Part 2. Little Friendship

25 3 0
                                    

Up!!!





Happy Reading

*****




"Hahah, mampus Lo makan tuh cabe!"



Suara tawa gadis remaja itu terdengar menggema disepanjang lorong. Olivia yang jalan berdampingan dengan Ghifan, dan Danira tak kunjung berhenti mengolok laki-laki disebelah Danira itu.

"Apaan sih prik! Sok iye lu!" Ghifan berujar tak santai sembari menyeruput es teh nya yang tadi dibeli Danira sebelum pulang.

"Heh, Pan-pan nya Ira. Lo tuh kapan sih tobat nya? Udah dibilang gausah tepe² masih aja, pakai bagi-bagi akun sosmed lagi!"

Danira hanya menjadi pihak netral, gadis itu sibuk dengan roti isi sosis di tangannya. Sudah biasa jika kedua sahabatnya bertengkar, bahkan sebelum pacaran juga mereka selalu beradu opini untuk hal tidak penting.

"Bilang kalau Lo cemburu. Gausah beralibi tobat ya, gua tau kalau Lo masih suka sama gua, gak rela kan gua sama yang lain?"

"Eh-eh!"

Olivia menggeser posisi Danira menjadi di ujung. Ia menarik lengan seragam Ghifan lalu mencengkeram nya erat.

"Apa Lo bilang?" Tanyanya dengan raut menantang

"Cemburukan?" Ghifan menyipitkan matanya, sungguh dia berusaha mati-matian untuk menjaga gendang telinganya yang hampir rusak karena pekikan Olivia.

"Anjirr! Sumpah dah gue jadian sama Lo waktu itu aja karena kalah main ToD ya sat!" Ucap Olivia tak terima

"Tapi Lo nya baper kan?"

Danira sudah tak lagi tahan dengan pertengkaran keduanya, mereka masih berada di kawasan sekolah, masih banyak kakak tingkat yang tinggal untuk evaluasi kegiatan orientasi.

"Ghifan udah!" Ia mendorong bahu Ghifan, laki-laki itu mulai tersulut emosinya. Ghifan paling tidak terima jika dalam hubungan nya ia dipandang sebelah mata terlebih itu Olivia.

"Gak ada gunanya ungkit yang udah lewat. Mending pulang, Mama udah masak dirumah buat kita bertiga, kalian jadi mampirkan?"

Ghifan mengangguk, namun Olivia tidak. "Sorry Ra, gue mau langsung pulang. Ini juga udah dijemput Bang Randy karena buru-buru!"

Dan Danira tidak masalah, ia manggut-manggut sembari menepuk pelan punggung Olivia, "It's Okay, Yaudah pulang gih, ntar Bang Randy keburu Bad mood, titip salam ya!"

Olivia benar-benar pergi setelahnya, sempat menatap sinis kearah Ghifan yang juga melihatnya dengan dagu terangkat angkuh.

"Kita pulang kan?" tanya Danira pada Ghifan

Kalau sudah berdua Danira kembali bersikap dingin, ia melangkah lebih dulu menuju parkiran sambil melanjutkan makannya yang tertunda.

"Ra,"

"Danira!"

"Ira, Lo marah sama gue?" Ghifan meraih tangan sahabat nya, ia merasa aneh dengan perubahan sikap Danira yang begitu tiba-tiba.

"Ghifan lepasin, jangan pegang-pegang. Nanti gebetan kamu lihat aku gak mau berurusan sama mereka!"

Alasan Danira tidak bisa diterima olehnya, sedekat apapun hubungan yang ia jalin dengan gadis lain Danira tetap bagian dari dunianya. Ghifan tidak pernah benar-benar serius dengan gadis manapun, jika di fase putus dirinya tidak masalah selagi Danira mau menjadi pendengarnya, tidak ada kata sedih atau penyesalan untuk seorang Ghifan.

"Gue gak peduli Ra, jangankan cuma pegang tangan Lo, gue peluk Lo juga bisa!"

Kalau saja yang didepannya Olivia sudah pasti satu tamparan mendarat di pipi mulus Ghifan. Beruntung nya Danira hanya menganggap angin lalu semua ucapan Ghifan.

Lemonade 🍋 || YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang