1.Si Gadis Bernama Fiella

8 1 0
                                    

Sinar matahari menyeruak.Fiella tersenyum karena ia masih terbangun di pagi ini.Meskipun ada beberapa luka lebam di tubuhnya.Ia menatap   luka luka itu dengan senyuman seperti memandangi sebuah lukisan.Ia tidak psikopat,namun entah mengapa rasanya hatinya benar benar hancur saat ini.

Ia membuka gorden lalu memulai aktifitasnya.Hidupnya tak seindah cerita telenovela anak remaja yang kedua orang tuanya lengkap ataupun memiliki sebuah kisah cinta yang indah.Tatapan mata berwarna biru muda itu menerawang di sekitar dapur.Sudah biasa ia hidup seperti ini.Mengerjakan semua hal sendirian tanpa ada satupun bantuan.

Seorang wanita lanjut usia menatapi Fiella dengan tatapan meremehkan.Itu bukan pertama kalinya ,tapi ke sekian kalinya wanita tersebut menatap remeh dirinyaa.Bahkan memukulinya.Fiella tak pernah mengaduh mengenai kejadian itu,karena ia tidak akan pernah di pandang oleh orang orang di sekitarnya.

"Baik,tugasku memasak sudah selesai nek."ucap Fiella seperti robot.

"Jangan panggil aku nenek,panggil aku nyonya."ucap wanita tersebut.

Fiella yang telah terbiasa mendengar hal itu hanya bisa tersenyum kecut.Ia benar benar tidak di pandang oleh neneknya.Padahal ia adalah cucunya.Meski begitu ia akan terus membanggakan sang nenek agar ia dapat di pandang oleh sang nenek.

Fiella langsung bergegas menuju ke halte.Sudah sepi,karena angkutan sudah mulai tidak ada karena ia kesiangan sehabis masak.Untuk kesekian kalinya,ia memilih untuk berjalan kaki.Mana mungkin ada orang yang mau memberinya tumpangan.

Akhirnya ia sampailah di sekolahnya SMA BHINEKA,salah satu sma yang cukup favorit di kotanya,ia dapat masuk di sekolah ini karena beasiswa.Sebenarnya dia bisa saja masuk dengan uang neneknya,namun sayang seribu sayang.Sang nenek itu tidak pernah menganggap dirinya ada.

Ia masuk di dalam ruangan kelasnya yang juga cukup favorit.Dimana siswa siswi di dalamnya adalah orang orang pintar dan kompetitif.Ia merasa seolah di asingkan karena kekurangan dirinya dalam berinteraksi antar sesama temannya.

Tak selang beberapa menit bel sekolah berdering dengan nyaring.Seluruh siswa maupun siswi yang awalnya berada di luar masuk ke dalam ruangan kelasnya masing masing.Begitu pula dengan dirinya yang memang sedari tadi masih di luar kelas karena takut dengan tatapan teman temannya.

Benar saja.Seluruh siswa yang ada di kelasnya itu menatap dirinya dengan tatapan yang berbeda beda.Ada yang menatapnya jijik,ada yang menatapnya aneh,ada pula yang menghiraukan dirinya.Fiella hanya sanggup menundukkan kepalanya.Ia tak mampu menatap teman teman yang ada di sekitarnya hingga akhirnya.

Brukk

"Kalau jalan pake mata dong,masa ga punya mata?"ucap seseorang yang tanpa sengaja  ia tabrak.

"Maaf."ucap Fiella yang masih tertunduk.

Fiella langsung saja duduk di bangkunya yang berada di pojok dan hanya satu orang yang duduk di situ yaitu dirinya.Entah mengapa semuanya menjauhi dirinya.Padahal ia tidak melakukan hal apapun kepada mereka.Ia hanya belajar dan tidak semua orang dapat menerima kekurangannya itu.

Hingga tiba ada seorang guru yang masuk ke dalam ruangan kelasnya bersama dengan seorang laki laki yang berwajah cukup tampan dan dihiasi bola mata biru seperti dirinya.Lelaki tersebut memperkenalkan dirinya di depan kelas tersebut.

"Perkenalkan nama saya Fano Aprilino ,saya pindahan dari Belgia."ucap Lelaki itu dengan nada yang cukup datar,Fano.

"Ada pertanyaan ?"tanya Fano lagi.

Semua pun mendadak hening dan sang guru mempersilahkan dirinya untuk duduk di bangku sebelah Fiella.Fiella menyunggingkan senyumnya kepada Fano.Namun,lelaki itu sama sekali tidak menggubrisnya sama sekali.Hingga akhirnya Fiella membuka pembicaraan.

"Perkenalkan nama aku Fiella.Semoga kita bisa berteman dengan baik ya."ucap Fiella namun tetap saja tidak di anggap oleh Fano.

Fano lebih memilih menatap guru yang ada di depan sembari menyusupkan airpods ke telinganya.Ia seolah merasa berisik dengan suara Fiella yang terus saja berbicara terus kepada dirinya yang membuatnya risih dengan keberadaan Fiella.Fiella pun tiba tiba saja tersadar jika orang yang ada di dekatnya itu tidak mau untuk di ajak bicara.Ia pun terdiam.

Bel berdering begitu nyaring.Fiella segera pergi dari ruangan kelasnya.Sambil menundukkan kepalanya.Ia takut tiba tiba saja ada lemparan sampah menuju ke aarah dirinya.Dia langsung mempercepat langkahnya menuju satu ruangan yang jarang di kunjungi oleh para siswa.Perpustakaan.

Ia melangkahkan kakinya menuju rak rak yang bertuliskan sastra dan fiksi.Ia mengambil salah satu novel yang cukup tebal sembari duduk di meja yang di sediakan di ruangan perpustakaan tersebut.

Lain lagi dengan di dekal.Fano yang tengah asyik memainkan handphonenya tiba tiba di panggil seseorang.Ia dengan segera menghampiri orang tersebut.

"Ada apa ?"tanya Fano.

"Kamu di suruh untuk cari buku ke perpustakaan."ucap orang yang memanggilnya tadi.

Fano langsung bergegas menuju ruang perpustakaan.Ia membuka ruangan itu langsung di tatap oleh seseorang.Teman sebangkunya,Fiella.Fiella menatap lelaki bermata biru itu dengan senyuman yang terbingkai di bibirnya.Fano langsung mendekati penjaga perpustakaan.

"Selamat pagi,bu."ucap Fano.

"Iya nak ada yang bisa saya bantu?"tanya wanita paruh baya yang bekerja sebagai penjaga perpustakaan.

"Saya siswa baru,bu.Izin mencari buku mata pelajaran."jawab Fano.

"Oh,begitu.Fiella bisakah kamu membantu ibu?"tanya penjaga perpus membuat Fiella menoleh lalu mengangguk.

Fiella dengan segera mengambil id card nya sebagai anggota relawan perpustakaan.Fano menatap Fiella tanpa kedip.Ia tertegun dengan Fiella.Gadis yang sedari tadi ia abaikan justru membantu dirinya?Dia manusia atau malaikat sebenarnya.Fano mengikuti langkah Fiella menuju sebuah ruangan.

Fiella memberikan beberapa buku kepada Fano.Tanpa sadar ,Fano menatap manik mata Fiella yang berwarna biru laut.Serasa ada aliran listrik yang menyambar dirinya.Entah mengapa tiba tiba ada sesuatu yang berbeda.

"Mengapa kau mau membantuku ?"tanya Fano.

"Karena aku tahu rasanya hidup tanpa bantuan seseorang."



Note :

Holla i'm come back dengan cerita baru.Semoga suka ya teman teman.Silahkan komen ,vote juga boleh.


Catatan Luka FiellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang