Bab 8

1.8K 187 13
                                    

Di pagi hari marsha mencempol rambutnya lalu mengambil bahan bahan untuk memasak.

30 menit kemudian marsha sudah selesai memasak, ia membuat sandwich dan susu, marsha meletakkannya di meja makan,

" kak zee udah bangun gak ya? " monolog marsha

" bangunnin deh " marsha menaiki tangga saat sudah di depan kamar zee

Tok
Tok
Tok

" ka zee udah bangun belum? " tanya marsha mengetok-ngetok pintu

" kak "

" buka kali ya? " marsha membuka pintu kamar zee sesuai pin yang di beri tahu zee

Cklekk

Marsha melihat zee melipat tangannya sebagai alas kepalanya yang sedang tertidur di meja belajar.

" kasian pasti tugas nya semakin berat gara gara meninggalnya tante shani " ucap marsha mendekati zee

" kalo tidur ganteng nya nambah gak ada aura aura pembully " ucap marsha mengeleng geleng menghapus isi fikirrannya

" kaa " marsha mengguncangkan tubuh zee

" ka zee bangun "

" eughhh " lenguh zee

" jam berapa? " tanya zee

" jam 6 kak " ucap marsha membuat zee melotot

" anjing belum selesai lagi " ucap zee bergegas membuka lep top nya

Marsha mengerut kan keningnya bingung

" sha bisa tolong siappin jaz gua gak? Gua harus ke kantor soalnya " ucap zee

" ah iya ka sebentar " ucap marsha dan dapat anggukan dari zee

Marsha mondar mandir mencari setellan jaz yang zee minta berwarna hitam, marsha menaruh jaz nya di kasur

" kayak ada yang kurang " monolog marsha

" ka zee mau pake dasi atau pita " ucap marsha

" dasi aja " ucap zee marsha pun menyiapkannya

" ka udah, ada yang kurang gak? " tanya marshsa,  zee pun menoleh ke belakang lalu tersenyum tipis sangat tipis bahkan tak terlihat

" enggak kok udah semua makasih " ucap zee dan dapat anggukan dari marsha

" ya udah aku kebawah ya ka " ucap marsha

" iyaa "

.....

Di dapur

" gimana sha? " tanya jinan di sebrang telfon

" marsha udah coba pah " ucap marsha

" kamu harus jaga dia sha, bantu dia sembuh dari tempra mentalnya, sekarang memang sudah membaik tapi jika sedang kumat akan sangat bahaya, jangan egois oke? Bantu papa sembuhin zee " ucap jinan

" iya pah " ucap marsha

" dia sudah di tinggal oleh mama nya, cinta pertama nya, tempat dia pulang, kamu tau kan betapa sakitnya kehilangan sosok ibu, dan pasti kamu mau agar temen temen mu di sekolah kembali damai tanpa ada pembullyan " ucap jinan

" iya pah "

" ya udah papa tutup telfon nya byee " ucap jinan memutuskan sambungan telfonnya

" gua emang udah bersikap lebih baik karena gua tau rasanya kehilangan sosok ibu itu menyakitkan, tapi, bukan berarti gua maaffin kesalahhan lu ka  " monolog marsha

HIPOKRIT { REVISI }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang