5. A for A

5 4 2
                                    

Jevan tersenyum simpul lalu memilih pergi dari sana.saat itulah genggaman Vina pada gelas minumannya mulai merenggang.

"Hampir aja gue timpuk pake sepatu gue",ujar Alyne yang tak jadi mencopot sebelah sepatunya.Dara menyetujui ucapan Alyne.

Vina masih mencerna perkataan dari Jevan.apa maksudnya dengan ia yang seenaknya saja mengklaim bahwa dirinya hanya milik cowok itu, dekat saja tidak pernah.

"Orang stress",Vina berdecih pelan sembari menatap sekilas punggung Jevan yang mulai mendekati meja geng-nya dengan tatapan tajam.

                                ∀∀

Hari ini hari Sabtu,dan sesuai dengan ketentuan sekolah bahwa hari Sabtu libur.

Alyne yang baru saja sampai dirumah langsung merebahkan dirinya di kasur empuknya setelah energinya terkuras karena diajak kedua temannya pergi ke mall.mengelilingi seluruh mall dari pagi hingga siang hari.

Sampai disana Dara dan Alyne kalap oleh banyaknya novel remaja yang disuguhkan oleh mall.juga dengan Vina yang membeli perlengkapan alat lukisnya.sudah dipastikan bahwa mereka pulang dengan membawa barang-barang yang mereka incar.

Sebenarnya Alyne berniat ingin bersantai-santai saja dirumahnya.menikmati liburnya dengan menonton film,mendengarkan musik dan membaca novel.taoi karena ajakan teman-temannya ia tak dapat menolak.

Tringg

Alyne membuka roomchat nya dengan gerakan lemas.ia kehabisan tenaganya saat berbelanja tadi.

                                  Ryan(🪨)

|Gue nanti malem nginep 
|Dirumah lo y

                                                             Ngapain|

|Kayak biasanya lah

                                                             Ooh oke|

Setelah menutup pesannya, Alyne memilih tidur siang tanpa mengganti pakaiannya saat ini.alyne masih malas untuk mengganti bajunya karena sudah terlanjur lelah.

                               ∀∀

Malamnya, Alyne menuruni tangga dengan dirinya yang sudah memakai cardigan nya.alyne ingin pergi ke minimarket untuk membeli beberapa camilan untuk menemani malam minggunya.ia juga tak lupa berpamitan pada ayah dan ibunya yang berada di ruang tamu.

"Pa,ma Alyne mau ke minimarket bentar ya",pamit Alyne.

"Iya hati-hati",balas Friska dan Arkan.

Alyne mengangguk dan segera keluar rumah menuju minimarket langganannya yang tak jauh dari komplek rumahnya.karena minimarketnya berada di depan komplek.

Dirinya berjalan santai sampai sesekali bersenandung kecil menyanyikan lagu kesukaannya.jalan komplek kali ini terlihat sepi bahkan hanya ada lampu jalanan yang menerangi jalannya.

Sebenarnya Alyne agak takut jika suasana sepi seperti ini apalagi hari sudah malam.bahkan tidak terlihat satu pun orang yang berada di luar rumah, bukankah itu memcekam.ia juga takut pada hal-hal yang terkesan horor,terlebih jika harus menonton film bergenre horor pasti ia tidak akan mau.

"Kenapa jalanan pada sepi ya,padahal kan malem minggu",gumam Alyne.ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal saking was-was takut ada sesuatu yang mengintainya.

Alyne memilih menundukkan kepalanya saat berjalan daripada harus melihat pemandangan di depannya yang agak seram itu.tapi samar-samar ia melihat ada bayangan hitam yang terlihat di sampingnya.sudah dipastikan bahwa dibelakang ada orang yang berjalan.

A for ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang