Tetiba saja pikirku terbawa ke masa dimana kita masih ada. Aku tidak berniat mengulang masa lalu. Aku juga tidak sedang ingin merindukanmu. Tapi logika sedang mempermainkan ku. Untuk apa aku mengingatmu. Mengingat kita?
Kita? Apa pernah ada kita diantara aku dan kamu? Kamu semu, dan aku pilu.
Aku tau kamu tidak pernah menginginkanku. Seperti dipermainkan oleh hati dan logika, kamu terasa begitu dekat untuk aku gapai, meski nyatanya kamu terlampau jauh hanya untuk sekadar aku pindai.
Aku telah bertekad untuk melupakanmu. Aku tidak akan lagi tertipu pada dunia semu yang kamu janjikan. Aku sudah terlalu lelah. Aku tau, aku sadar, berjuta kali lagi kita coba, kita tidak akan pernah menjadi kita. Aku dan kamu terlalu berbeda.
Aku, pun kamu, tidak bisa membuka diri untuk satu sama lain. Lalu apa yang diharapkan? Aku bukan cenayang yang bisa membaca pikiran, mengetahui masa depan, pun kamu hanya manusia biasa. Sepertinya benar, ending yang kita harapkan hanya akan tetap dan selalu menjadi angan.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAYA
Rastgeleditulis kalo lagi gabut dan inget aja. jangan lupa istirahat. jangan dipaksakan. tubuhmu juga butuh dimengerti. karena hidupmu adalah berarti. kamu keren masih bertahan dan bernapas hingga detik ini. semangat!!! #83 - puisi dari 73,4 ribu cerita (24...