𝐁𝐞𝐭𝐰𝐞𝐞𝐧 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐀𝐧𝐝 𝐋𝐮𝐬𝐭 [𝐌] ✔️

𝗗𝗼𝗻'𝘁 𝗗𝗶𝘀𝘁𝘂𝗿𝗯 𝗠𝗶𝗻𝗲. ¹¹

be careful there is a typo Hosieee

.
.
.

...

Celine menghitung ukur dari objek di depannya, dengan detail Celine kembali mengoleskan cat tersebut ke kanvas. Celine sedang melukis di halam belakang, di tempat biasa Celine menghirup udara segar, tentu saja dengan Lulu yang duduk di sampingnya
Titik preferensinya saat ini adalah bunga mawar, lebih tepatnya seorang wanita yang sedang memegang setangkai bunga mawar. Yaa Celine menciptakan sosok wanita dengan gaun cantik yang membentang indah mengikuti bentuk lekuk tubuh si wanita, rambutnya di ikat dengan pita merah, wanita itu sedang berdiri di hamparan bunga Tulip. Namun begitu banyaknya buang Tulip yang berdiri cantik, si wanita itu tetap memandang kepada bunga yang ada di genggamannya. Senyum wanita itu cantik, berseri mengikuti suasana di sana

Celine hanya perlu menyelesaikan detail dari bunga mawar tersebut, sudah tiga jam dirinya berkecimpung dengan aktivitasnya. Gadis itu terlalu serius sampai tak menyadari seorang pria naik ke pinggir kolam renang, pria itu hanya menggunakan celana pendek sepaha, cukup ketat dan berwarna hitam. Rambutnya yang basah nampak seksi saat di sibak ke belakang, tetesan air berjatuhan kala kakinya mulai berjalan ke arah gadis yang masih melukis di bawah pohon

Juan menyilangkan tangan di dada, matanya terus memperhatikan wanita yang masih belum sadar akan kehadirannya "lukisanmu bagus"

Celine tersentak, spontan gadis itu melihat kebelakang. Pria itu lagi, paman jahat yang menakutinya semalam

"Ya lumayan lah untukmu yang memiliki gangguan"

Celine menyembunyikan wajahnya kebawah, lagi-lagi gadis itu menunduk

"Kenapa paman jahat sekali sih"

"Jahat? Aku kan hanya berbicara fakta. Dan iya, kau ini tolol apa bagaimana sih, aku kan sudah bilang kalau aku itu adik suami mu, kenapa masih panggil paman.. umur ku lebih muda dua bulan darimu, menyebalkan sekali"

Celine mendongak ke atas "maaf.. Juan"
Celine menatap pria tinggi itu, mata lugunya tak sengaja melihat tato yang memenuhi punggung tangan kanan Juan, menyeramkan sama seperti tatapannya kepada Celine

"Juan tidak punya kanvas ya"
Suara gadis itu kecil sekali, bertanya dengan takut-takut

"Maksudnya" Juan menyerngit

"Itu.. kenapa melukisnya di tangan, tidak baik soalnya nanti kulit kamu rusak"

Juan hanya diam, sudah paham kalau anak autis pasti kurang pengetahuan. Wajahnya datar "malas sekali aku menjelaskannya"

Pria itu pergi dari sana setelah mengambil handuk yang di letakkan di kursi panjang, meninggalkan Celine yang dengan banyaknya pertanyaan "padahal niat Celine mau berbagi kanvas, Celine masih punya banyak kok"

Gadis itu memberenggut, kenapa Juan kelihatan sangat tidak menyukainya. Padahal Celine tidak melakukan kesalahan, tidak pernah nakal terhadap pria itu

...