Pantulan seseorang tergambar jelas di kedua mata bulan Hinata, hatinya seketika menghangat.
Di depan sana, seseorang yang dijamin akan langsung menangis ketika melihatnya, kini sedang duduk di pelataran mansion hyuga sambil menopang wajah tampannya menggunakan tangan kanannya.
"Neji-niisan".
Hinata memandang lagi sosok Neji, sekali lagi, sekali lagi dan sekali lagi. Kakinya terasa sangat berat dan jantungnya berdebar hebat.
Selama 5 tahun berpisah, akhirnya kini ia bisa bertemu lagi dengan seorang Neji.
"Pasti banyak wanita yang jatuh cinta padanya", Hinata berucap dengan suara lirih sambil terus memandang Neji dari kejauhan.
"Baiklah, sekarang waktunya". Hinata memantapkan langkahnya.
◾
~🖤~
◾"Nejiiiiiii-niiiii", Hinata memanggil Neji sambil berlari, dan juga tersenyum manis.
"Kyaaaa".
Bugh
Hinata jatuh tersungkur begitu saja, entah bagaimana bisa ? koper yang ia bawa sambil berlari tersangkut sesuatu.
"Hi-hi-nata", wajah terkejut Neji tidak bisa ia sembunyikan.
"Aw sakit, sialnya aku, aku jatuh 2 kali hari ini", sambil mengusap badannya yang terasa sakit.
"Hinataaa !", Neji berteriak sambil berlari menghampiri Hinata, ia mengecek tubuh Hinata satu persatu, wajahnya terlihat sangat khawatir.
"Kenapa berlari ?, kau jadi jatuh", masih sambil mencari luka yang ada di tubuh Hinata, dan Neji menemukannya, lutut Hinata berdarah dan sikunya juga berdarah.
Tapi, Hinata sepertinya melupakan lukanya, buktinya Hinata justru tersenyum lembut sambil menatap Neji.
"Aku merindukanmu Neji-nii, padahal aku ingin memberikan kejutan tapi entah bagaimana aku berakhir jatuh seperti ini, aha ha ha ha ha", Hinata menggaruk pipinya sendiri karena tingkah bodohnya.
"Bodoh, kau datang saja, sudah menjadi kejutan untukku", air mata jatuh dari kedua mata bulan Neji, ia sangat bahagia, karena gadis yang ia rindukan juga merindukannya, dan kini berada di hadapannya.
Neji menarik tubuh Hinata, dan memeluknya dengan erat, air mata Neji masih terus mengalir, perasaan yang sangat merusak batinnya kini terobati, karena kepulangan sang gadis.
Hinata membalas pelukan Neji sama eratnya, dan menyentuh halus punggung Neji di sela pelukannya, seolah memberikan tanda bahwa semuanya baik-baik saja.
"Kau gadis nakal, beraninya berbohong padaku", Neji mengurai pelukannya, kemudian mengacak lembut poni Hinata.
"Sengaja, karena aku ingin melihat Neji-niisanku yang cengeng", ejekan Hinata justru membuat Neji gemas, Neji kembali menarik Hinata ke dalam pelukannya.
"Semuanya telah berakhir, sekarang kita bisa bersama lagi untuk selamanya", Neji mencium puncak kepala Hinata berulang kali, ia sangat merindukan gadisnya.
Kini mereka bergandengan tangan memasuki mansion. Neji langsung mengambil kotak obat dan mengobati luka Hinata.
Neji mengobati Hinata secara perlahan, semua itu tidak luput dari pandangan Hinata, lagi, hati Hinata kembali menghangat.
Sosok Neji tidak pernah berubah, ia tetaplah seseorang yang sangat berarti di hidupnya.
Neji menggantikan posisi kedua orang tua Hinata sejak lima tahun yang lalu, Neji adalah segalanya bagi Hinata, Hinata sangat bergantung dengan Neji, baik di masa lalu maupun di masa depan.
![](https://img.wattpad.com/cover/337089982-288-k899216.jpg)