Prolog

9 0 0
                                    

"Kepercayaan ini sangat berarti, terimakasih," ucap laki laki dengan senyum tipisnya berjalan mengambil sebuah kalung perak dengan gantungan berbentuk huruf V.

Kerumunan yang bisa ditaksir mencapai ratusan orang bertepuk tangan, mengucapkan selamat atas pergantian ketua "Sesuai nama kamu Virgo, memang sudah seharusnya milikmu,"

"Aku akan menjaganya,"

"Saya akan mempercayaimu Virgo, Vagos bukan hanya sekedar geng motor yang hanya dapat mencari masalah, katakan dan buktikan bahwa Vagos berbeda dari mereka semua. Vagos adalah rumah bagi mereka yang merasa kesepian,"

Semuanya mengangguk "Tak ada yang lebih pantas selain kamu Virgo,"

Virgo tersenyum dan menunduk hormat 90 derajat pada mereka semua, ia mengucapkan banyak terimakasih karena kembali diberikan kepercayaan oleh mereka untuk kembali menjadi ketua geng Vagos.

Bagi orang lain itu bukan hal yang membanggakan, tapi bagi mereka, Vagos bukan sekedar rumah tapi juga keluarga, saudara dan kebahagiaan.

"Bahkan yang seharusnya jabatan ketua hanya berlaku selama satu tahun, tapi karena kita semua merasa aman dan nyaman karena kamu Vir, maka kami meminta bang Bima untuk kembali memberikan kepercayaan itu untuk kamu,"

"...."

"Saya harap kamu menerimanya,"

Virgo hanya dapat mengangguk paham tak ingin berkata lebih lagi, ia tak merasa beban, tapi ia merasa dirinya harus melindungi mereka yang sudah ia anggap saudara jika suatu hari nanti akan terjadi hal tak diinginkan?

"Gila dua dekade jadi ketua Vagos, ck,"

"Jadi gimana? Ambil motor baru lo gak nih," Virgo menepuk pundak temannya, berjalan menghampiri anggota Vagos untuk berpamitan terlebih dahulu pada mereka semua.

Virga tersenyum tipis, dibonceng oleh salah satu temannya untuk mengambil motor sport yang ia dapatkan hasil dari taruhan balapan kemarin. Ia sudah mengincar motor itu cukup lama, Eits jangan salah, bahkan untuk membeli sepuluh motor sport pasti ia cukup bahkan sangat mampu. Tapi, itu hasil kerja kerasnya kemarin.

Belum juga ia melepas helm miliknya, Virgo mengernyit ketika melihat seorang gadis tengah mengempesi ban motor itu dan langsung pergi begitu saja ketika Virgo akan mendekat.

"Shit!" umpat Virgo ketika dua ban motor itu benar benar kempes.

"Kenapa Go?"

Virgo berdecak "Ck, gak tau siapa yang kempesin,"

"Iseng kali, jadi gimana? Minta anak anak kesini?"

Yang ditanya menggeleng pelan "Gak usah, gue dorong aja, ada bengkel deket sini,"

"Oh iya, jadi beneran lo sama yang lain bakal pindah sekolah besok?"

Virgo mengangguk "Sekalian buat rekrut anggota Vagos yang baru, disana kebanyakan begal gak jelas,"

VirgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang