SWB - 6

17.3K 141 19
                                    


"Hahh??" Kaget tim Eve saat mendengar telepon kantor Eve yang memanggilnya dengan sebutan Sayang.

"Kau??!!!" Titttttt.....
Eve mematikan sambungan telepon nya..

"Ahh.. mohon maaf semuannya lupakan yang tadi itu gangguan, mohon maaf karena waktu kita jadi terputus."

"Ahh iya tidak apa-apa ibu"

"Kita bahas lanjutannya ya. Untuk meningkatkan garis hijau ini dan juga menetapkan agar garis hijau ini tidak kalah dengan garis merah berarti kita harus menjalankan sebuah misi bersama yaitu deng—-"

Cklekk.. "Buuu ada tamu katanya dia ingin segera bertemu dengan ibu.."

"Mia, tolong suruh tamu itu untuk menunggu 20 menit lagi, sajikan kopi untuknya."

"Baik bu."










"Ahh terimakasih semuannya rapat kita sudah selesai, mohon maaf karena adanya gangguan yang terjadi selama rapat berlangsung. Saya pamit keluar duluan ya karena ada tamu." Ucap Eve sambil berjalan keluar pintu ruang rapat.

"Iya bu hati-hati, terimakasih banyak ibu.."




"Hehh kau dengar tadi?? Ternyata bu Eve sudah punya pasangan!!"

"Alah kau ini bu Eve kan dia sangat wanita karir mana ada waktu dia berhubungan dengan seorang lelaki, pak Bara aja waktu melamar bu Eve tiba-tiba, bu Eve langsung menolak pak Bara"

"Ahh aku ingat berita itu hampir 1 kantor tahu kalau bu Eve menolak lamaran pak Bara."

"Iyaa yang ituuu. Mending pak Bara buat aku ajaa.."

"Kau itu jauh dari bu Eve, aku yang wanita saja jatuh cinta dengan paras bu Eve.."

"Dasarr kauu!! Yasudahlah memang kenyataan nya begitu hahahaha" ayo kita keluar..


"Heiii lihatt ituuu!!! Mengapa bu Eve berjalan di peluk seorang lelaki disamping nya???"

"Lelaki itu tinggi dan gagah sekali, aku iri.."

"Lelaki ituu kenapa tertutup sekali semua pakaian nya hitam dari atas sampai bawah"

"Entah lah intinya aku iri bu Eve memang panutan kuu huhuhuuuuu lihat lah mereka berjalan menuju mobil mewah lamborghini, pasti lelaki itu sangat kaya"

"Pasti ini akan jadi perbincangan kantor, lihat saja sudah banyak pasang mata menonton mereka apa lagi ini jam pulang kerja."

"Hihihiii yasudahh kitaa tunggu info besokkk"


———

"Hei mesum kenapa kau mengusik ku saat aku rapat hah????! Apa kau tidak berpikir jika nanti akan ada berita aneh tentang aku???!"

"Aku tidak mau kau berjalan lagi saat pulang, itu akan membuat ku lebih lama menunggu mu di apart.."

"Dari mana kau tahu aku berkerja disini?"

"Aku bekerja sama dengan mu"

"Apa apaan kau?!"

"Kau kan yang menandatangani kerja sama dengan zifrano corp? Itu perusahaanku, aku yang menerima dokumen itu, aku melihat namamu di bawah tanda tanganmu."

"Kau ini menyelidiki ku sampai kesitu???!! Dasar kau mesum penguntit!!!!!!!!!!"

"Eitsss jangan memukul ku awwsss aku sedang menyetirrrr...."

"Ahh maafkan aku.. aku juga ingin berterimakasih karena kau menutupi dirimu dengan pakaian itu.. NAMUN JIKA ADA YANG MENGENALMU BAGAIMANAAA GIOOOOOO??!!!!!!!!"

"Hehehehehe biarkann saja jika mereka mengenalku, lagi pula sebentar lagi kita akan menikah.."

"Yang ada kau yang menikah dengan dirimu sendiri!!"

"Kenapa seperti itu?? Aku kan maunya menikah dengan mu!"

Drrrrrrrt... Drrrrttttt....

Drrrrrrrt... Drrrrttttt....
Drrrrrrrt... Drrrrttttt....


Drrrrrrrt... Drrrrttttt....

Drrrrrrrt... Drrrrttttt....

Drrrrrrrt... Drrrrttttt....

"Angkatlah.. kenapa kau tak mengangkatnya??" Ucap Eve heran karena lelaki itu tak mengangkat telepon nya yang dari tadi berdering.

"Ayahku, aku tidak suka berbicara dengannya.."

"Apakah dia jahat dengan mu?"

"Ya.. kau ingin mencoba mengangkatnya? Angkat saja, aku akan memperkenalkan mu sebagai istriku.."

Drrrrrrrt... Drrrrttttt....
"Kau ini entah kau terlalu cinta kepadaku atau hasrat mu kepadaku yang begitu tinggi sampai ku berani bertingkah seperti itu.. aku menolak untuk menjadi istrimu tau!"

"Aku tak mau berlama-lama, aku tak bisa jauh dari mu. Aku tahu kau bisa menjadi penangkal ku."

"Penangkal?? Apa maksudmu??! Apa kau hanya akan memanfaatkan ku?"

"Aku juga bermanfaat untuk mu sayang.. tak hanya kau yang jadi manfaat ku, aku juga punya potensi.."

"Namun aku tetap tidak ingin bersama mu! Kau mesum!"

"Apakah aku tidak boleh mesum dengan mu sedangkan kau boleh mesum duluan terhadapku???"

"Diam lah Gio.. kau terlalu rumit.."

Gio memberhentikan mobil nya di suatu tempat yang sepi namun banyak mobil yang memarkir disitu, Gio tau bahwa ini tempat aman.

"Kenapa kau ingin menikah? Apakah masuk akal jika aku tiba-tiba menikah dengan pria yang baru ku temui sedang mabok dan menangis tadi malam??" Ucap Eve tiba-tiba saat mobil nya berhenti.

"Karena itu kau, kau penolongku.. aku percaya padamu. Aku tak tahan dikekang oleh ayahku, dia yang selalu bertengkar dengan ibu ku, jika aku menikah dengan mu izin kan aku tinggal dengan mu."

"Kenapa kau tidak membeli apartemen sendiri, uangmu cukup banyak untuk mengelola hidupmu sendiri" Ucap Eve kepada Gio.

"Ayahku orang yang berkuasa, dia samgat gencar menjodohkan ku. Jika aku tak mau aku akan di pukul"

Eve mulai mengerti, ia mengerti jika luka memar memar yang ada di tubuh Gio itu adalah bekas pukulan dari ayah nya.





"Kau ingin aku menjadi pelarian mu?"


BERSAMBUNG

aduh agak ribet ya..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stranger with Benefit (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang