1. A for A

15 6 2
                                    

Dikamar yang bernuansa merah muda, seorang gadis yang memakai piyama biru tua itu masih tertidur pulas dengan mahakarya yang ia buat di bantalnya yang membentuk peta pulau Jawa.hingga alarm ponselnya berbunyi di meja nakas nya.

Drrt drrt.....

Cause we lost the summer
When we lost each other
Naye gyejeoreul dolyeojweo,oh it's all gone

Karena mendengar suara berisik dari alarm ponselnya, Alyne segera membuka matanya dan meraih ponselnya yang berada di meja nakas untuk mematikan alarm dan bangun meski dengan mata yang masih setengah terpejam.

"Jam berapa sih" ucapnya parau.ia melirik jam wekernya yang menunjukkan pukul 06:15.alyne beringsut turun dari kasur dan mengambil handuk untuk mandi.

Alyne menuruni tangga untuk sarapan dengan keluarganya setelah selesai mandi dan bersiap-siap.

"Pagi ma" Alyne menggeret kursinya untuk ia duduki.

"Pagi sayang"sapa Friska, mama Alyne.

"Papa mana ma"tanya Alyne ketika netranya tidak menemukan Arkan, papanya.

"Papa baru aja tadi berangkat ke kantor" Alyne hanya manggut-manggut sambil memakan roti nya.

Arkan memang kadang sibuk bekerja sampai-sampai Ayahnya itu tak sarapan pagi dengannya dan pulang larut malam.

Alyne mendengar ada suara berisik di depan rumahnya, juga ada suara mobil pick up yang berhenti di sekitar rumah.

"Ma, di depan ada apa,kok berisik"

"Ada tetangga baru disini, rumahnya ada di depan rumah kita, mereka baru aja pindah kok"jelas Friska.

Setelah selesai dengan sarapannya, Alyne pamit ke mamanya.

"Ma, aku berangkat sekolah dulu ya" Alyne mencium punggung tangan Friska.

"Iya,hati-hati ya" Alyne mengangguk.

"Assalamualaikum" Alyne berjalan ke depan rumahnya setelah dirinya mengucap salam ke mamanya.

"Waalaikumsalam".

                                   ∀∀

Deru mesin motor terdengar saat Alyne baru saja berada di teras rumahnya.lelaki dengan seragam yang sama dengannya serta jas almamater yang melekat di tubuhnya.Bryan,membuka helm fullface nya dan menyugarkan rambutnya ke belakang.

Alyne menghampiri sepupunya dan sekarang ia berada di samping motor Bryan.Bryan beralih melihat rumah di depannya yang terdapat mobil pick up mengangkut barang-barang untuk diturunkan ke dalam rumah tersebut.

"Itu ada yang pindahan ya" Bryan mengernyitkan keningnya.

"Iya, baru aja pindah kata mama" Bryan mengangguk, setelah itu ia memakai helm fullface nya kembali dan mengajak Alyne untuk segera berangkat ke sekolah.

"Ayo, nanti telat" Alyne yang mendengar ucapan Bryan langsung mengangguk dan melilitkan cardigan nya ke pinggang agar pahanya tidak kelihatan karena rok nya sebatas lutut.

Setelahnya Alyne naik ke motor Bryan dan memakai helm, barulah Bryan menghidupkan mesin motornya dan mengendarai dengan kecepatan sedang.

Alyne dan Bryan sudah sampai di sekolahan,mereka berjalan beriringan di lorong kelas sambil sesekali Bryan menaik turunkan alisnya bermaksud menggoda siswi-siswi yang sedang duduk disana.dan ya,mereka semua menjerit histeris melihat ketampanan seorang Bryan.

Sedangkan Alyne yang melihat tingkah sepupunya itu merasa muak.

'kalau tenggelamin sepupu sendiri dosa gak sih'batin Alyne, ia menatap sinis Bryan.

A for ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang