2. A for A

6 5 0
                                    

"Gimana?udah lo kasih tau soal PR itu sama Alyne"tanya Dara penasaran.Vina spontan mengangguk.

"Iya, udah kok. PR halaman 152 kan"Dara lantas mengernyitkan dahinya heran.

"Kok halaman 152 sih? harusnya kan 125"

"Hah?!berarti gue salah dong"Vina menepuk jidatnya. Astaga bagaimana bisa ia salah memberikan informasi.

"Coba lo chat Alyne lagi"usulan Dara diangguki Vina.

Dengan lihai jari-jemari Vina mengetikkan pesan di keyboard ponselnya.dengan perasaan cemas ia berharap bahwa pesannya cepat dibaca oleh Alyne.

Tapi saat dirinya akan memencet tombol sent, Vina dikejutkan dengan suara Bryan yang sangat lantang.

"JEVAN AKHIRNYA DATANG JUGA WAHAI SAUDARA-SAUDARA SEKALIAN"

Percayalah suara Bryan saat ini membuat kedua telinganya serasa akan pecah bahkan Dara, Kenzo dan Elvano sudah menutup telinganya mereka saking kerasnya suara Bryan.

"Lo ngapa dah" Jevan baru saja datang terheran-heran dengan teriakan Bryan.tapi dirinya juga tidak aneh jika melihat Bryan yang memang begitu jika di dekat teman-temannya.

Saat Jevan ingin melangkahkan kakinya ke bangkunya, malah bahunya ditabrak oleh seseorang tapi untungnya ia bisa mengimbangi tubuhnya sehingga tidak jatuh dan hanya terdorong sedikit.

"Aduh"

"Eh sorry sorry gue gak sengaja"

Belum sempat Jevan menjawab, Vina sudah lebih dulu angkat bicara.

"Alyne, lo ternyata udah sampe aja dikelas,padahal gue mau chat lo"

"Ngapain ngechat gue" Alyne bingung.

"Jadi sebenernya...... PR matematika itu halaman 125 bukan 152", Vina menyengir kuda dengan dua jari tangannya yang membentuk peace.

Alyne menatap Vina di bangkunya dengan tatapan cengo tapi karena tepukan di bahunya ia jadi tersadar, pelakunya adalah Jevan yang kebetulan berada di sampingnya.

"Bener-bener lo ya! Untung udah gue kerjain tugasnya"Alyne memasang wajah cemberut.

Dengan langkah lebarnya ia berjalan ke bangkunya dan disusul oleh Jevan yang juga berjalan ke mejanya sendiri.

"Maaf ya Lyne" Vina berucap saat Alyne sudah duduk di bangkunya.

Alyne yang melihat wajah melas temannya menjadi tidak tega.

"Karena lo temen gue yaudah gue maafin, kasihan mana mukanya melas lagi" Vina menatap Alyne sinis tapi itu tidak berselang lama.

"Lagian juga lo ngapain salah ngasih informasi, gak buka buku dulu apa" Alyne bersungut-sungut saat bertanya.

"Tadi gue denger dari geng-nya Algara yang lagi ngerjain PR terus ada yang bilang tugas matematika halaman 152.yaudah gue langsung tanya sama lo udah ngerjain atau belum"jelas Vina.

Saat selesai menjelaskan, tiba-tiba Dara memukul kepala Vina pelan padahal Dara tidak memukulnya dengan keras tapi Vina malah mengaduh kesakitan.

"Aduh sakit tau" Vina mengelus kepalanya yang tadi di pukul Dara.sedangkan Alyne menggelengkan kepalanya melihat tingkah Vina.

"Geng-nya Algara?"tanya Alyne mengernyitkan keningnya.

"Iya, lebih tepatnya si Kenzo yang bilang begitu"jawab Dara.

"Kenzo itu ya emang bener bener bikin salah paham.kalau ngomong itu yang keras biar gue dengernya jelas terus gak salah ngasih info" mendengar perkataan Vina membuat Alyne dan Dara menatap datar kearahnya.

A for ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang