Sekarang ketiganya sudah berada di mobil dengan Yeonjun yang berada di belakang dengan Sungchan, ia usap berkali-kali peluh Sungchan yang keluar di dahinya. Anak itu masih menutup matanya namun mulutnya tidak berhenti bergumam memanggil Bubunya."Bu..."
"Bubu.." Lirihnya.
"Kau tahan dulu yaa, aku tau pasti sakit semua tapi kau juga keras kepala tidak mendengarkan ku sejak pagi" Ucap Yeonjun dengan nada khawatirnya.
"Sebentar lagi kita sampai Sungchan-ah, kau pasti kuat menahannya sedikit lagi. Jangan seperti ini lagi ne?" Lanjutnya dengan semakin merengkuh kepala Sungchan yang berada pada pahanya saat ini dan mengusapnya perlahan untuk memberi ketenangan pada adeknya itu.
Yeonjun seperti teriris hatinya melihat beberapa lebam tercetak jelas di beberapa tubuh Sungchan. Jika seperti ini berarti ia sudah sejak lama Sungchan menahannya..
"Dad, bisa lebih cepat sedikit? Aku takut.. beberapa lebam dan bercak merah ada di tubuhnya" Yeonjun juga sangat tidak sabar, dia benar-benar tidak tega dengan Sungchan yang seperti ini. Ia tau Sungchan sedang menyiksa tubuhnya sendiri semenjak komanya Beomgyu, tapi anak ini selalu diam dan menyibukkan dirinya semaunya.
Jaehyun tidak berkata lagi tapi kakinya lah yang menancapkan gas itu agar semakin cepat sampai di Rumah sakit.
20 menit kemudian..
Jaehyun dan Yeonjun sekarang sedang sibuk dengan langkahnya yang bergerak kesana kemari di depan IGD. Meskipun mereka tau Sungchan akan di tangani dengan benar tapi hati keduanya benar-benar sangat tidak tenang. Sudah bukan lagi Beomgyu yang mereka pikirkan tapi keduanya yang sama-sama dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.
"Sebenarnya seberapa keras kau menghukum dirimu Chan-ah? Kau tau itu bukan salah mu" Gumam Yeonjun. Dia tidak mengerti dengan arah jalan yang Sungchan pikirkan.
Entah hanya Yeonjun yang sadar atau bagaimana. Terakhir ia melihat keadaan kacau Sungchan adalah waktu ia tidak sengaja melihat adeknya itu hanya berdiri jauh dari tempat keluarganya berkumpul setelah Beomgyu masuk IGD. Sudah bukan lagi perasaan sedih yang bisa Yeonjun lihat, tapi keadaannya yang kacau dan setelahnya ia sama sekali tidak menampakkan dirinya di rumah atau sekedar menjenguk Beomgyu. Dan ketika Bubu dan lainnya mengajaknya untuk melihat Beomgyu.. banyak alasan yang terlontar di mulutnya untuk menghindar.
"Yeonjun-ah, kenapa dia menanggungnya sendiri? Apakah Daddy begitu gagal menempatkan diri sehingga anak-anak Daddy sama sekali tidak ada yang mau mengeluh sedikit pun?"
"Apakah Daddy terlalu sibuk dan tidak pernah memperhatikan kalian? Dari Beomgyu hingga Sungchan.. semuanya seperti ada yang salah, apakah Sungchan masih merasa bersalah dengan Beomgyu?" Tanya Jaehyun, namun matanya sama sekali tidak menatap lawan bicaranya.
Yeonjun menatap Daddynya, ia sebenarnya juga tidak mengerti. Tahun ini adalah yang terberat bagi keluarganya dan semua yang terjadi sebenarnya bukan salah siapapun.
"Tidak Dad, tidak ada yang salah. Bahkan jika bisa menyalahkan mungkin kita semua terlalu teledor tidak memaksa Sungchan untuk bisa membuka rasa sakitnya. Dia hanya sedikit kaget saja dengan perubahan hidupnya, bukankah selama ini dia yang menjadi Bungsu menggantikan Beomgyu yang masih belum kalian temukan waktu itu?"
"Dan begitu juga dengan Beomgyu, ia terlalu terbiasa dengan kehidupannya dulu bersama temannya dan tentu Orang Tua ku.. Taehyun itu pengganti ku ketika ia aku tinggal bekerja. Jadi saat ia kehilangannya, dunianya pun juga ikut runtuh"
Jaehyun langsung memalingkan wajahnya untuk menatap Putranya itu, meskipun Yeonjun hanya anak angkatnya saat ini. Tapi ia sangat menyayanginya sebagaimana anak kandungnya sendiri, bahkan melihat Yeonjun yang dapat berpikir dewasa seperti ini.. membuat hatinya tersadar bahwa Yeonjun juga sebagai penawar bagi keluarganya di saat keadaan kalut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alter Ego - Jung Family feat Beomgyu ( Sequel of Four Seasons ) [ END ]
FanfictionAttention : Bisa dibaca book Four Seasons terlebih dahulu agar alurnya bisa nyambung ya 💝 Jung Dongkyu/Beomgyu Aksara yang kehilangan temannya Park Taehyun 1 tahun yang lalu dan perpindahannya ke Korea masih membuatnya mengingat jelas trauma itu...