02

30 7 0
                                    

Sepanjang perjalanan menuju restoran aku dan Tony tidak terlalu banyak bicara, hanya beberapa kali membuat candaan karena mengingat masa lalu.

'mereka bersenjata lengkap, ada berapa... Dua atau tiga? Tidak. Mereka bertujuh, dua dari arah jalan raya, dan lima yang berjaga di kawasan rumah tapi kenapa Jarvis tidak bisa melacak keberadaan mereka?'

"Hey, sweetgirl apa aku membuatmu bosan? Dari tadi kau hanya melamun saja. Kau tidak rindu padaku hah?" Lagi-lagi Tony menyadarkan ku dari lamunan panjang. Aku hanya membalasnya dengan senyuman "ada banyak pasien di rumah sakit, beberapa rapat di kantor dan aku sangat lapar sampai-sampai tidak bisa berkata-kata lagi kak"

"Jangan terlalu sibuk bekerja, aku punya banyak uang bahkan cukup sampai untuk menghidupi ketujuh anakmu. Kenapa harus repot-repot, apa aku harus membelikan mu mobil baru? Sepertinya kau butuh style yang baru kan?" Tony menggodaku lagi, sungguh aku sangat bersyukur memiliki kakak seperti dirinya.

"Mungkin aku tidak bisa ke tower Avengers besok, atau tidak ada di kantor dan di rumah sakit. Aku ada janji temu dengan paman Nick" Tony mengatakan ingin mengadakan acara di tower Avengers, hanya acara pertemuan biasa, tapi besok janji temuku dengan paman Nick yang sudah terjadwal tiap bulannya terlebih lagi kegelisahan ku sekarang. Aku butuh teman cerita, jika aku cerita pada Tony mungkin saja dia akan menurunkan seluruh armada militer hanya untuk berjaga di sekeliling rumahku.

"Baiklah, tapi itu untuk besok malam ini kau hanya milikku. Ingat kau itu Athena Edward Stark, adik dari seorang Tony Stark yang sangat tampan, baik hati dan?" Ucapan Tony terhenti menungguku melanjutkan kata-katanya.

"Dan sangat menyebalkan, aku sudah bilang kan kak bahwa kulkasku baik-baik saja aku tidak ada masalah dengan itu. Kenapa kau ganti dengan yang baru, ayo jawab sekarang??" Aku beru ingat kalau persoalan kulkas tadi siang belum selesai. "Ouh itu, itu akan menyusahkan mu kalau misalnya kau bangun di tengah malam dan ingin mencari sesuatu di kulkas, kau mungkin akan menabrak nya jika tidak menyalakan lampu, jadi ku ganti dengan warna yang agak terang agar bisa kelihatan di malam hari" jelas Tony, ouh sungguh alasan yang sangat tidak masuk akal bukan!?

"Kakak, aku bertaruh jika suatu hari nanti ketika aku menikah kau pasti akan merusuh setiap hari, entah lampu, kabel mesin cuci bahkan kulkas seperti insiden tadi siang" ucapku kesal, Tony tertawa mendengar Ocehanku tentang dirinya. "Memangnya siapa yang bilang kau boleh menikah. Aku sendiri yang akan memilih calon suamimu, dia harus masuk seluruh kriteria ku baru bisa menjadi suami mu. Aku tidak akan melarang mu untuk berpacaran, terserah mau dengan siapapun tapi kalau masalah pasangan hidup mu. Tidak akan ku serahkan pada sembarang bajingan brengsek di luar sana, titik! Tidak ada bantahan"

"Iyaa, terserah kau saja. Aku sudah lapar" aku lekas keluar dari mobil yang baru saja Tony parkir dan langsung masuk ke dalam restoran. Tidak ada yang spesial, restoran makanan Asia yang sudah dia booking seperti biasa. Dia bilang ketika ibu sedang mengandung ku dulu, mereka suka makan disini. Sungguh sangat ironis, mereka berdua dibunuh saat usiaku baru satu tahun lebih.

Tony dan aku makan malam dengan nyaman, kami memesan beberapa menu ikan dan seafood.
"Makan seafood yang banyak, aku tidak mau kau kena anemia lagi. Terakhir kali kau kena anemia dan pingsan, aku hampir meledakkan kepala dokter di rumah sakit" ucap Tony sambil memberikan beberapa potongan seafood miliknya di piringku.

"Kau datang sebagai kakak ku ke rumah sakit??"

"Tentu tidak, aku datang sebagai iron man. Sambil menggendong mu dari udara, sangat keren. Jika saja kau melihatnya" bukan Tony kalau dia tidak berhenti menyombongkan dirinya

"Sayangnya aku pingsan, sangat ironis bukan?" Ucapanku membuat Tony terdiam agak lama lalu melanjutkan makannya.

"Kau tau kan sweetgirl, aku tidak bisa jauh dari dirimu. Hanya kau yang ku miliki di dunia ini. Jadi jika aku terlalu berlebihan aku minta maaf, sebagai gantinya besok kau harus beli mobil baru"

"Ku pikir ini akan menjadi pembicaraan yang serius, ternyata ada akhir yang sangat lucu. Baiklah, nanti kita pergi beli mobil karena besok aku ada janji"












Makan malam berjalan dengan lancar, Tony mengantarku lalu kembali ke rumahnya. Pagi ini aku harus ke kantor Nick untuk memeriksa keadaannya dan beberapa urusan.

"Ada panggilan masuk dari Nat ma'am"

"Sambungkan aku dengan dirinya Jarvis"

"Hai Nat, apa kabar?" Tanyaku sekedar basa-basi sebelum masuk ke topik permasalahan ku

"Buruk, aku baru saja menyelesaikan misi dan ingin istirahat tapi pesan suaramu mengganggu waktu istirahat ku"

Aku tertawa kecil mendengar ocehan Natasha. "Nat, menurut mu gurita itu berwarna apa?"

"Kau mengganggu ku untuk pertanyaan ini? Yang benar saja Tyna" Nat suka memanggil ku dengan nama itu, sebenarnya nama Tyna itu adalah nama panggilan yang khusus untuk orang-orang terdekat.

"Jawab saja, aku butuh jawabanmu, ini penting. Kehidupan ku tergantung pada pertanyaan ini"

"Kau baik-baik saja kan? Well baiklah, menurut ku warna gurita itu tergantung jenis teritorialnya, kan?"

"Salah, gurita itu sebenarnya berwarna merah dengan sisi hitam yang mengelilinginya. Dia berubah warna karena tidak ingin terbaca oleh siapapun" tegas ku, aku berharap semoga saja Nat mengerti arti perkataan ku yang ini.

"Maksudnya? Kenapa bisa berwarna merah? Tyna jawab pertanyaan ku, kau baik-baik saja kan?"

"Aku baik-baik saja untuk sekarang. Aku tidak tau besok atau lusa tapi sekarang aku baik-baik saja. Sorry Nat, sudah menelpon mu larut malam begini"

"Baiklah, tidak masalahnya. Aku tutup telponnya, sampai ketemu di latihan"

Hatiku benar-benar gelisah, tapi setidaknya pesan untuk Natasha sudah ku katakan. Kini aku berada depan jendela menatap keluar tanpa arah dan tujuan untuk fokus pada satu objek.
"Aku tau kalian berada di luar sana, aku juga tau apa yang kalian inginkan dariku tapi aku juga tau apa yang aku inginkan dari kalian" ucapku berbisik, jika tidak mungkin Tony akan langsung meluncur dari sarangnya lalu menanyakan apa maksud perkataan ku.

"Jarvis, jadwalkan cuti untukku selama dua minggu, serta mulai dari sekarang amankan jaringan dan jangan memberikan akses tempat ini selain kepadaku bahkan kepada Tony"

"Baiklah ma'am, keamanan akses telah dijalankan. Jadwal cuti mu sudah ku kirimkan ke rumah sakit dan kantor"

Aku kini mulai beranjak ke tempat tidur, setelah sekian lama akhirnya aku bisa tidur nyenyak. Besok aku akan tau alasan atas apa yang tidak pernah Tony ceritakan padaku.
"Ayah, kenapa aku berbeda. Apa yang sebenarnya ada pada darahku"





Next....

WINTER WOLF  -  ⌕ 𝑩.𝘣𝘢𝘳𝘯𝘦𝘴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang