4
sore datang begitu saja, jongin yang seharusnya keluar dari kantor pukul 4 tepat tapi berakhir dengan keluar dari kantornya di jam 5 sore karena ada beberapa hal yang harus jongin selesaikan. jongin berjalan santai bersama dengan baekhyun yang memang keduanya berencana pulang bersama karena kalian ingat kan jika tadi pagi jongin diantarkan sehun dan keduanya tidak berjanji apapun setelahnya.
sehun juga tidak bilang jika akan menjemput jongin jadi dari pada berjalan kaki atau menaiki kendaraan umum jongin lebih memilih menumpangi baekhyun, gratis dan nyaman. keduanya bahkan sudah berencana untuk mampir makan malam dan menghabiskan waktu mereka hingga malam tiba. senin yang melelahkan harus ditutup dengan hal menyenangkan bukan?
tapi begitu keduanya akan berjalan menuju ke parkiran sebuah kerumunan kecil menghentikan langkah keduanya. seorang pria tinggi berkulit pucat berdiri disamping mobilnya melihat ke kanan dan kekiri seperti menunggu sesuatu dan yang lebih menyebalkan lagi adalah beberapa wanita ada di sekitarnya pura-pura sibuk tapi jelas jongin tahu jika para wanita itu melirik kearah pria yang hanya berdiri diam itu.
jongin langsung buru-buru menutup wajahnya dengan tas kerjanya dan berjalan menjauhi kerumunan yang menarik perhatian semua orang itu. sedang baekhyun tertawa geli karena tingkah jongin benar-benar tidak pernah berubah. jongin si pembenci perhatian tapi juga si paling menarik perhatian. entah kenapa jongin benci diperhatikan tapi hanya dengan kedatangannya semua perhatian selalu tertuju padanya.
kim jongin selalu mengeluh sebagai anak yang tidak menarik sama sekali. berkulit tan, memiliki tubuh tinggi, tidak menarik sama sekali. tapi pada kenyataannya banyak orang membicarakan semua hal yang jongin sebutkan sebagai kekurangan sebagai kelebihan yang mereka kagumi. banyak orang jadi ingin punya kulit tan sexy milik jongin karena terlihat sangat bersinar dan menarik. beberapa orang ingin punya tubuh tinggi semampai seperti yang jongin miliki karena tubuh tinggi jongin punya kaki dan tangan yang panjang dan membuatnya terlihat menawan.
beberapa kali baekhyun bekerja dengan jongin dalam mengaudit dan harus pergi keperusahaan yang akan di audit secara langsung tak jarang ceo perusahaan bahkan pemilik perusahaan itu akan datang menemani mereka mengaudit bahkan menjawab pertanyaan paling tidak penting dari jongin dengan penuh perhatian dan ketertarikan yang terlihat jelas tapi jongin masih saja merasa jika dirinya tidak menarik. benar-benar seorang kim jongin yang tidak peka. dan baekhyun hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.
kim jongin dan ketidak singkronan antara bayangannya dan kenyataan yang benar-benar terjadi membuat baekhyun benar-benar tidak mengerti sama sekali. baekhyun tertawa saat sehun berjalan mendekat kearah jongin dan menarik tangan jongin yang sedari tadi dia gunakan untuk menutupi kepalanya dengan tas kerjanya.
"hei kamu mengabaikan aku?" tanya sehun yang membuat tawa baekhyun semakin menjadi. dua adiknya sedang bertengkar dan ini seru.
"jangan menarik perhatian, aku tidak suka" ucap jongin yang membuat sehun mendengus.
"aku tidak berusaha menarik perhatian siapapun."
"kamu berdiri disana saja sudah menarik ayolah" kata jongin dengan polosnya yang langsung membuat tawa baekhyun meledak. bagaimanapun secara tidak langsung jongin sedang mengatakan jika sehun menarik kan?
"sudah-sudah jangan bertengkar. pasangan yang baru menikah kemarin memang harus menghabiskan waktu berdua, siapa tahu nanti aku akan segera punya keponakan lucu. aku duluan ya sehun, jongin" ucap baekhyun yang membuat jongin dan juga sehun langsung salah tingkah. yang benar saja baekhyun ini.
"ehem, ayo pulang" ucap sehun tiba-tiba dan langsung berjalan sambil menarik tangan jongin yang sedari tadi ada di genggaman tangannya.
"hmm" jongin hanya bisa mengikuti sehun saja, bagaimana akan kabur jika tangan jongin bahkan sudah ada di dalam genggeman tangan sehun.
sehun membukakan pintu untuk jongin menunggu hingga jongin masuk dan menutup pintu untuk jongin sebelum memasuki mobilnya duduk di kursi pengemudi dan kemudian mengemudikan mobilnya untuk pulang mengabaikan banyak mata yang melihat kearah keduanya. mungkin akan ada gosip menghebohkan esok hari. menyebalkan sekali.
keduanya hanya diam tanpa pembicaraan penting hingga akhirnya sampai di depan rumah jongin. jongin turun dari mobil sehun mengucapkan terima kasih sebelum berlari memasuki rumahnya dengan tergesa-gesa. begitu sudah masuk jongin langsung berlari memasuki kamarnya yang membuat ibu dan ayahnya keheranan dengan apa yang sebenarnya sedang putra satu-satu mereka itu lakukan.
jongin tidak menampakkan batang hidungnya sampai dengan jam makan malam datang. jongin terlihat segar dan sudah memakai piyama nyamannya saat turun dan duduk diruang makan bersama kedua orang tuanya. jongin makan dengan tenang seperti biasanya.
"jadi jongin, kapan akan pindah dan tinggal bersama sehun?" tanya ibu yang membuat jongin menghentikan acara mengunyahnya.
"kenapa?"
"kalian sudah menikah, bukankah orang yang sudah menikah akan tinggal bersama? makan pagi, siang dan malam bersama?" tanya ibu dengan tidak sabaran.
"tidak juga bu, aku lebih suka tinggal di rumah ini bersama ibu dan ayah"
"baiklah kalau begitu, jadi biarkan sehun juga tinggal dirumah ini"
"sehun kan punya rumahnya sendiri ibu, sehun juga punya ayah dan ibunya sendiri. kenapa jadi tinggal disini? akan tidur dimana sehun jika tinggal disini?"
"tentu saja tidur bersamamu, kamu istrinya." kata ibu dengan tidak sabaran yang membuat jongin tersedak ludahnya sendiri.
"ibu!! jangan menyebalkan" ucap jongin setelah berhasil menenangkan dirinya.
"hey kim jongin, menikah itu memang seperti itu. lihat ayah dan ibu, kami menghabiskan waktu bersama, makan bersama bahkan tidur juga bersama sampai ada kamu juga kami bersama. lalu kenapa kamu tidak bersama dengan sehun?" tanya ibu yang membuat jongin semakin salah tingkah.
"y-ya karena kami istimewa tidak tinggal bersama juga tidak ti-tidur bersama meski sudah menikah!" teriak jongin meski dengan kata yang terbata.
"tidak ada yang seperti itu kim!!" kata ibu dengan nada super kesal yang membuat ayah kim menggelengkan kepalanya. istri dan putra mereka satu-satunya ini memang tidak pernah akur entah karena apa.
"jongin, menikah itu memang seperti yang ibumu katakan. jika tidak tinggal bersama dengan sehun, tidak tidur bersama dengannya lalu cucu ayah kapan akan ada?" goda ayah kim yang membuat wajah jongin memerah. ingat jongin berusia 30 tahu dan sudah cukup mengetahui apa yang ayahnya maksudkan. dan membayangkannya melakukan itu bersama sehun benar-benar tidak bisa jongin terima.
"p-pokoknya tidak dalam waktu dekat" ucap jongin final sebelum berlari menaiki tangga menuju kekamarnya.
pertanyaan ayah dan ibunya benar-benar menyebalkan sekali, meski sehun adalah sahabat baiknya mereka tidak bisa tiba-tiba langsung tinggal bersama hanya karena sudah menikah kan? apalagi itu tadi? cucu? bagaimana bisa ada cucu jika bisa saja jongin dan sehun tidak akan pernah saling mencintai? ayahnya benar-benar menyebalkan sekali.
pokoknya jongin tidak mau tinggal bersama dengan sehun dalam waktu dekat, semuanya butuh persiapan dan jongin tidak mau bersiap. jongin sudah terlalu nyaman ada di dalam zona dimana hanya ada jongin, ayah dan ibu saja di ruang lingkup kecil yang jongin sebut dengan rumah. jongin belum ingin menambahkan orang asing masuk kedalam teritorialnya meski itu sahabat baiknya sekalipun. jongin dan pikiran anehnya yang luar biasa.
tbc
Yuhuuuuu, yok yok komen masa komennya dikit amat 😭😭😭😭
Sedih kalik lho owe ih