" Apa dia sudah kelihatan Ino?".
" Kurasa belum".
" Apa pesawatnya delay ?.
" Kenapa belum datang"?" Tenanglah Sakura, dia pasti datang".
" Tapi ini sidah hampir dua jam kita di sini dan lihat lah para wartawan dan penggemar nya banyak yang datang. Kita hampir tidak kelihatan".
" Salahkan sendiri kau datang terlambat".
" Aku harus membuat poster ini agar ia suka dan bisa melihatku".
" Ck...ck kau niat sekali Sakura".
" Harus dong. Aku sudah menunggu tujuh tahun untuk dia datang kembali.
" Tapi terima kasih ya kau memang yang terbaik. Sudah mau menemaniku sejauh ini Ino"." Ya tapi jangan lupa traktir aku".
" Siap sayang kuh".
" Huh dasar".
Di sinilah sekarang Sakura dan Ino berada. Di bandara international Tokyo. Menunggu kedatangan seorang Nara Shikamaru pemain sepak bola Jepang yang sudah tujuh tahun merumput ke Eropa.
Nara Shikamaru seorang yang jenius dalam segala sisi. Akademis dan juga dalam olah raga. Ia merupakan salah satu pemain andalan Jepang yang merumput di Eropa.Sakura mengenalnya sewaktu satu sekolah di sekolah menengah atas.
Shikamaru merupakan kakak kelasnya. Shikamaru juga merupakan saudara sepupu Ino. M Ketika ia mulai masuk di kelas satu dan Shikamaru kelas tiga. Ia jatuh cinta pada pria itu.
Ia akan menjadi suporter dengan suara yang lantang ketika Shikamaru melakukan pertandingan. Mendukungnya dengan titik darah penghabisan. Pernah suatu ketika ia memegang bendera besar dan bersorak untuk membela tim Shikamaru.Bukan rahasia umum lagi bila semua orang tahu bila Sakura sangat menyukai Shikamaru.
Ia bahkan menawarkan diri untuk menjadi asisten di tim sekolah sepak bola yang di ikuti Shikamaru.
Ia dengan suka rela akan mencuci semua seragam tim yang kotor.
Membersihkan tempat tim berganti baju. Mengepel, menyapu hingga membersihkan lapangan sepak bola. Ia juga menyiapkan minuman untuk semua pemain bila mereka berlatih dan bertanding. Itu semua ia lakukan untuk lebih dekat dengan Shikamaru.Shikamaru bukan tidak tahu hal itu.
Namun ia tidak menyukai Sakura. Saat ini fokusnya adalah berlatih dan bertanding. Ia abaikan semua sikap Sakura. Ia bahkan merasa risih dan malu bila wanita itu bersorak dan berteriak menyebut namanya ketika menjadi suporter. Ia menilai wanita itu berlebihan dan ia tidak suka itu.Hingga Shikamaru lulus terlebih dahulu dan menjadi pemain Nasional Jepang. Permainannya yang gemilang membuatnya mendapat tawaran bermain di Eropa di usianya yang ke dua puluh tahun.Ia tak menyia-nyiakan kesempatan itu.
Ia mendapat tawaran di klub bergengsi di sana. Ia berlatih dengan semangat hingga menjadi pemain inti di tim tersebut hingga menjadi satu-satunya pemain dari Jepang yang masuk klub tersebut.Gajinya cukup besar di sana hingga menjadikan keluarga Shikamaru yang dulu hidup sederhana kini berlimpah harta. Rumah orang tuanya di bangun sangat megah. Mobil berjejer di garasi. Bahkan ia membeli sebuah rumah mewah di kawasan elite.
Pergaulannya pun luas.Setelah puas bermain di Eropa dia pulang ke Jepang dan berencana untuk menjadi pelatih di salah satu klub di Jepang yang sudah ia beli sebagian sahamnya. Salah satu alasannya adalah ia mengalami cedera dan sudah tidak bisa bermain lagi.
Hingga ia memutuskan pulang ke Jepang dan beralih menjadi pelatih .
Sebuah keputusan yang berat. Namun itu adalah jalan yang terbaik baginya saat ini.Sakura cukup mengenal baik ibu dari Shikamaru. Yoshino. Rumah mereka tidak terlalu jauh. Sakura sering memberikan perhatian pada Yoshino ketika Shikamaru ke luar negeri.
Ia akan memberikan Yoshino roti dan kue yang ia buat. Tak jarang Sakura meminta pendapat ibu Shikamaru untuk memberi masukan terhadap kue buatannya. Ya...Sakura membuka usaha kue kecil-kecilan. Itu adalah mata pencahariannya selama ini. Ia akan menjual kue itu di stadion tempat Shikamaru akan menjadi pelatih. Di klub itu pula Sakura juga bekerja sampingan sebagai tenaga kebersihan. Dan karena itu pula ia di izinkan untuk menjual kue nya di area stadion itu ketika ada pertandingan. Itu sangat membantu Sakura. Semenjak ia hidup sendiri karena kedua orang tuanya telah meninggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
BENCI DAN CINTA
Fiksi PenggemarSakura mencintainya, memujanya. Menunggu untuk terbalaskan cintanya. Menunggu agar Shikamaru menoleh padanya. Membalas cintanya. Namun di sisi lain pria itu jengah dengan sikap Sakura yang selalu mengejarnya hingga sebuah ide dari temannya untuk mem...