Cantik

62 3 9
                                    

Haiii... Pakabs?

Shanaz Adiskiya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shanaz Adiskiya

***

Baru saja keluar dari toko miliknya dan berjalan menuju mobil yang terparkir, Shanaz tiba-tiba di cegat seseorang.

"Kak, tolongin aku." Katanya dengan tampang memohon.
Shanaz mengedipkan mata dua kali, ia masih terkejut karena orang itu datang tiba-tiba.

"Kamu kenap–
Belum selesai ia berbicara, ada dua orang pria bertampang preman menuju kearah mereka. "Ayo sini." Shanaz menarik tangan gadis itu berlari ke arah toko sedikit jauh dari miliknya.

Menutup mulut masing-masing, keduanya menahan nafas agar tidak ketahuan.
Sampai beberapa menit dirasa aman, mereka mencoba mengintip.

"Udah ga ada." Shanaz berbicara nada berbisik. Ia menoleh pada orang yang ia tolong dan mengernyit heran.

"Kamu kenapa dikejar mereka? Rumah kamu dimana?"  Tanya Shanaz beruntun. Orang itu masih diam, ia menunduk tidak berani menatap Shanaz.

"Hei?" Shanaz menepuk pelan bahunya.

"Kak…" panggil orang itu setelah diam.

"Iya?"

"A–aku boleh numpang? Malam ini aja." Katanya mulai berani menatap Shanaz.

"Hah?"

"Bisa kak? Aku ga berani pulang, takutnya orang tadi ke rumah."

Shanaz tampak berpikir, bisa saja ini akal-akalan mereka. Tapi dilihat dari penampilannya, gadis itu tampak amburadul. Seragamnya lecek, sepatunya penuh lumpur.

Menarik nafas panjang, Shanaz mengangguk. "Iya, tapi orang tua kamu bakal cari ga?"

Gadis itu menggeleng. "Aku merantau kak."

"Oh, ya udah. Ayo." Shanaz berjalan terlebih dahulu menuju mobilnya. Kenapa tadi tidak bersembunyi di mobil saja ya? Mau-mau aja lari sampai ngos-ngosan.

-

Diperjalanan, Shanaz sesekali melirik kearah gadis yang ia tolong itu. Rambutnya lucu, ada pita merah muda disana. Cantik, itu pikirnya. Tapi anak SMA kenapa dandanan seperti anak kecil?
Ia menggeleng kepala, kenapa malah menilai orang? Ada-ada saja.

"Ayo masuk." Ajak Shanaz ketika mereka sudah sampai di rumahnya.
Dengan langkah pelan, gadis itu berjalan masuk. Tangannya ia tautkan, dan menunduk.

"Me–mereka ga akan kesini kan, kak?" Tanyanya pada Shanaz.

"Ga tau, pos depan yang jaga ada tiga orang. Kayaknya engga sih, kenapa?"

"Takutnya mereka kesini buat keributan, kak. Aku takut."

"Pos polisi ga jauh dari sini, jadi aman. Lagian tadi mereka ga liat juga kan." Shanaz berjalan menuju dapur. "Kamu udah makan?"

Love SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang