🍀Enam

142 41 19
                                    

Jangan lupa bintang nya

Terima kasih
Selamat membaca

Sudah satu minggu berlalu dari kejadian dimana Jin melamarnya. Dengan keputusan harus sama-sama saling mengenal dulu. Sohyun bahkan belum pernah membicarakan Jin dengan orang tuanya. Beda dengan Jin yang sudah sering membicarakan sosok gadis yang sudah mencuri hatinya. Apa lagi dengan sang ibu, yang bahkan sudah tidak sabar ingin bertemu calon menantu.

"Eomma, apa semua sudah siap? Jin sudah dalam perjalanan" tanya Sohyun melihat-lihat suasana di dapur.

"Sudah sayang, hanya tinggal merapihkan sedikit. Dimana Appa?" Tanya Yuna

"Ada di ruang tengah, sedang ngobrol dengan Jimin Oppa" Yuna hanya menganggukan kepala sebagai jawaban.

Jimin. kak Sohyun yang kedua menyempatkan hadir untuk acara makan malam ini. Dengan tema mengenal calon dari adik bungsunya.

Sialan memang, dia saja belum memiliki kekasih tapi Sohyun sudah di lamar saja. Agak sedikit kesal tapi Jimin tidak mempermaslahkannya. Tidak masalah jika Sohyun lebih dulu menikah. Jimin hanya kaget dan tidak menyengka, gadis cengeng yang sering sekali menangis karena dijahili teman-temannya hanya karena hal sepele. Gadis kecil yang selalu ingin ikut kemana pun Jimin dan Namjoon pergi. Gadis kecil yang manja sekali pada kedua kakak nya. Sudah ada yang melamar saja. Rasanya waktu cepat sekali berlalu, membuat hati Jimin jadi sedih.

"Oppa, kau tidak mandi?" Tanya Sohyun yang sudah mendaratkan bokong nya di sofa panjang di ruang keluarga.

"Aku tidak mandi saja sudah banyak wanita yang berteriak mengelu-elukan namaku"

"Wah, PD sekali anda tuan Choi Jimin"

Choi Siwon selaku ayah dari keduannya hanya bisa ikut tersenyum dengan tingkah kedua anaknya. Tidakkah waktu terasa begitu cepat, rasanya baru kemarin Siwon mengantarkan putri bungsunya ke sekolah menengah pertama. Dan lihat sekarang Sohyun bahkan sudah ada yang melamar untuk di jadikan istri. Waktu berlalu seperti kedipan mata. Begitu singkat tak akan kembali.

Saat Jin meminta nya untuk di kenal kan dengan kedua orang tua Sohyun, rasa bingung meliputi hati nya. Tapi Sohyun sudah terlanjur berucap mau tidak mau. Saat Sohyun ke rumah orang tuanya untuk memberitahu perihal lamaran Kim Seokjin, Siwon dan Yoona sempat kaget. Karena tidak biasanya Sohyun datang bukan pada hari liburnya. Dan saat Sohyun mengutarakan apa tujuannya menemui kedua orang tua nya, betapa terkejut Siwon dan Yoona dengan berita yang dibawa anak bungsu mereka. Ada rasa senang tapi bercampur sedih. Meski Sohyun belum sepenuh nya menerima lamaran Jin tetap saja kedua orang tua nya merasa sedih. Karena bagi Siwon dan Yoona tidak pernah terbersit akan menikahkan Sohyun secepat ini. Tapi kalau sudah ada jodohnya mereka akan menerimanya. Asalkan Sohyun bahagia. Bagi Yoona Sohyun itu hartanya yang berharga. Tidak menyangka Tuhan akan berbaik hati memberikan anak perempuan yang cantik tapi juga lembut dan pintar hadir di tengah-tengah keluarga kecil nya. Sohyun itu sangat dekat dengan kedua orang tuanya. Terutama Yoona sang ibu. Yoona sangat ingat dulu, saat pertama kalinya Sohyun mengatakan tertarik dengan lawan jenis di bangku sekolah menengah pertama. Karena masih belum dewasa, Sohyun bertingkah salah. Dengan memaksa lawan jenisnya untuk juga menyukainya. Karena dalam hidup Sohyun semua keinginannya selalu terpenuhi.

Saat itu yoona ingat Sohyun berubah jadi anak yang egois. Memaksakan perasaan orang lain untuk membalas rasa sukanya. Yang pada akhirnya itu membuat Sohyun terluka. Tapi bersyukur Sohyun bisa belajar dari kesalahannya. Dan sekarang Sohyum jadi pribadi yang lembut dan penuh pertimbangan.

***

Semua sudah nampak menunggu kedatangan Jin. Jimin sudah berganti pakaian. Meski terkesan simpel tapi tetap terlihat stylish.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang