bab 4

1.8K 189 26
                                    

Zee melihat marsha di pinggir danau

" marsha " teriak zee saat marsha pergi menjauh

" marshaa " zee mengejar marsha

Zee melihat tubuh marsha menghilang

" tadi marsha kan? Masa gua ngayal" zee berjalan menendang beberapa batu, sepertinya dia kehilangan setengah jiwa raganya

...

Zee sudah berada di lapangan pacuan kuda, ia bersama adel dan christy,

Zee dan adel mencoba untuk tanding.

Di beberapa menit awal zee memimpin tetapi tak lama dari itu ia kalah cepat dengan adel, adel pun memenangkannya

Zee turun dari kuda lalu duduk di tengah - tengah adel dan christy

" kenapa lagi " tanya christy

" gak papa " jawab zee

" gak biasanya lu gini sampe kalah pacuan kuda apa lagi sama adel " ucap christy sedangkan zee hanya mendengar dengan menutup matanya

" ayo pulang mau magrib, udah lama kita di sini " christy mengulurkan tangannya kepada zee dan adel untuk membantunya berdiri, mereka pun menerimanya lalu christy merangkul pundak zee dan adel

.....

Zee tengah duduk di balkon kamarnya,

" chat gak ya " ucap zee memandangi no marsha

Ia di titah jinan untuk menjaga marsha selama jinan di new york, ya marsha sekarang sendirian di rumah bersama art.

"  uang memang segalanya tetapi kasih sayang juga penting " ucap zee

" dia bokap kandung gua bukan sih anjing " zee menjambak rambutnya frustasi

....

Zee memutuskan untuk mencari udara segar di malam hari, zee memarkirkan mobil nya di minimarket lalu ia berjalan jalan sesuai arah di depannya, zee menyumpal telinganya menggunakan apirpods miliknya dan memainkan ipad

" tolonggg tolongg " teriak seorang wanita

Zee membuka airpods nya lalu mencari di mana sumber suara itu, zee memasuki gang gang kecil, terus mencari dimana sumber itu berada

Ctakk

Zee menendang kaleng berlogo bintang hingga mengenai pria bertubuh kekar

" pahlawan kesiangan " ucap pria itu

Zee melepas kacamata bulat nya dan menaruh ipad nya di pinggir jalan lalu berlari mendekati pria itu

Brukk

Zee menendang pria itu tepat di bagian dadanya hingga tersungkur ke belakang

" kurang ajar " ucap pria itu

" suruhan hmm? " tanya zee

" tau apa lu bocah ingusan " ucap pria itu

" gua kenal pin yang lu pake di jazz lu " ucap zee menunjuk pin berbentuk bintang di jas pria itu

" bacot lu pergi sebelum gua apa apain " ucap pria itu

" fine gua pergi setelah lu angkat telfon " ucap zee sedetik kemudian terdengar nada dering dari handphone milik pria itu

Pria itu mengangkat telfonnya, sedangkan zee ia bersender pada tembok dengan kaki di tekuk sebelah

Tut tut tut

Sepertinya pria itu sudah selesai mengangkat telfon

" maaf maaf beribu ribu maaf , saya tidak tau bahwa anda putra dari pak boby, saya berjanji tidak akan mengulangi kejadian ini lagi, tolong beri saya 1 kesempattan " pria itu bersujud di hadapan zee

HIPOKRIT { REVISI }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang