Obsession : Obsession

1.3K 171 38
                                    

Seungcheol dan Jeonghan, malam itu juga mereka langsung mengunjungi apartemen Mingyu setelah memberikan kabar perihal penyanderaan Jungwon. Jeonghan sudah berontak sebenarnya, dia nekat untuk mencari Myungho sendiri, beruntung dalam kondisi seperti ini Seungcheol mampu berpikir dengan kepala dingin dan memilih meminta bantuan kepada para sahabatnya.

Sempat terjadi kembali pertengkaran, Seungcheol menahan Jeonghan untuk tidak gegabah. Namun naluriah Jeonghan sebagai seorang Ibu membuatnya keras kepala, larangan Seungcheol membuatnya membenci pria itu karena tidak segera ambil tindakan untuk menyelamatkan putrinya.

Akan tetapi apa yang Seungcheol pilih adalah sebuah jalan yang seharusnya, meteka tidak tahu sekarang Myungho dimana dan bagaimana. Bisa saja wanita gila itu memiliki penjagaan eksra yang akan membahayakan putrinya jika mereka gegabah. Seungcheol tidak mau ambil risiko besar, sehingga dia memilih dengan kepala dingin.

"Ayo." ucap Seungcheol setelah sampai di basement apartemen Mingyu.

"Gue mau nyari anak gue, kenapa lo bawa gue kesini?" tanya Jeonghan sinis, meskipun begitu sorot matanya begitu kosong dan sarat akan kesedihan.

"Kita gak bisa pergi sendiri, Han."

Seungcheol memeluk istrinya untuk memberikan ketenangan, dia mengusap surai legam Jeonghan dan memberikan kecupan di puncak kepalanya.
"Tenang dulu ya, kita gak boleh gegabah. Kita gak tahu dia dimana, gue takut kalau kita gegabah malah akan membahayakan baby. Jadi kita temuin Mingyu dulu ya, kita minta bantuan mereka."

Keduanya segera beranjak memasuki uni apartemen Mingyu, Adler sudah berkumpul disana rupanya. Namun pandangan Jeonghan seketika tertuju pada sang kembaran, dia melangkah dengan ringan menghampiri Jun.

Plak

Bukan pelukan yang Jun dapatkan, melainkan sebuah tamparan dan caci maki.
"LO LIHAT BABI YANG LO BAWA UDAH NYULIK ANAK GUE, KENAPA LO GAK PERNAH DENGERIN SEMUA ORANG BUAT BUANG BABI ITU HAH?!! SEKARANG LO LIAT SENDIRI ANAK GUE YANG JADI KORBANNYA, SIALAN!" teriak Jeonghan penuh amarah.

"Ha, gue gak tahu-"

"LO YANG ENAK NGEWE SAMA DIA TIAP HARI, TERUS LO BUNUH ANAKNYA DAN SEKARANG DIA NGAMBIL ANAK GUE, ANJING! BALIKIN ANAK GUE!" Teriak Jeonghan histeris.

"Han tenang dulu." lirih Jisoo untuk berkaca-kaca, dia mendekati sahabatnya itu lalu memeluknya.
"Han." Jisoo memeluk perempuan itu ikut beruai air mata.

"Anak gue, Soo." lirih Jeonghan lemah.

Mingyu menghempaskan karbondioksida dengan beratnya, dia menyugar surai yang baru saja dia potong pendek itu. Dia menatap sahabatnya satu persatu, terutama Seungcheol dan Jeonghan yang dalam raut penuh kesedihan bercampur amarah.

Mingyu dan yang lain jelas ikut marah, Jungwon adalah kesayangan mereka. Bayi cantik itu tidak tahu bahkan mengerti masalah orang dewasa disekitarnya, tapi justru malah dia menjadu korban keegoisan sang penyandera.

Terlintas sebuah cara dalam benaknya setelah Seungcheol menceritakan kronologi serta tuntutan apa yang Myungho mau. Seluruh pandang mata seketika tertuju kepada objek yang Myungho inginkan.

"Lo ngewe sama dia tapi lo gak mau tanggungjawab?" tajam Mingyu tertuju kepada Jun yang mengalihkan pandangnya. "Sialan." desis Mingyu.

『••✎••』

Kepulangan Myungho membuat Wonwoo terpaku seketika, dia diam membeku melihat sosok bayi kecil yang tengah menangis digendongan wanita Seo itu. Denyutan rasa nyeri perlahan tercipta kembali diperutnya, mengantarkan denyutan berkali lipat lebih cepat menyesakkan dada.

Writer's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang