bagian 28

3.5K 23 6
                                    

Wanita itu terus berlari ke dalam hutan dengan air mata yang terus keluar dari pelupuk mata indah nya, mata indah yang kini kesulitan melihat ke depan ,mata indah yg kini di banjiri air mata kesedihan. Tangan nya menyibak ilalang tinggi yang menghalang jalanya, dengan tertatih dan kaki yang sudah lencu tertusuk duri namun ia tak sedikit pun mengeluhkan kondisi fisiknya, rasa sakit itu tak sebanding dengan kehancuran hatinya saat ini .

"Aaaaaaaaaakkkkk...hisss hikksss "

Tiba tiba ia terduduk lemas sambil menangis tersedu sedu di tengah hutan penuh ilalang . Ia terus memukul mukul dadanya yang terasa sangat sesak seakan ingin meledak , rasanya ia masih tidak percaya kenyataan yang harus ia lihat saat ini. Ia duduk memeluk lutut nya iaa terus membayangkan ucapan manis Ami, dan semua yang telah mereka lakukan selama ini.

Sementara itu Mbah ompong yang sudah tua itu mengalami lemah jantung saat mendengar penjelasan ami tentang apa yg sudah mereka lakukan selama ini. Terlebih lagi Ami menolak menikahi cucu satu satunya itu

" Nakkk Ami harus tanggung jawab, nak Ami sudah merusak masa depan cucu Mbah "

Dengan nafas tersengal sengal Mbah Ompong Terus memohon pada Ami .

" Mbah saya sudah katakan , saya tidak bisa menikahi Hanum. Bagaimana saya bisa tinggal bersama orang yang tidak saya cintai"

Mendengar itu Simbah ompong kesulitan bernafas

" Mbah,,,,,,Mbah gak papa Mbah "Eko mencoba menahan tubuh Mbah ompong agar tidak jatuh .

" Mi mending lu kejar Hanum gua takut dia melakukan hal yang tidak tidak"

Refleks mendengar kata kata itu Ami langsung keluar pondok dan mencoba mencari Hanum , ia teringat bunda nya pernah melakukan percobaan bunuh diri .

" Hanummmmmm.....

Hanummmmmm....

Sudah berkali kali ia mencari Hanum namun gadis itu tidak di temukan, ia pergi ke muara namun tidak ada tanda tanda Hanum disana , Ami sampai turn ke desa tapi nihil disana juga tidak ada yang tau keberadaan Hanum . Malah melihat Ami mencari cari Hanum dengan wajah cemas membuat warga bertanya-tanya ada apa dengan Hanum ? Dan mengapa Ami begitu cemas ? Apa hubungannya dengan Hanum ?

"Nak Ami apa yang trjadi ? Apa apa dengan Hanum ? "

Tanya ibu ibu yang sedang berkumpul di teras rumah

"Aaaa tidak , hanya saja ingin menanyakan obat terkahir untuk kaki saya " jawabnya

" OOO kan ada Mbah ompong pergi saja minta ke Mbah nya , "

Namum ibu ibu itu masih terlihat tidak percaya dengan alasan Ami lantaran melihat kaki Ami juga sudah sehat dibawa berlarian seperti sekarang.

"Baiklah Bu trimakasih saranya"

Begitulah Ami mengakhiri obrolan mereka , dan melanjutkan mencari Hanum .

" Ini tidak adil ko, kasian sekali Hanum . Ami sudah keterlaluan"  ucap Edi dengan wajah memanas

" Iya di , kasian juga aku sama Mbah ompong bagaimana jika dia jatuh sakit gara  gara memikirkan Maslah ini " Eko menoleh ke dalam pondok dan mendapati Mbah Ompong terbaring lemas meringkuk dan berselimut sarung.

"Bagaimana pun kita harus mendengarkan penjelasan dari Hanum,mengapa Ami lama sekali !"  Decak Edi kesal melihat yang ditunggu nya tak kunjung menampakkan batang hidung nya .

Edi dan Eko masih menunggu di halaman pondok rumah tua itu,sedangkan Andi menunggu Mbah ompong di dalam .  mereka juga syok dengan kejadian ini tak percaya dengan Ami setelah yang sudah di lakukan nya dengan cucu tetua di desa ini ia menolak menikahi nya . 

PERAWAN DESA 21+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang