"Pohonnya tidak akan terlalu tinggi dan besar. Masih bisa digapai tangan. Bunganya baru akan mekar dua tahun lagi."
Baili Hongyi yang mendengar penjelasan itu seketika menghentikan tangannya yang sedang menimbun tanah. Mereka sedang menanam bibit itu di halaman kamar pagi-pagi sekali. Pemuda itu sudah berjanji akan membantu.
"Selama itu?"
Zhang Xiaofan tersenyum lebar dan mengangguk.
"Nanti Erlang bisa melihatnya sendiri ketika sudah berbunga. Warna ungunya sangat indah."
Laki-laki itu mendapat izin untuk menanam pohon lilac itu di halaman kamar mereka. Tidak ada apa pun di sana. Ketika pohon itu sudah tumbuh dan bunganya mekar. Pemandangan yang terlihat di kamar pasti akan sangat indah. Dia tidak sabar untuk melihat mereka bermekaran di musim semi ketiga.
Selesai menanam, Baili Hongyi bersiap untuk pergi bekerja. Sementara Zhang Xiaofan pergi setelahnya. Laki-laki itu berangkat ke kedai untuk pertama kalinya dengan perasaan yang sangat bahagia. Perasaan itu terlihat jelas di wajah jadi orang-orang yang mengenalnya, menyapa, dan mengatakan hal yang sama.
"Xiaofan, kau terlihat sangat bahagia hari ini."
Laki-laki itu selalu terlihat bahagia setiap hari. Tetapi kali itu mereka bilang bahkan auranya berbeda.
"Memangnya sangat terlihat?" tanyanya pada Bai Lang. "Terlihat sekali, Lao Zhang!" jawabnya bersemangat karena senang melihat majikannya sebahagia itu.
Begitu mereka sampai di kedai dan membukanya, beberapa pelanggan tetap yang hari itu datang makan juga mengatakan hal yang sama. Hampir semua orang yang Zhang Xiaofan kenal. Itu membuatnya berharap kalau hubungan mereka sekarang bisa tetap seperti itu.
Berharap agar Baili Hongyi juga menyukainya masih sedikit berlebihan dan jauh sekali. Pemuda itu baik karena pada awalnya dia memang seperti itu. Bukan karena menyukainya atau semacamnya. Jadi, Zhang Xiaofan hanya berharap hubungan baik mereka bisa tetap seperti ini selamanya.
Baili Hongyi tidak pulang makan siang katanya. Jadi Zhang Xiaofan tetap di kedai dan makan bersama pelayan di sana. Huang Jun sempat datang sebentar untuk memeriksa, lalu pergi lagi. Zhang Xiaofan mengucapkan terima kasih untuk hadiah ulang tahunnya sekali lagi.
Menjelang sore ketika pekerjaannya selesai. Zhang Xiaofan tidak langsung pulang tetapi pergi ke makam ayah dan ibunya, juga ibu Baili Hongyi. Dia berada di sana beberapa saat hanya untuk bercerita bagaimana hubungannya dan Baili Hongyi sudah kembali seperti dulu.
"Aku akan baik-baik saja selama tinggal bersama Erlang. Tidak ada yang perlu ayah dan ibu khawatirkan. Istirahatlah dengan tenang."
Ketika akhirnya pulang ke rumah, bersamaan dengan ayah mertuanya juga. Pria baya itu langsung berbicara begitu melihatnya seolah baru mengingat sesuatu.
"Fanfan, ikut ayah sebentar," ujarnya terlihat bersemangat.
Entah kenapa semua orang hari itu seperti ikut bahagia untuknya. Mereka pergi ke kamar mendiang Nyonya Baili. Ayah mertuanya mengambil sesuatu dari salah satu rak buku rendah. Terselip hingga tidak mudah terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tie The Knot [COMPLETED]
Fanfic[WARNING OMEGAVERSE] SINOPSIS Seperti hirarki dalam masyarakat bahwa Alpha harus menikahi Omega. Baili Hongyi yang terlahir sebagai Alpha dengan status sosial tinggi, seharusnya suatu hari nanti, juga akan memilih Omega-nya sendiri. Namun, ibunya te...