Lara ini tidak lagi bisa aku pendam. Sakit sekali rasanya. Jujur aku tidak sanggup. Bahagia yang kamu beri fana. Dan luka yang kamu tancapkan tak pernah usai berdarah. Darah kasat mata.
Aku menjelma bak siamang dan kehilangan arah. Tuan telah tiada dan aku terluka parah. Terjerat pada ranjau para perombak. Terkurung.
Dunia yang besar ini terasa sempit. Udara yang melimpah ini terasa sesak. Kenapa kita ini. Ego kita sangat fasik dan tidak terkendali menghancurkan kita sendiri.
Visi kita sama. Kenapa sulit untuk kita menyamai langkah? Kita seperti berada di titik yang berlawanan, menuju arah yang sama tapi tidak akan bertemu pada titik yang sama. Parah.
Aku mengusik rembulan yang tak datang. Gelap sekali. Sepertinya alam sekalipun tidak merestui kita untuk ada.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAYA
Diversosditulis kalo lagi gabut dan inget aja. jangan lupa istirahat. jangan dipaksakan. tubuhmu juga butuh dimengerti. karena hidupmu adalah berarti. kamu keren masih bertahan dan bernapas hingga detik ini. semangat!!! #83 - puisi dari 73,4 ribu cerita (24...