ALIMW | 17

4.4K 280 8
                                    

Sorry For Typo~


Part 17

Pik~

Yeoja itu memijit pelipisnya dengan kesal setelah menekan tombol off yang berada di remote tv yang baru saja dia letakkan di atas meja kerjanya. Haera, selaku asisten dari yeoja itu meletakkan segelas air mineral dengan beberapa tambahan es batu di dalamnya guna untuk mendinginkan kepalanya.

"beraninya mereka melakukan ini" Desisnya lalu meneguk air dinginnya dengan kilatan kemarahan. Setelah menyentakkan gelasnya di atas meja yeoja itu segera meraih handphonennya dan mendial nomor seseorang.

"temui aku sekarang juga!" Belum sempat sapaan selesai didengarnya dari seberang yeoja itu langsung memekik keras.

"..."

"aku tidak peduli! Temui aku di cafe dekat kantorku!"

"..." Yeoja itu memutar bola matanya mendengar sebuah kalimat yang terdengar seperti sebuah alasan untuk tidak menemuinya.

"kalian datang menemuiku atau aku akan membuat onar di kantormu! Tentukan pilihanmu, keuno!" Dengan penuh emosi yeoja itu memutuskan sambungan teleponnya dan mendengus sebal.

"timjangnim, jurnalnya..." Haera yang sedari tadi hanya diam memperhatikan atasannya itu marah-marah tak jelas berusaha memberanikan diri untuk memberikan beberapa jurnal kepada Soojung untuk di edit.

"aku akan keluar sebentar. Kau bisa mengatasinya untukku" Ucap Soojung menyela Haera kemudian bangkit dan menyambar tasnya segera keluar dari ruangannya itu.

xxx

Mata tajam yeoja itu terus saja bergantian memandangi dua orang yang tengah duduk di hadapannya kini, sang yeoja menyenggol lengan namjanya meminta untuk mengangkat suaranya sementara sang namja hanya merengutkan wajahnya tak berani berbicara.

"sekarang jelaskan padaku Jung Jinyoung!" Ucap Soojung dengan nada tegas, tangannya sudah terlipat di depan dada dan memberikan tatapan intimidasi kepada kakaknya dan tentu saja kekasih kakaknya itu.

"i..itu...mianhae Soojung-ah...oppa..."

"sejak kapan kau menjadi gagap seperti ini eoh? bicaralah dengan jelas! Apa maksud berita itu?" Sela Soojung sudah tidak sabaran, tadi saat menonton berita di tv dia tidak sengaja mendengar pemberitaan mengenai masalah kelanjutan hubungan dari kedua orang dihadapannya ini.

"apa yang diberitakan itu benar?" Tanya Soojung lagi, perlahan Jinyoung menganggukan kepalanya pelan. Soojung berdecak lalu menyandarkan punggungnya di kursi.

"kalian sudah merencanakan pernikahan tanpa memberitahunya padaku?"

"bu...bukan begitu Soojung-ah, kau tau akhir-akhir ini kau sangat sulit untuk dihubungi jadi oppa tidak sempat memberitahumu. Orang tua Jiyeon juga sudah bertemu dengan appa dan eomma" Mata Soojung membelalak mendengar ucapan kakaknya.

"appa dan eomma sudah bertemu dengan orang tuanya? Dan itu juga aku tidak tau?" Pekik Soojung, yeoja itu menarik nafasnya kasar dan menatap tajam Jiyeon.

"neo! Kenapa tak memberitahuku eoh? kau bisa saja datang kekantorku untuk memberitahu rencana kalian!" Tanya Soojung beralih pada Jiyeon, yeoja itu menghela nafasnya.

"mianhae Soojung-ah, kami berdua benar-benar tidak bermaksud untuk menutupinya darimu. Tapi kami benar-benar tidak sempat memberitahumu, setelah kemarin kedua orang tua kita bertemu aku sudah berencana untuk memberitahumu tapi kau sudah mengetahuinya lebih dulu" Jelas Jiyeon, sementara Jinyoung menatap Soojung penuh penyesalan membuat yeoja itu memutar bola matanya kesal.

As Love Is My Witness [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang