Bisa dikatakan Fourth dan Gemini adalah sepasang sahabat dari kecil hingga dewasa. Keduanya sudah berteman bahkan sebelum Fourth memiliki ingatan pertamanya. Mungkin juga karena ingatan pertamanya itu adalah Gemini?
Fourth tidak tau, yang ia tau pasti bahwa dirinya memang bisa dibilang tergila-gila dengan sahabatnya itu. Pernah sekali ia sakit panas tinggi, ia malah menangis hanya karena ia harus melewatkan sekolah dan tidak bertemu dengan Gemini hari itu. Atau juga beberapa kali dia bolos hanya untuk menemani Gemini yang ikut lomba olimpiade nasional di beberapa kota, dia tidak ingin jauh dari yang dia sebut sebahai sahabatnya itu. Lalu dia juga pernah merelakan kakinya hingga kesemutan hanya untuk Gemini yang tertidur di pahanya.
Clearly because of him, he can do any ridiculous thing.
Bahkan Ford teman sebangkunya saja jengah ketika Fourth mulai membicarakan Gemini yang sekarang sedang melakukan presentasi didepan kelas. Menerangkan tentang sejarah pemimpin pertama negara mereka.
Tiap kata dan kalimat yang keluar dari mulut Gemini seolah alunan nada merdu yang menghipnotis Fourth untuk terus mendengarkan dan menyimak Gemini. Ford juga harus mengakui bahwa Gemini memang orang yang mampus menyihir semua orang untuk terus menatapnya, bahkan guru sejarahnya juga ikut terpukau mendengarkan penjelasan detail Gemini.
"Ford, coba liat Gemini kok bisa sebersinar itu ya?"
Perhatian Ford harus diganggu dengan bisikan kagum Fourth, dia tau oke kalau Gemini memanglah bersinar, tampan, berprestasi, siswa unggulan, tapi apa bisa Fourth tidak terus-terusan mengingatkannya? Why he had to put up with his stupid friend being obsessed?
Tepuk tangan menghentikan mulut Ford yang ingin mengomel. Gemini sudah selesai presentasi, dan tentu saja tepuk tangan ini sebagai bentuk apresiasi untuk Gemini yang mampu membuat seluruh siswa di kelas tidak mengantuk.
Guru sejarah mereka berdiri menepuk punggung Gemini, tersenyum senang dengan pembawaan presentasi yang dilakukan muridnya.
"Gemini, bapak merasa sangat tersanjung mendengarkan kamu presentasi tadi, jarang anak sekarang yang suka dengan sejarah dan mengerti detail kecil seperti kamu, tidak seperti yang lain yang mungkin menyepelekan," Seruan dikeluarkan oleh murid sekelas, tau bahwa yang dimaksud adalah mereka.
"Tapi, jujur, pembawaan cerita kamu itu seperti kamu pernah hidup didalam sejarah saja, saya saja tidak hafal kapan dan dimana Raja Chulalongkorn sekolah, bagaimana beliau mempelajari sistem pentadbiran barat dan bagaimana ideologi beliau dipengaruhi,"
Guru sejarahnya menatap Gemini kagum, begitupun mata lain yang makin merasa bangga karena menjadi sahabatnya. Gemini yang terus dipandangi seperti itu canggung, menoleh untuk menatap kearah lain, dan ternyata Fourth sudah lebih dulu menatapnya. Memberikan kedua jempolnya sebagai apresiasi untuknya.
Tanpa suara Gemini bisa mendengar kata "kamu keren banget,".
There's a lot of time Fourth saying 'cool' or other compliments to his friend, this time is silent, however there one thing he can not say to him, either it was silent or louder.
###
Pagi kembali menyapa, Fourth bangun dari tempat tidurnya dengan malas. Sedikit bergumam bahwa dirinya masih mengantuk. Jika saja ini bukan hari sekolah, pasti dia lebih memilih untuk tidur seharian.
Tok... Tok... Tok...
"Ya ampun adek kok jam segini baru bangun, Gemini udah nunggu di bawah, lho," Ujar mamanya tepat setelah pintu kamarnya dibuka dan memperliharkan Fourth yang masih setengah tidur.
Mendengar nama Gemini disebut, Fourth bisa dibilang langsung senang. Dengan cepat dia melewati mamanya, sebelumnya dia lebih dulu mencium kedua pipi mamanya untuk meredakan dumelan tentang bagaimana kacau kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Enternity And Beyond | [GeminiFourth]
FanfictionIni kisah tentang dua hati yang saling mencintai. Dari kelamnya dunia mereka menemukan binar harapan, menemukan di diri mereka masing-masing, apalagi yang bisa mereka harapkan. Bahkan jika salah satunya harus menunggu di empat kehidupannya dia rela...