Belum lagi usai perjalanan yang aku lalui, belum juga berhenti darah pada luka akibat rintangan yang aku lewati, sudah terasa tantangan yang baru lagi. Aku bukan boneka yang tidak bisa merasakan apa-apa. Aku hanya manusia biasa yang juga merasakan perih akibat luka.
Aku ingin berhenti sejenak, sekadar menarik napas saja sulit aku lakukan. Aku pincang akibat sabetan belati yang kamu lempar sembarangan. Duri-duri mawar yang sempat kamu berikan menjelma menjadi nanah di bawah terik matahari perkotaan. Aku terlalu naif menganggap kita baik-baik saja. Semua baik-baik saja.
Kamu bandit dan aku terlalu pasif menyadarinya. Kamu telah merampas semuanya, meninggalkan luka menganga yang sangat indah.
Aku ingin menerkam mangsa dengan buku-buku jariku, tapi aku lemah. Bahkan kamu merampas gelora yang aku punya. Bahaduri hengkang begitu saja. Buku-buku jariku menekuk tak tentu arah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAYA
Randomditulis kalo lagi gabut dan inget aja. jangan lupa istirahat. jangan dipaksakan. tubuhmu juga butuh dimengerti. karena hidupmu adalah berarti. kamu keren masih bertahan dan bernapas hingga detik ini. semangat!!! #83 - puisi dari 73,4 ribu cerita (24...