Jangan lupa vote 🌟 dan komennya ya 🙌
"Hoamm" Ficia menguap disela-sela ia berjalan menuju parkiran. Disebelahnya sudah ada Kevlan bersamanya.
Kevlan melirik sekilas gadis disampingnya ini yang loyo. "Kurang puas tidur dikelas?" Sindir Kevlan tanpa menolehkan wajahnya pada Ficia.
Merasa tersindir Ficia mendengus. " Nggak tau, tapi intinya gue ngantuk lagi." Ujar Ficia dengan santainya.
"Dasar kebo,"
"Eits! Jangan body shaming ya, kebo itu sekali nyeruduk bisa mental," Ujar Ficia tak jelas.
Kevlan tersenyum tipis nyaris tak terlihat mendengar ucapan ngelantur Ficia.
"Bagi minum dong, haus bener nih," Ucap Ficia menatap Kevlan.
Kevlan menyentil dahi Ficia membuat Ficis meringis. "Kok di sentil sih?" Gerutunya.
"Nggak bawa,"
"Aelah, biasa aja dong. Jangan main sentil-sentil juga," Kesal Ficia.
"Malem gue jemput," Ujar Kevlan singkat.
"Jemput? Mau kemana? Males ah! Lebih enak rebahan di lautan kasur, uuhh" Ujar Ficia sambil membayangkan dirinya rebahan di kasur empuknya.
Kevlan meneloyor kepala Ficia. "Mimpi,"
"Apasih ini, main toyor-toyor aja." Kesal Ficia mengelus kepalanya.
"Ortu ngundang lo,"
"Hah?" Ficia loading dengan ucapan Kevlan.
"Ortu gue,"
Ficia berlari kecil mensejajarkan langkahnya yang tertinggal. "Aishh! Kalau ngomong itu yang bener, singkat jelas dan padat. Ini singkat doang gada jelasnya." Dengus Ficia.
Ia pun menghadang langkah Kevlan. "Jadi ortu lo ngundang gue nanti malem?" Tanya Ficia.
"Hm," Jawab datar Kevlan, sebelah tangannya menyingkirkan Ficia yang menghalangi jalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Imagination?
Avventura"Gue nggak jahat! Dunia ini yang jahat sama gue!" Seorang gadis menangis terisak hingga terduduk dilantai. "Bahkan Tuhan aja seakan jahat sama gue, gimana kalian? hm?" Ujarnya menatap orang-orang didepannya seraya mencoba tersenyum dibalik derai air...