🍀Tujuh Belas

85 24 12
                                    

Hi guys

Berdebu banget yah, sedikit dulu ya, nanti lanjut lagi insyaallah. Semoga suka. Sekalian aku juga mau inget² lagi alur nya.

Makasih buat yang suka ff ini. Apa lagi sampe nungguin. Terharu aku 😭😭😭







Saat ini Sohyun sudah siap ke apartemen Jungkook. Karena kondisi nya Sohyun tidak datang ke rumah sakit. Padahal kalau dari fisik Sohyun sangat sehat. Tapi tidak dengan mental nya. Sohyun masih takut jika harus kembali kerumah sakit. Apa lagi Sohyun sekarang tau, sumber ketakutan nya ada di rumah sakit. Untuk saat ini Sohyun memilih untuk tidak dulu kesana. Mungkin beberapa hari. Suho juga menyetujui nya dan sudah mengajukan ijin untuk Sohyun cuti beberapa hari kedepan.

Drrrr drrr

"Hallo Oppa"

"..."

"Maaf Oppa hari ini aku akan kerumah Eomma. Nanti aku kabari lagi jika aku sudah kembali"

"..."

Sohyun menutup mata nya dengan helaan nafas. Karena dia sudah berbohong pada Jin demi bertemu dengan Jungkook. Ada sedikit rasa bersalah pada kekasih nya. Tapi masalah ini harus di selesaikan. Sohyun tidak mau terjadi kesalah pahaman.

Bruumm

Mobil Audy hitam itu melaju. Membelah jalan. Tidak butuh waktu lama karena apartemn Jungkook tidak terlalu jauh dari apartemn Sohyun.

-------×××------

Sementara di kantor. Jin merasa ada yang aneh dengan Sohyun. Hati nya tidak bisa di bohongi. Kejadian malam itu di apartemn Sohyun. Jin merasa ada yang di sembunyikan. Jelas Jin tau malam dimana Jungkook mengantar Sohyun pulang dalam keadaan mabuk. Seokjin ingin bertanya tapi entah Jin harus lebih dulu memastikan. Jin tidak ingin melukai hati Sohyun atas pikiran nya. Meski pikiran buruk itu terus saja memprovokasi.

"Aku sangat menyeyangi mu Hyun. Dan aku tidak ingin melepaskan mu untuk siapa pun" ucap Jin dengan sorot mata sendu.

*
*
*

Ding dong

Sohyun menekan bel apartemn Jungkook. Menunggu dengan hati yang tidak karuan. Entah kenapa bayangan itu kembali muncul. Dan rasa ragu mulai menyerang nya. Ada perasaam menyesal karena harus sejauh ini. Kenapa tidak membiarkan saja ingatan itu. Tidak usah kembali harus di ungkit. Memalukan. Sohyun jadi tidak siap bertemu Jungkook.

"Apa aku pergi saja yah" Sohyun nampak ragu.

Klek

Pintu apartemn itu terbuka. Memperlihat kan presentasi Jungkook dengan pakaian santai nya. Sohyun sempat terpaku sejenak melihat penampilan yang berbeda dari seorang Jungkook.

"Mau tetap di luar. Atau masuk?" Suara Jungkook menyadarkan Sohyun.

Dengan sedikit ragu, Sohyun melangkah masuk kedalam apartemn Jungkook.

Sohyun mengedarkan pandangan nya. Melihat keadaan hunian yang cukup luas untuk Jungkook seorang diri.

Simple. Tidak banyak barang jadi terlihat luas, yang terpenting cukup nyaman.

"Mau minum apa?" Tanya Jungkook.

"Apa saja" Jungkook meninggalkan Sohyun yang masih mengedarkan pandangan nya. Setelah di rasa cukup, Sohyun duduk di sofa panjang berwarna abu.

Tak

"Ada apa?" Jungkook duduk berhadapan dengan Sohyun di sebrang meja. Setelah membawa dua minuman ringan untuk kedua nya. Tanpa basa basi Jungkool langsung menodong Sohyun dengan pertanyaan.

Sohyun menatap ragu ke arah Jungkook. Niat yang tadi begitu menggebu malah lenyap. Keberanian nya tiba tiba saja hilang. Sohyun bingung harus memulai nya dari mana.

"Kenapa?" Kembali Jungkook bersuara. Melihat gelagat aneh Sohyun di hadapan nya.

"Aku ..." Sohyun tercekat. Tidak bisa me lanjutkan lagi kalimat nya.

"Kau mau menanyakan soal kejadian saat mabuk?" Tebakan Jungkook membuat mata sohyun membola. Bagaimana dia bisa tau. Itu yang ada di batin Sohyun.

"Rupanya kau sudah mengingat nya" ucap Jungkook lagi. Kali ini Sohyun benar benar di buat tidak bisa berkata kata. Kenapa dari nada bicara Jungkook seolah apa yang ada di otak nya dia bisa membaca nya. Dan lagi, sikap seperti apa itu. Kenapa hanya dirinya yang tak nyaman dengan ingatan itu.

"Lalu kau mau aku berbuat apa? Bertanggung jawab. Menikahi mu atau kau ingin melanjutkan nya?" Mulut Sohyun sedikit terbuka atas kalimat yang keluar dari mulut Jungkook. Kedua alis nya bertautan.

"Apa? Kenapa dengan mudah nya kau berbicara seperti itu" Sohyun mulai sedikit kesal.

"Baiklah. Aku akan jujur pada mu. Aku menyukai mu. Jauh sebelum aku tau kau dan Seokjin Hyung bertemu dan berpacaran. Mungkin kau lupa, dengan pengendara motor yang jatuh dan tidak sadarkan diri lalu kau menolong nya. Sejak hari dimana kau membawa ku ke rumah sakit sejak saat itu aku jatuh hati padamu" ucap Jungkook. Sohyun terdiam sedikit terkejut dengan pengakuan Jungkook. Tidak ada lagi kata yang bisa Sohyun keluarkan.

"Jungkook" ucap Sohyun kemudian.

"Jangan merasa terbebani. Aku hanya mengungkapkan nya saja. Sudahkan. Tidak ada yang perlu di bahas lagi" ucap Jungkook seolah mengusir Sohyun pergi saat itu juga.

Sohyun kembali di buat bungkam. Hanya bisa menggelengkan kepala nya. Apa sebenarnya yang ada di pikiran Jungkook. Sohyun tidak menyangka, ternyata kejadian itu membuat Jungkook menyukai nya. Padahal apa yang Sohyun lakukan hanya lah kewajiban sebagai seorang Dokter. Tapi, Jungkook malah salah mengartikan nya. Dan lagi kenapa sikap nya malah sedingin itu padanya. Apa Sohyun di sini sebagai penjahat nya. Dan Jungkook korban nya, begitu. Kenapa rasa nya Sohyun tidak terima dengan perubahan sikap dingin Jungkook pada nya.

Saat ini Sohyun tengah duduk di kursi kemudi nya di dalam mobil. Kejadiaan di apartemn Jungkook beberapa saat lalu membuat nya sedikit syok. Bagaimana bisa Jungkook begitu santai menanggapi semua kejadian yang dari semalam membuat Sohyun imsomnia.

Drrr

Drrr

"Iya Oppa, baik lah. Aku ke rumah sakig sekarang"

Sohyun pun segera menyalakan meskin mobil nya dan meninggalkan parkiran apartemn Jungkook untuk segera ke rumah sakit. Dia di telpon Suho karena ada masalah pada pasien dan hanya dirinya yang bisa menangani nya.

Semenatar Jungkook tengah duduk di mini bar nya, dengan sebotol minuman beralkohol tinggi di hadapan nya. Gelas kaca berukuran sekali minum itu kembali terisi dengan cairan berbau menyengat itu. Jungkook tidak bisa lagi berpura pura baik baik saja saat Sohyun sudah berhasil di usir nya pergi dari apartemn nya. Ya, Jungkook sengaja membuat Sohyun pergi dengan bersikpa dingin seperti tadi. Padahal di dalam hati nya yang terdalam Jungkook patah hati. Apa lagi saat dengan bodo nya dirinya mengakui
Perasaan nya. Sekarang Jungkook di buat bingung kalau kalau dirinya rindu pada gadis bermata indah itu dirinya harus apa.

Tak

Entah sudah gelas keberapa Jungkook berhasil menghabiskan nya hanya dalam sekali tenggak. Kali ini dia ingin mabuk dan ingin melupakan kejadian yang baru saja terjadi.

"Kau memang bodoh Jeon Jungkook. Harus nya aku bisa lebih dulu menemukan mu Hyun dan Bukan Jin Hyung. Rasa sakit, sakit sekali" Jungkook menepuk nepuk dada kirinya. Wajah nya sudah memerah. Dan mata nya sudah sayu. Kesadaran Jungkook juga sudah mulai di renggut. Karena mulai meracau tidak jelas.

"Choi Sohyun!! Kenapa dari sekian banyak wanita aku harus jatuh hati pada mu. Dan kenapa harus kau yang jadi kekasih Jin Hyung. Kenapa. Kenapa!!" Jungkook berteriak di akhir kata. Jungkook benar benar kacau siang itu. Bahkan minuman beralkohol di botol itu hampir tandas. Padahal kadar alkohol nya sangat tinggi.

Hanya dalam hitungan menit, Tubuh Jungkook terkapar di meja mini bar di apartemn nya.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang