Chapter ini cukup panjang ditunggu spam komen kalian ✌️
Happy Reading ❤️****
Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam dan Aleanna baru saja tiba di apartemen. Hari ini terasa sangat panjang dan begitu melelahkan. Seharian ini Aleanna dibuat hampir setengah gila berurusan dengan bos barunya. Ditambah sepulang kerja ia harus mencuci tuxedo seharga cicilan apartemen milik Ding Chengxin. Benar-benar menyusahkan. Jika tau akan berujung seperti ini, lebih baik pakaian Aleanna sendiri saja yang tersiram minuman kala itu.
"Ya Tuhan..."
Aleanna mendesah lelah, berjalan dengan langkah gontai ke arah kamar mandi.
"Baru pulang?" Suara Haoyi yang baru saja keluar dari kamarnya menyapa Aleanna. Sementara Aleanna hanya mengangguk malas tanpa menoleh ke arah sumber suara.
Haoyi mengikuti Aleanna karena penasaran dengan isi paper bag yang dibawanya itu. Aleanna mengeluarkan tuxedo milik Chengxin. Haoyi yang menyaksikan itu mulai heboh. "Wih... Siapa punya, tuh?"
Daripada terkejut dengan suara Haoyi, Aleanna lebih terkejut saat ia menoleh dan mendapati wajah sahabatnya itu yang masih terbalut masker charcoal. "Astaga aku hampir mati karena kaget melihatmu."
Sementara Haoyi setengah mati menahan untuk tidak tertawa.
"Penting banget ini punya siapa memangnya? Sana balik ke kamarmu jangan ganggu aku," usir Aleanna dengan ketus.
"Ck.. ck.. Biasa aja kali sensi banget. Kerja sampingan jadi tukang laundry juga, Bu?"
"Sembarangan kalo ngomong, mau tau enggak? Ini harganya berapa?" Tanya Aleanna. Haoyi tampak berpikir sebentar, ia mencoba mengingat momen saat menemani Zhenyuan membeli tuxedo seperti ini di mall.
"2.000?"
"Kurang 0 satu." Mata Haoyi terbelalak hampir keluar dari tempatnya. "Demi apa 20.000? Bisa dapet 10 kalo beli di toko langganan si Zhenyuan ini mah."
Haoyi menyentuh tuxedo yang di pegang Aleanna mencoba merasakan tekstur kainnya.
"Gimana rasanya megang baju seharga cicilan apartemen?" Tanya Aleanna lagi sambil terkikik geli.
"Ini kalo dijual rugi masih bisa buat bayar sewa apartemen. Jual aja yuk!" Aleanna melayangkan pukulan di kepala Haoyi. Otak sahabatnya itu suka kadang kidding.
"Jual diri aja kau sana," ketus Aleanna.
"Cariin daddy-nya dulu dong." Haoyi mengedipkan sebelah matanya dengan genit membuat Aleanna ingin sekali memukul wajah Haoyi sampai maskernya retak.
"Gimana kerja disana aman, kan?" Tanya Haoyi.
"Sejauh ini sih cukup okay kerjaannya. Cuma bosnya tuh najis banget sumpah... Aku baru pertama kali ketemu sama orang kaya kikir udah gitu tebal muka kayak gitu." Aleanna sampai bergidik jika sudah membayangkan sosok Chengxin di kepalanya.
"Bos kau ngeselin banget sih, tapi jujur ketolong ganteng sama tajir."
Haoyi cukup mengenal beberapa rekan kerja yang sering berhubungan dengan Zhenyuan. Terutama si Bos Ding yang sering menganggu mereka berdua membuat Zhenyuan harus pergi untuk urusan kerjaan mendadak dan meninggalkan Haoyi sendirian di tengah kencan mereka.
"Ewh... Menurutku masih lebih tampan atasan langsung divisi purchasing tuh sumpah ganteng banget tau," ucap Aleanna excited membahas Ma Jiaqi.
Haoyi pun mengangguk menunggu lanjutan dari cerita Alenna sambil melangkah ke wastafel untuk mencuci wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Chinese Boss
FanfictionDing Chengxin adalah seorang pebisnis muda sukses asal China yang terkenal sangat pelit dan arogan. Karakternya yang dikenal buruk oleh masyarakat luas membuat pria usia 27 tahun itu kesulitan memiliki pasangan. Hal ini membuat keluarga Ding khawati...