Muka Iruka sudah merah sepenuhnya, ditambah detak jantung nya yang sangat kuat.
Kakashi menjatuhkan tubuh Iruka di atas sofa yang ada di ruang tamu rumah Iruka, Kakashi masih dalam posisi yang sama yaitu menghimpit tubuh Iruka yang sejak tadi menunduk.
" Jadi. Alasan apa yang akan kau berikan padaku saat ini sayang."
" Em Eto se.. sebenarnya apa maksud sensei."
" Jadi kau lupa, atau pura-pura lupa Iruka." Kakashi memegang dagu Iruka dan menariknya hingga menghadap nya.
"Baiklah akan aku ingatkan kesalahan mu". Kakashi menyeringai saat mengatakan itu .
Kakashi menatap mata Iruka dengan tajam dengan mendekatkan wajah nya hingga hembusan nafas Mereka menerpa kulit wajah masing-masing, hingga tiba-tiba.
Cuph
" Emmm... Emh ka..Kakashi sensei apa yang kau lakukan." Iruka memberontak saat tiba-tiba Kakashi menciumnya dengan brutal.
"Aku akan ingatkan kesalahan mu sayang." Kakashi terus melumat bibir Iruka yang menjadi candu untuknya.
Jujur saja ini kali pertama Kakashi mencium Iruka karena selama ini dia sangat menjaga kekasih manis nya tersebut dan dia selalu menjaga kenyamanan Iruka .
Kakashi mencium Iruka secara brutal, mulai dari menyesap bibir bawah naik ke bibir atas, kemudian lidah nya menyelusup mengabsen deretan gigi rata Iruka. Belum puas di situ Kakashi mengigit bibir Iruka agar mau terbuka.
"Emmhh... Ah". Erang Iruka saat Kakashi berhasil menerobos pertahanan nya dan menyesap lidah nya, tangan Kakashi pun tak tinggal diam dengan tangan kiri untuk menekan tengkuk Iruka agar ciuman mereka tak terlepas, sementara itu tangan Kakan nya di gunakan untuk meraba punggung Iruka.
" Emmm... Cu..cukup se.. sensei". Iruka semakin memberontak dan memukul dada Kakashi karena merasa kehabisan nafas walau sebenarnya itu tak berasa apa-apa bagi Kakashi . Hingga Kakashi menghentikan ciuman panas. Tersebut.
" Jadi kau sudah ingat kesalahan mu honey..". Kakashi mengusap bibir bawah iruka yang memerah dan sedikit membengkak.
"Emm se.. sebenarnya aku tadi hanya menemani Asuma untuk membeli hadia untuk kekasihnya yang akan berulang tahun". Iruka mengatakan itu dengan menundukkan wajahnya yang memerah.
Selain takut memandang langsung pada mata tajam Kakashi, Iruka juga sangat malu karena di kepalanya masih tergambar adegan ciuman panas tadi, dan yang Kakashi tidak tau itu adalah ciuman pertama Iruka.
" Hanya itu?...". Kakashi memandang tajam pada mata Iruka, membuat Iruka merasa takut, jujur Iruka ingin menangis rasanya namun dia malu.
" Y...ya hanya itu, em..... Kami hanya mampir untuk makan saja tadi sudah!" Iruka menjawab sebisanya walau dengan wajah cemas takut Kakashi tidak mempercayai nya.
" Itu yang ku inginkan kan sayang, kejujuran mu adalah yang ku inginkan, tapi ku harap setelah ini kau selalu menghubungi ku kemana pun kau pergi, ingat sekarang aku adalah kekasih mu". Kakashi mengatakan itu sambil membelai wajah Iruka yang masih memerah dan panas.
"Em... a...Ano bi... bisakah sense melepaskan pelukannya". Iruka menunduk malu saat mengatakan nya , bagaimana tidak wajah mereka saat ini masih sangat dekat dan mungkin sangking dekat nya Kakashi dapat mendengar detak jantung Iruka yang berdebar tak karuan.
"Baik lah, kalau begitu bisakah kau masakan sesuatu untuk ku, aku lapar menunggu mu sejak tadi". Kakashi melepaskan pelukannya kan nya dengan menarik tangan Iruka menuju arah dapur.
Saat sudah di dapur Iruka mempersilahkan Kakashi untuk duduk di kursi jema makan yang memang hanya ada dua buah kursi, maklum karena Iruka tinggal sendiri dan jarang orang datang mengunjungi nya kecuali orang tertentu.
" Sense ingin di buat kan apa ?". Iruka bertanya dengan sopan karena dia sadar bahwa umur Kakashi jauh di atas nya .
" Hei bisakah kau tidak memang
Ku dengan panggilan itu kita sedang tidak di kelas". Bukannya menjawab Kakashi justru mengguru karena panggilan Iruka yang menurutnya tidak romantis sama sekali ." Emm... Baiklah, ka... Kakashi San kau ingin di buat kan apa?". Kakashi rasanya ingin terbahak melihat wajah tegang Iruka, namun dia memaklumi itu.
" Sepertinya enak menikmati sup di sore hari ini, baiklah ingin di buatkan sup ayam ". Karena melihat cuaca yang cerah Kakashi jadi ingin makan sup.
" Biak lah, emm Kakashi San bisa menunggu di sini sebelum masakan nya matang". Iruka mulai berjalan ke Meja dapur untuk mencucu tangan menyiapkan bahan masakan nya.
" Em apakah Kakashi San tidak mau di buat kan minum?". Iruka mulai berkutat dengan bahan yang ada di kulkas nya .
" Boleh aku meminta di buatkan segelas kopi?". Kakashi melihat kekasih nya itu ambil menumpu dagunya dan entah mengapa dia tak memakai masker nya, padahal Kakashi terkenal karena ciri khas nya yaitu masker dan juga ketampanan nya tentu saja.
Entah tau dari mana orang-orang bahwa Kakashi itu tampan padahal dia tak pernah memperlihatkan wajah nya di tempat umum.
" Baiklah, kopi akan segera datang". Iruka menjawab dengan antusias, dia sudah lama tidak memasak untuk orang lain bahkan membuat kan minum, makanya dia sangat antusias.
TBC...
Maaf ya lama gak up harap maklum soalnya baru aja lulus sekolah jadi masih sibuk² nya 🙏🙏🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSEN BUCIN {KAKAIRU} Mpreg
Fantastikhanya sekedar kisah tentang dosen tampan yang terpesona akan keindahan dan kecantikan dari seorang mahasiswa.....ya mahasiswa dia laki-laki mungil nan manis yang memikat serta kepintarannya yang menjadikan dia idola para seme, tapi ada sebuah rahasi...