1
teman baik, apa yang kalian pikirkan tentang sebuah kata teman baik? teman yang akan bersama dengan kita hingga akhir dan dalam keadaan apapun? entah itu dalam keadaan senang ataupun dalam keadaan sulit? atau seseorang yang bukan keluarga tapi sudah seperti keluarga? orang yang tumbuh bersama dan berbagi segalanya bersama? atau bahkan seseorang yang bersekolah di sd, smp, sma dan bahkan kuliah di tempat yang sama?
jongin punya seseorang yang seperti itu. seseorang yang tinggal di depan rumahnya, tumbuh bersama dengannya, bersekolah di sd, smp, sma dan kuliah di tempat yang sama juga meski dengan jurusan yang berbeda, juga menemani jongin disaat sulit dan juga tertawa bersama dengan jongin di saat bahagia datang.
namanya oh sehun, teman perpopokan jongin yang tumbuh bersama dengannya hampir di seluruh usia yang jongin miliki. 30 tahun bersama dan akhirnya hari ini sehun akan menikah dengan pria pilihannya yang jelas sehun cintai. karena nyatanya mereka akan menikah. jongin sudah rapi dengan setelah jas sederhana nya yang berwarna biru gelap tanpa dasi. jongin menyambut setiap tamu yang datang yang jelas mengenal jongin sebagai seseorang yang selalu berdiri disamping sehun dalam diamnya.
teman-teman sehun adalah teman-teman jongin juga karena mereka berdua sudah menghabiskan seluruh umur mereka bersama entah itu dengan tangisan atau tawa bahagia jadi jelas jongin adalah orang yang tepat untuk menyambut para tamu sekalian bernostalgia sejenak dengan masa lalu yang menyenangkan.
jongin tersenyum ramah pada semua tamu sehun, menyapanya dengan ramah pula dan sesekali bercanda dengan beberapa tamu yang jongin kenal dekat tentu saja. hari ini sahabatnya menikah tentu jongin harus bahagia dengan semua itu kan? meski jongin juga akan merasa kesepian jika sehun tak lagi tinggal di rumah depan tapi setiap orang harus menjemput kebahagiaannya kan?
semua baik-baik saja hingga ibu jongin berjalan cepat kearah jongin dan menariknya dengan paksa menjauhi kerumunan tamu yang baru datang.
"ibu, ibu kenapa sih? tidak tahu jika aku sedang sibuk disana? tamu sehun banyak sekali bu" kata jongin sedikit kesal, ibunya mengganggu kesibukan jongin.
"ada hal yang lebih penting jongin, ayo temui sehun"
"kenapa harus bertemu dengan sehun? biarkan sehun bersiap bu, sebelum acara pemberkatan dan biarkan saja dia menghabiskan waktunya dengan keluarga dan juga mempelainya" ucap jongin sambil melepaskan genggaman tangan ibu yang menggenggam pergelangan tangannya dengan erat.
"pengantin sehun tidak akan pernah datang" ucap ibu jongin yang sukses membuat langkah kaki jongin terhenti begitu saja dan jongin langsung menoleh cepat melihat ibunya dengan pandangan tidak percaya. yang benar saja ibunya ini.
"ibu jangan bicara hal sembarangan seperti ini bu. ini hari pernikahan mereka, sehun mencintai luhan dan luhan juga mencintai sehun. jika tidak saling mencintai pernikahan dan semua hal yang ada hari ini tidak akan pernah ada bu. ibu pasti sedang bercanda. tidak lucu sama sekali bu" kata jongin sambil tertawa kecil tidak percaya dengan ucapan sang ibu yang benar-benar tidak bisa dipercaya.
"ibu tidak sedang bercanda dan ini kenyataannya jongin, luhan tidak akan pernah hadir"
"kenapa?"
"luhan membatalkannya jongin"
"bagaimana bisa dibatalkan? bagaimana bisa membatalkannya begitu saja. aku akan jemput luhan, ibu tenang saja aku tahu dimana rumah luhan"
"percuma, rumah itu kosong. orang-orang ayahmu sudah kesana beberapa waktu yang lalu"
"sehun?"
"temui saja sehun jongin, dia membutuhkan teman baiknya sekarang"
setelah ucapan ibu jongin, jongin segera berjalan dengan cepat memasuki tempat dimana keluarga besar sehun berada. jongin melihat wajah-wajah panik yang membuat jongin tidak nyaman. jongin juga bertanya-tanya kenapa bisa luhan melakukan ini pada sehun, pada pria yang dia pilih untuk menjadi suaminya di hari bahagia mereka. apakah cinta yang selalu mereka ucapkan itu hanya ilusi semata?