Episode 3

1.3K 218 48
                                    

Satu tahun dan beberapa bulan yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu tahun dan beberapa bulan yang lalu.

Baili Hongyi duduk di sebelah ibunya yang berbaring setelah sakit keras selama satu bulan. Dia menggenggam tangan ibunya sangat erat. Tidak menangis. Tetapi ekspresinya sangat terluka.

Sementara ayahnya duduk di sisi lain, juga di samping istrinya. Tabib keluarga mereka hanya berdiri memperhatikan setelah memeriksa kondisi Nyonya Baili. Dia mengatakan kalau kondisi Nyonya rumah tersebut semakin memburuk meski telah diberi berbagai obat. Jadi, keluarganya harus berada di sampingnya terus menerus.

"Erlang..." ibunya memanggil dengan sangat lirih.

Baili Hongyi semakin menunduk dan menggenggam tangan ibunya lebih erat, "Aku di sini, Ibu."

Wanita itu tersenyum lemah, "Ibu baik-baik saja, hanya perlu istirahat lebih banyak. Jangan memberi ibu wajah seperti itu."

Pemuda itu lalu memaksa tersenyum.

"Ibu ingin tidur lagi. Sebelum itu, apa Erlang akan mendengarkan keinginan ibu?"

Baili Hongyi mengangguk, "Apa pun yang Ibu inginkan."

Wanita itu mencoba duduk, jadi putranya membantu. Dua laki-laki itu duduk di masing-masing sisinya. Ayah Baili Hongyi tahu apa yang hendak istrinya bicarakan. Mereka berdua sudah membicarakan hal yang sama bertahun-tahun yang lalu.

"Erlang, kau masih ingat Xiaofan?" tanya ibunya lembut.

Baili Hongyi menunjukan reaksi terkejut, tetapi tidak berlebihan. Pemuda itu tentu saja kaget karena ibunya tiba-tiba menyebut Zhang Xiaofan di saat kondisinya seperti itu. Meskipun selama ini, bertahun-tahun berlalu, ibunya masih membicarakan tentang Zhang Xiaofan meski tidak sesering saat laki-laki itu masih tinggal di kota ini.

Ibunya selalu berbicara tentang ingin bertemu Zhang Xiaofan, ingin tahu kabarnya, dan cemas apakah laki-laki itu dan ibunya hidup dengan baik di tempat baru.

"Aku ingat, Ibu." Baili Hongyi menjawab ibunya lembut dan wanita itu tersenyum.

"Ibu mengatakan ini bukan untuk memaksamu. Ibu pikir, ibu tahu pasti apa yang terbaik untukmu. Karena ibu sangat mencintaimu, dan tidak mungkin bersamamu selamanya. Jadi, ibu ingin kau tinggal dengan seseorang yang pasti akan mencintaimu sama seperti ibu."

Pemuda itu mengangguk, mendengarkan apa pun yang ibunya ingin katakan.

Wanita itu menghela nafas yang membuat dadanya terasa sedikit sakit. Dia mencoba tetap tersenyum untuk berbicara kembali.

"Ibu yakin tidak akan ada orang selain Xiofan yang paling memahamimu. Ibu tidak butuh Omega yang bisa memberi keluarga kita keturunan. Ibu membutuhkan seseorang yang akan menemanimu dalam kondisi apa pun. Dalam susah atau senang, dan sehat...atau sakit."

Baili Hongyi mulai memahami ke mana arah pembicaraan ibunya. Tetapi dia masih mendengarkan dengan patuh.

"Ibu ingin kau menikah dengan Xiaofan."

Tie The Knot [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang