𝐁𝐞𝐭𝐰𝐞𝐞𝐧 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐀𝐧𝐝 𝐋𝐮𝐬𝐭 [𝐌] ✔️

𝗦𝘁𝗮𝗿𝘁𝗹𝗲𝗱 𝗯𝘆 𝗦𝗼𝗺𝗲𝘁𝗵𝗶𝗻𝗴. ¹⁵

Masa sih udah kangen sama bumil kesayangan Tan
Happy reading guys
Tinggalkan jejak ok Hosie..

...

Hari demi hari, minggu berjalan hingga ke minggu lainnya, bulan pun sama telah berganti. Celine lalui dengan pengalaman yang berharga dan bersyukur atas apa yang Tuhan kasih. Tak terasa usia kandungannya telah menginjak di bulan ke enam, perut yang tadinya rata kini mulai terlihat perbedaannya

Sebenarnya bukan hanya perutnya yang punya perbedaan, tapi bagian tubuhnya yang menjadi lebih ketara, dari pipi yang sedikit lebih chubby, payudara yang lebih berisi, montok di bagian tertentu serta aura wanitanya lebih keluar dan memikat berkali-kali lipat

Bahkan Tan bisa merasakannya, melihat Celine setiap hari dengan keadaan perut yang buncit dan badan yang lebih menantang, birah prianya menjadi sulit di kontrol lagi, bahkan aktivitas sexnya menjadi meningkat seiring keinginannya yang tak bisa di tebak itu

Melakukannya sampai lelah, sampai larut, sampai menangis minta ampun. Tan benar-benar melampiaskannya kepada sang isteri, tidak kasar.. pria itu lembut, hanya saja lebih padat dan perhitungan, pelan-pelan tapi menuntut hingga lelah

Celine menggeleng tak kuat saat Tan mengajaknya kembali mendapatkan pelepasan lagi, Celine tidak menghitungnya, mungkin lebih dari lima kali pria itu menumpahkan putihnya di dalam Celine. Padahal sudah jam tiga malam, tapi Tan terlihat masih mau kalau mereka melanjutkan hingga ke ronde selanjutnya

"Kakakk aku cape hiks" Celine mendorong bahu pria itu, tubuhnya benar-benar lelah, dia juga mengantuk

"Sebentar sayang, ah baby" akhirnya Tan kembali mengeluarkan cairan tersebut, tubuhnya mengawang bebas. Setiap malam mereka melakukan aktivitas koitus, malam yang panas dan erangan-desahan mengisi kamar tersebut

Tan menjatuhkan tubuhnya di sebelah wanita itu, mencabut miliknya yang telah melemas. Menarik selimut yang sempat terjatuh di lantai, Tan memeluk tubuh Celine yang basah (keringat, liur, sperma), semua menjadi satu sampai aroma percintaan begitu tajam di penciuman masing-masing

Celine yang lelahnya kelewatan hanya pasrah berbaring, kepalanya bersandar di dada si pria, serta bahunya yang di lingkupi tangan panjang Tan, keningnya di kecup berkali-kali "cape ya"

Celine mengangguk, matanya telah terpejam tak sanggup "besok libur dulu ya kak, setiap malam kita selalu tidur di pagi hari begini"

"Kita lihat nanti ya sayang, kalau tahan ya kita libur"

"Harus tahan"

"Kamu tahu ini salah siapa"

"Salah siapa?"

Tan menyisir rambut Celine yang masih lepek akan keringat "salah kamu, kenapa seksi sekali sih, cantiknya jadi plus-plus, kakak mana bisa tahan jadinya"