5. Perjodohan

569 77 6
                                    


*******Beauty Rich Scandal*******

Beberapa hari berlalu, beberapa minggu terlewati hingga hampir satu bulan lamanya. Hal yang sedari awal mengganggu Winter mendadak menjadi sesuatu yang Winter sendiri bingung kenapa dirinya bisa begitu khawatir dan terus memikirkan sosok yang biasanya muncul secara tiba-tiba itu.

Setelah memastikan hal yang diinginkan Karina, Winter mencoba mencari keberadaan keluarga Karina, entah apa yang menggerakan hatinya untuk melakukan itu namun Winter tetap melakukannya meski sosok yang ia tunggu tunggu itu tidak kunjung memunculkan diri semenjak kejadian terakhir kali.

"Win..! Kenapa siih..? Bengong mulu...! Entar kesambet loh" ucap Ningning sambil menepuk pundak Winter

"Eh.! Aduh ngagetin aja sii lu, gausah teriak-teriak gitu kuping gue sakit" ucap Winter sambil mengelus dadanya.

"Itu makanan lu dari panas sampe dingin ga lu sentuh-sentuh, kenapa sih belakangan ini lu aneh.." ucap Ningning mulai merasa prihatin dengan keadaan Winter

Mereka berdua sedang di Cafe Giselle sambil nunggu sesi kelas mereka lanjut.

"Gak ada apa-apa kok.." ucap Winter yang mulai beberapa saat ngelamun lagi.

Ningning hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan temannya berubah "ga bisa begini, gue musti cari tau.." batin Ningning.


*******Beauty Rich Scandal*******

Disisi lain ditempat yang jauh dari rumah Winter, terlihat sosok wanita cantik sedang menunggu pasien diruangannya. Menatapnya dengan lekat dan menggenggam tangannya dengan erat "Rin kau harus sadar sayang, jangan tinggalkan kakak..' ucapnya

'Nona Irene.." panggil Suster yang berdiri disamping pintu

Irene menengok kearahnya dan meninggalkan Adiknya yang terlihat sedang berbaring lemah di kasur rumah sakit.

'Tolong tanda tangani ini.." ucap Suster yang sudah berhasil membawa Irene keruang administrasi.

"Apa ini sus..?" Tanya Irene

"Ini adalah surat pernyataan dari mendiang Ayah anda, ia menitipkan pada rumah sakit dan menyuruh kami memberikan ini pada anda ketika anda sudah kembali dari perjalanan bisnis pekerjaan anda. Beliau berpesan jika hal ini harus anda setujui seperti keinginan kedua orang tua anda sebelum mereka meninggal dunia" ucap suster itu menjelaskan.

Irene menghela nafasnya dengan kasar, ia sudah malas melihat judul surat yang sudah terlihat jelas terpampang disana. Tidak menjawab pertanyaan Irene hanya tersenyum dan meninggalkan Suster itu, lalu kembali keruangan adik kesayangannya sekaligus yang menjadi keluarga satu satunya yang ia miliki saat ini.

Irene duduk disamping Karina, ia menatap penuh kesedihan juga dengan iba. "Ini sudah hampir setangah tahun Rin, kenapa kau belum juga sadar.." gumamnya kembali menggenggam tangan adiknya.

Irene kembali mengingat semua kejadian yang telah menimpa adik malangnya ini. Bahkan saat ia terbaring lemah tak berdaya saja ia masih harus merasakan penderitaan ketika kedua orang tuanya malah tega memisahkan dirinya dan adiknya dengan alasan pekerjaan.

Dan saat ini ia juga dapat melihat kembali kemalangan adiknya ketika melihat surat ini. "Sebenarnya apa yang mereka inginkan...? Kenapa malah membuat hal konyol seperti ini.." gumam Irene

Beauty Rich ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang