Diamond || Junkyu Harem

00L {1}

"Kyu.. lo jadi mau pindah ke apart kita? Emangnya masalah lo seberat itu apa sampe lo mo kabur dari rumah?" tanya jihoon pada sahabat baiknya yang sedang murung tersebut. Mereka saat ini sedang berada di taman kampus setelah menyelesaikan kelas terakhir mereka tadi.

"Tau lo.. Ntar kalo lo di cariin sama bokap lo, trus kita yang kena gimana?" ujar yoshi sedikit takut kalau mereka terlibat dalam masalah keluarga junkyu.

"Gue udah gak betah di rumah, hoon.. yosh.. Lagian bokap gue mah udah gak peduli sama gue kok! Dia gak bakalan nyari - nyari gue.. orang dia kalo pulang ke rumah aja asik sama bini barunya!" ucap junkyu berusaha meyakinkan kedua temannya itu agar mereka mengizinkan dirinya untuk ikut tinggal bersama mereka di apartemen milik jihoon.

"Emangnya nyokap tiri lo beneran sejahat itu sama lo, kyu?" tanya yoshi.

"Parah! Dia kadang malah jadiin gue babu di rumah! Ngerasa hebat karna udah berhasil ngerebut hati bokap gue! Paling juga dia sebenernya ngincer harta bokap gue doang! Bokap gue juga bego banget lagi.. lebih belain dia dari pada gue, anaknya sendiri! Pokoknya gue mo hidup sendiri aja! Eh.. sama lo berdua deng.. kalo sendiri gue takut.." junkyu memajukan bibirnya lucu. Jihoon dan yoshi yang gemas pun sama - sama terkekeh sambil mengusak kepala laki - laki yang mirip koala tersebut.

"Yaudah.. sekarang kita anter lo pulang ke rumah lo dulu. Ambil semua barang - barang lo.. trus kita ke apart deh.." ujar jihoon.

"Iya.. tapi kita bertiga tidur sekamar gapapa, kan? Kasurnya gede kok!" sambung yoshi. Junkyu tentu langsung tersenyum senang karena mendapat izin untuk tinggal bersama kedua sahabat baiknya itu.

"Gue mah gak masalah! Yang penting gue bisa cepet - cepet keluar dari rumah yang udah kayak neraka itu!" seru junkyu.

Mereka bertiga pun langsung menuju ke parkiran dan menaiki mobil milik yoshi. Tanpa berlama - lama, yoshi melajukan mobilnya, menuju ke rumah megah junkyu yang terletak cukup jauh dari area kampus. Setelah menempuh hampir satu jam perjalanan, akhirnya mereka bertiga pun sampai di halaman rumah mewah junkyu. Junkyu buru - buru masuk dan mengemasi barang - barangnya, di bantu oleh jihoon, sedangkan yoshi menunggu di mobil. Untung saja kondisi rumah saat ini sedang sepi karena ayah junkyu sedang sibuk bekerja dan ibu tiri junkyu sedang pergi entah ke mana, mungkin sedang pergi shopping menghabiskan uang dari suami barunya itu.

Selesai mengemasi dan mengambil semua barang - barangnya, junkyu dan jihoon langsung kembali ke mobil yoshi, dan yoshi pun melajukan mobilnya menuju ke apartemen milik jihoon. Ya, sudah sejak awal masuk kuliah, jihoon mengajak yoshi untuk tinggal bersamanya di apartemen miliknya. Mereka bertiga sudah bersahabat sejak mereka duduk di bangku sekolah menengah atas, dan mereka pun sampai janjian untuk mengambil jurusan yang sama saat kuliah. Awalnya jihoon juga ingin mengajak junkyu. Namun, ia tau kalau junkyu tidak bisa jauh dari ibunya, maka dari itu ia hanya mengajak yoshi. 

Akan tetapi, beberapa bulan yang lalu, ibu kandung junkyu mengalami kecelakaan yang membuatnya tewas di tempat. Junkyu begitu sedih karena ia sangat sangat menyayangi ibundanya tersebut. Ia sangat dekat dengan ibunya itu, karena ayahnya sejak dulu selalu sibuk dengan pekerjaannya dan jarang ada waktu untuk berkumpul sebagai keluarga. Hingga beberapa minggu yang lalu, ayahnya tiba - tiba saja menggelar pesta pernikahan dengan seorang wanita muda, yang bahkan tidak pernah junkyu kenal sebelumnya. 

Junkyu begitu kesal dan marah pada ayahnya, karena ia merasa bahwa ayahnya itu tidak mencintai ibunya. Dan lagi, istri baru ayahnya itu begitu menyebalkan bagi junkyu. Ia selalu memperlakukan junkyu seenaknya dan tidak pernah berlaku baik pada junkyu. Saat junkyu mengadu pada ayahnya pun, ayahnya malah membela wanita itu ketimbang junkyu, anaknya sendiri. Jadilah junkyu semakin benci kepada ayahnya dan juga ibu tirinya itu, dan kini meminta pada jihoon dan yoshi untuk menampungnya juga di apartemen milik jihoon.