libur"ketus gracio yang sudah rapi karena dia juga ingin kekantornya pagi ini
"iyalah soalnya mau sambut camer"saut ara
"oh iya kan aya, pucho sama christy udah pulang"ucap shani
"Raa gw mau ikut yaa pleaseee"mohon anin yang baru aja datang dan berdiri disamping ara
"gk bolehh, ntar lu bikin rusuh dan ngerusak suasana"tolak ara
"dihh, tapi serius gw pengen ketemu sama chika bestot gw"rengek anin sambil mengguncangkan tubuh ara
"gw gk mau, wlee"usil ara sambil menjulurkan lidahnya
"mama shani, papa gracio liat nihh ara gk biarin aku ikut"adu anin sambil menunjukkan muka sedihnya
"dih dihh dihh najis banget nih jamet cabe, pake ngadu ngadu segala lagi kek bocil"batin ara
"udah raa, biarin aja dia ikut"suruh shani
"ck males banget, tapi lo janji ya harus jaga mulut, dan gk boleh cerewet"saut ara menekan kata cerewet
"Yeyy, yaudah gw siap siap dulu ya"izin anin lalu lari ke kamarnya yang berada dilantai 2. Dia memang mempunyai kamar sendiri karena dia dulu sering tinggal dirumah ara
"waktunya 50 detik, kalau lama gw tinggal"teriak ara dan masih didengar oleh anin. dia juga tau kalau anin berdandan pasti akan sangat lama
sedangkan gracio dan shani hanya menggelengkan kepalanya. Mereka hanya pasrah melihat tingkah laku ara dan anin ketika sudah bertemu, Sehingga mereka dijuluki sebagai tom and jerry. Ara juga sering membuat anin menangis dan itu membuat ara dimarahi oleh orangtuanya karena sering menjahili anin
mereka berdua seperti adik kakak, anin lebih tua dan beda beberapa bulan saja dengan ara, tetapi ara kelihatan sangat dewasa dan bijaksana sedangkan anin baik dan ramah kesemua orang, tetapi saat bertemu ara, dia akan menjadi seperti bocah yang sangat usil kepada adiknya
"pah mah, ara pengen pergi ke kantor papa kalau pulang dari rumah chika"ucap ara tiba tiba
"tumbenn amat mau ke kantor??"heran shani
"yaa soalnya mau lihat keadaan kantor aja, sekalian ara mau belajar bisnis sama papa, biar nanti bisa urus perusahaan"ucap ara yang masih berdiri
"baguslah, biar kamu ada pengalaman juga,Tapi saat ini kamu jangan belajar bisnis dulu, kamu urus dulu buat ujian besok, kalau nilai kamu turun awass aja ntar papa hukum, tapi..."ucap gracio panjang lebar tapi terpotong oleh ara
"tapi apa pahh???"tanya ara penasaran
"tapi kalau nilai kamu tinggi, papa akan kasih ps keluaran terbaru buat kamu biar kita bisa main bareng"ucap gracio
"hah seriuss pah?"ucap ara kaget sekaligus tak percaya
"iyaa seriuss broo"jawab gracio sambil tersenyum
"aaaaa papa baik bangett"ucap ara senang dan langsung memeluk papanya
"raa gw udah siap nih"ucap anin yang baru saja datang, tetapi ia langsung menahan tawanya saat melihat ara memeluk papanya, dan ara langsung melepas pelukannya
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Mine {Chikara}
General Fiction"Menunggu menjadi hal yang menyakitkan, Namun usaha tak menghianati hasil. menunggu pun menjadi hal yang menyenangkan dan pada akhirnya perasaanku pun terbalas" mampirr gess, ini cerita aku yang pertama. Maaf kalau gk seru :) [janji, bakal rajin up...