Asuma dan Iruka sudah mendapatkan hadiah yang dia dapatkan, akhirnya mereka memilih kalung sebagai hadiah yang akan Asuma berikan kepada kurenai.
"Bagaimana kalau kita cari makan dulu Iruka aku merasa sangat lapar setelah berkeliling" . Asuma mengusap perutnya yang berbunyi.
" Baiklah aku juga merasa sedikit lapar dan haus setelah berkeliling". Iruka tampak semangat saat diajak mencari makan karena dia memang merasa lapar.
Mereka mampir di sebuah restoran dengan nuansa yang sejuk dengan berbagai tanaman yang di letakkan di sudut-sudut ruangan.
" Ne, ne Asuma bagaimana menurutmu tentang hubungan dosen dan mahasiswa nya". Iruka bertanya setelah mereka memesan makanan kepada waiters.
Sejujurnya Iruka sedikit takut akan jawaban yang di berikan Asuma. Tapi sangat mengejutkan saat Asuma menjawab dengan santainya.
"Menurut ku sah sah saja hubungan antara dosen dan mahasiswa nya, selagi hubungan itu tak merugikan orang lain dan tidak ada perbedaan perlakuan dengan mahasiswa lain. Memang kenapa kau menanyakan hal seperti itu?". Asuma memicingkan matanya menatap Iruka yang gugup di tatap seperti itu.
"Ee etto tidak apa-apa, aku hanya iseng saja hehe". Iruka menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena salah tingkah.
"Baiklah kalau begitu". Asuma mengalihkan atensinya kepada pelayan yang mengantarkan pesanan mereka.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Iruka kini sudah di rumah dengan di antarkan Asuma tadi, setelah mereka selesai makan mereka langsung pulang karena, Asuma harus menyiapkan acara untuk perayaan ulang tahun kekasihnya.
" Seperti ada sesuatu yang kurang?". Iruka mengingat ingat apa yang ia lupakan.
" Ah aku baru ingat bahwa aku tidak memberitahu Kakashi bahwa aku pergi keluar bersama Asuma, semoga ia tak marah". Iruka ingat bahwa ia tak memberi tau Kakashi saat akan pergi keluar tadi, Iruka langsung mencari handphone nya untuk mengabari Kakashi.
"Seharusnya Kakashi sudah pulang kan dari mengajar?". Sebelum menghubungi Kakashi iruka mengingat ingat kembali apakah Kakashi masih ada kelas atau tidak karena ia takut mengganggu Kakashi yang sedang mengajar.
Di panggilan pertama kakasi tak menjawab, baru di panggilan kedua Kakashi menjawab telpon dari Iruka.
"Aa Ano... Hallo Kakashi sense, apaa aku mengganggu waktumu". Iruka tiba-tiba gugup saat Kakashi menjawab panggilan telponnya.
" Hmmm, untuk kekasih ku waktuku selalu ada untuk mu". Kakashi menjawab dengan nada menggoda.
" Ne nee , sense aku bertanya dengan serius, bisakah kau menjawab nya dengan serius juga". Iruka di rundung kesal sebab Kakashi menggodanya.
" Yaa aku juga serius sayang, memang nya ada apa kau menanyakan waktuku, apa kau berniat mengundang ku kerumahmu hmm?". Kakashi sepertinya memang senang menggoda kekasihnya itu, padahal dia tau bahwa Iruka orangnya sangat pemalu.
"Mmm tidak, aku hanya takut mengganggu waktu". Iruka menjawab dengan malu-malu dengan wajah yang merona Sebab panggilan 'sayang' yang di sematkan oleh Kakashi.
" Sungguh sayang sekali, padahal aku sudah ada di depan pintumu Iruka". Kakashi menyeringai saat ia mengatakan bahwa ia sedang berada di depan pintu Iruka.
Iruka terkejut mendengar nya di tambah lagi dengan suara ketukan di pintu yang lumayan nyaring.
Iruka langsung berlari untuk membuka pintu dan melihat siapa yang bertamu, saat sudah membuka pintu alangkah terkejutnya Iruka saat mendapati Kakashi sedang berdiri di depan pintu dengan menggenggam handphone.
" Ka Kakashi sense, ke kenapa kau ada di depan rumahku". Iruka bertanya sambil menghilangkan kegugupan yang melanda nya saat ia berhadapan dengan Kakashi, apalagi ini mereka hanya berdua saja.
"Apakah aku tak boleh Untuk berkunjung ke rumah kekasihku, hmm". Kakashi menjawab seraya mencondongkan tubuhnya ke arah Iruka yang memenang lebih pendek dari nya, otomatis Iruka memundurkan tubuhnya ke belakang.
" Bo boleh kok, tapi kenapa kau tak memberi tahu ku dulu, agar aku bisa bersiap". Iruka mencoba menetralisir detak jantung nya yang berdegup dengan kencang saat Kakashi mendekati nya.
" Bagaimana aku bisa memberi tahumu sementara kau sedang bermain di luar sana, hmm". Kakashi semakin mendekatkan diri kepada Iruka hingga ia dapat menggapai tubuh Iruka dan memeluk nya agar Iruka tak dapat menjauh lagi.
" A Ano, Ka Kakashi sense apa maksudmu bermain, dan tolong lepaskan aku, ti tidak baik bila ada yang melihat kita dan kita sedang dalam posisi ini". Iruka mencoba melepaskan pelukan erat Dari Kakashi namun usahanya gagal.
"Apa kau lupa atau pura-pura lupa sayang, baiklah aku akan mengingatkanmu kalau begitu". Kakashi langsung menggendong Iruka ala bridal style dan membawa nya masuk tak lupa ia mengunci pintu dulu sebelum benar-benar masuk.
Kakashi menyeringai saat Iruka memberontak meminta di turunkan.
"Diamlah sayang atau hukuman mu akan bertambah". Kakashi menggertak dengan suara pelan namun sarat akan tekanan.
TBC...
hayyoooo mau ngapain loooooh...
Udah main gendong-gendong aja anak orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSEN BUCIN {KAKAIRU} Mpreg
Fantasyhanya sekedar kisah tentang dosen tampan yang terpesona akan keindahan dan kecantikan dari seorang mahasiswa.....ya mahasiswa dia laki-laki mungil nan manis yang memikat serta kepintarannya yang menjadikan dia idola para seme, tapi ada sebuah rahasi...