"Kenapa lo ga jadian sama Gemini?"
Pertanyaan itu terulang dari mulut Ford, yang sekarang menemani Fourth untuk menonton latihan basket Gemini. Sejak pagi entah kenapa Ford menanyakan itu. Sedangkan Fourth sendiri masih bergeming, tidak berniat menjawab.
"Fourth, ditanya sama orang tu dijawab!" Kesal Ford.
"Ya lo nanyanya aneh," gerutu Fourth yang menyingkirkan tangan Ford yang menghalangi pandangannya agar di perhatikan oleh temannya itu.
"Ya gue wajar tanya, ei sat, lo ga lupa soal tadi pagi kating yang pernah ngatain lo aja kemarin dateng minta maaf sambil ngasih salad , lo goblok banget kalo ga tau itu ulah siapa?"
Fourth mendengus ingat siapa kating yang dimaksud Ford. Malas mengingat orang yang dia tidak suka, terus apa hubungannya sama Gemini?
Jelas orang yang membuat kating itu bersujud di hadapannya, siapa lagi kalau bukan Gemini seorang. Entah bagaimana Gemini bisa membuat kating mereka itu, yang bisa di sebut preman sekolah terlihat ketakutan menemuinya.
Fourth kadang juga menggeleng kepala pusing jika sifat protektif Gemini muncul, pusing kenapa mereka hanya sebatas teman.
"Lo berdua tuh aneh tau, temenan tapi mesranya ngelewatin orang pacaran," Ford bergumam, merasa Fourth tidak kunjung menjawabnya.
"Ford, jangankan lo gue juga bingung kenapa kita cuma temenan," gumam Fourth tanpa sadar. Ford di sampingnya mengangguk, sebelum menegakkan tubuh. Sadar bahwa baru saja Fourth mengakui dirinya suka dengan Gemini.
"SUMPAH?! EMANG DARI DULU LO SUKA YA SAMA-" belum sempat Ford melanjutkan teriakannya, Fourth lebih dulu membekap mulut lelaki dengan tahi lalat di atas bibir. Dengan canggung Fourth tersenyum malu ke semua orang yang ada dilapangan, dia juga menangkap tatapan Gemini yang berada di ujung lapangan.
"Kenapa ga sekalian aja lo ambil toa sekolah?" gerutu Fourth yang dibalas cengiran tidak bersalah Ford. Dia melambai ke arag Gemini, agar sahabatnya itu tidak lagi menoleh ke arahnya.
"Lo jangan ngomong sama siapa-siapa tapi," Perkataan Fourth disambut rolling eyes dari Ford. Sedikit berdecak mendengar kebodohan Fourth.
Tukang sapu sekolah yang tuna netra juga tau soal persahabatan Gemini dan Fourth yang mengalahkan kemesraan pasangan ketua OSIS dan ketua ekskul musik.
"Heh, mau ga di bilang siapapun orang sekolah juga tau kali kalo Gemini punya elo, begitupun elo yang punya Gemini seorang,"
Telinga Fourth memerah mendengar perkataan Ford. Sedikit mengusak pipinya, dia menoleh ke arah Ford yang tersenyum menggoda.
"Masa sih?"
"Ck, dibilangin juga, kating kemaren kan nggak suka ma lo gegara mantannya pernah nembak Gemini, tapi Gemini katanya lebih milih jawab telpon dari lo dibanding ngasih jawaban ke mantannya," Sulut Ford.
Dirinya juga sering kali menjadi korban dari kedua 'sahabat' ini. Acap kali dia menjadi saksi hidup bagaimana Fourth yang manja dan Gemini yang memanjakan, kedua matanya terlalu lelah untuk melihat itu lebih lama lagi dengan hubungan keduanya yang hanya sebatas sahabat.
Setidaknya buatlah hubungan mereka naik satu dua tingkat. Kenapa hanya sebatas teman jika perlakuan keduanya bahkan melebihi pasutri baru.
"Ei, look at your face, na, blushing, semerah itu, salah tingkah?" Goda Ford.
Fourth memutar mata malas, mendorong Ford yang masih menggodanya. Ia juga berusaha menepuk pipinya yang terasa masih panas.
Peluit tanda latihan selesai menghentikan tawa Ford yang puas menggoda Fourth. Segera Fourth berdiri menghampiri Gemini yang masih dipinggir lapangan bersama temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Enternity And Beyond | [GeminiFourth]
FanfictionIni kisah tentang dua hati yang saling mencintai. Dari kelamnya dunia mereka menemukan binar harapan, menemukan di diri mereka masing-masing, apalagi yang bisa mereka harapkan. Bahkan jika salah satunya harus menunggu di empat kehidupannya dia rela...