Part 5

374 26 1
                                    

Happy Reading ><



>>>>>>>

Kai POV

Aku masih memandangi jalanan, menatap kepergian Sena. Aku masih terlalu tidak percaya dengan ucapan Sena. Dia masih menginginkanku? Setelah semua kebodohan dan sakit yang aku berikan? Sena tetap menginginkanku?. Aku mengusap wajahku dengan kasar, jujur aku begitu bahagia mendengar Sena masih memiliki rasa itu, rasa yang sama tiga tahun lalu dan aku sangat sakit begitu melihat kepedihan di mata Sena. Mata yang selama 2 minggu ini selalu menghindariku. Mata dimana aku bisa melihat kilatan kenangan menyakitkan Sena saat bersamaku meski dia masih mencoba tersenyum.

Lalu kenapa aku sekarang dengan beraninya menunjukkan wajahku di depan Sena setelah semua sakit yang aku berikan? Tidak, aku memang menginginkan Sena, tapi kenangan itu tidak akan pernah hilang dari ingatan Sena dan dia akan kembali sakit hanya dengan melihatku. Demi Tuhan, kenapa aku harus begitu brengsek dulu, kenapa aku harus menyakiti Sena yang begitu tulus mencintaiku??

Aku berjalan masuk ke dalam ruanganku, menghempaskan tubuhku di sofa empuk ruanganku, lalu memejamkan mataku. Kilatan Sena tersenyum bahagia hanya melihatku datang ke rumahnya tergambar jelas. Otomatis ujung bibirku terangkat ke atas,

"Kai, kau datang? Sudah lama? mau minum sesuatu? Ah , aku baru saja belajar membuat cake bersama bibi, apa kau mau mencicipinya?" tanya Sena tersenyum lebar, sambil menggandeng lenganku. Aku tersenyum kecil lalu melepas tangan Sena dari lenganku.

"Nanti saja, Sena. Aku harus bertemu Chanyeol Hyung dulu, apa dia ada?" tanyaku dingin. senyuman di wajah Sena menghilang sesaat, namun detik berikutnya Sena kembali memperlihatkan senyuman paling tulus yang pernah kulihat, dan efeknya selalu sama pada jantungku. Berdetak tak karuan dan aku membencinya.

"Ada, tunggulah disini. Aku akan memanggilnya"

"Tidak perlu,Sena. Aku sudah tahu kalau Kai datang. Kau berisik sekali" Chanyeol hyung muncul dari belakang Sena, lalu mengacak rambut hitam sebahu Sena, terlalu akrab untuk ukuran sepupu dan lagi, aku membencinya.

"Apa yang kau lakukan disini Sena?" tanyaku saat melihat Sena juga ikut duduk di salah satu pondok kecil yang di bangun di belakang rumah Chanyeol hyung, seperti gazebo yang sengaja dibangun untuk tempat bersantai.

"Aku? Aku hanya ingin menemanimu di sini Kai" kata Sena tanpa menghilangkan senyumannya. Aku menghela nafasku panjang. Aku tidak suka berada dalam jarak yang sangat dekat dengan Sena, karena Sena hanya akan mengganggu konsentrasiku, meskipun dia hanya duduk diam.

"Tidak perlu, Sena. Masuklah, aku sedang sibuk dan sedang tidak ingin ditemani" kataku dingin, aku bisa merasakan perubahan wajah Sena, wajah sakitnya hanya karena ucapanku.

"Ka-kalau begitu. Aku pergi dulu" kata Sena meninggalkanku yang sibuk dengan beberapa kertas not.

"Kau mau kemana Sena?" suara Chanyeol hyung menarik perhatianku.

"Emm, aku akan di dalam saja bersama bibi, kalau aku disini, aku akan mengganggumu dan Kai, oppa." Bahkan setelah aku mengatakan hal yang begitu menyakitkan Sena masih bisa tersenyum tulus.

"Aku tidak akan lama, setelah itu kau bisa pergi bersama Kai" Sena hanya tersenyum lagi lalu melambaikan tangannya pada Chanyeol Hyung.

Aku kembali mengusap wajahku dengan kasar. Sena, Kim Sena. Aku tidak tahu sejak kapan Sena sudah menghapus Ah Young dari hatiku, aku tidak tahu sejak kapan aku menolak kehadrian Sena dalam hatiku dulu. Aku tahu kalau aku sudah jatuh cinta padanya, tapi aku selalu menolak setiap debaran itu dengan membencinya, membenci setiap perhatian Sena. Sial!! Geramku saat aku kembali memperhatikan foto Sena di depanku, satu-satunya foto yang aku ambil saat kami camping bersama. Senyuman Sena, semua kebahagiaan yang terpancar dari mata indahnya, sekarang sudah menghilang dan itu karena aku.

Grey HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang