Kai POV
Aku masih merasakan nyeri akibat cakaran ganas dari sahabat baik Sena yang sekarang justru akan menjadi istri sahabat baikku juga. Aku tidak pernah berfikir kalau Naeun benar-benar akan memukulku, menjabak dan mencakarku. Dulu sekali, aku berharap kalau Sena-lah yang akan melakukan itu sendiri padaku. Ajaibnya justru aku mendapatkan semuanya dari sahabat baiknnya. Sesekali aku masih meringis menahan nyeri setelah diobati Sena. Aku tersenyum kecil mengingat bagaimana wajah khawatir Sena saat melihat bekas cakaran Naeun di leher dan wajahku dan aku bersyukur, Sena masih sangat peduli padaku.
Aku berjalan menuju taman, tempat pesta diadakan, mencari sosok Taemin atau Naeun. Aku memang harus meminta maaf pada Naeun. Karena sudah menyakiti Sena dan membuatnya membenciku. Aku sudah memikirkan semuanya. Setelah Sena mengatakan kemungkinan dia menginginkanku lagi, aku menemui Chanyeol hyung dan Yura noona. Menjelaskan kepada mereka bagaimana kondisiku saat meninggalkan Sena dulu. Aku juga mendapatkan tamparan dari Yura noona setelah mendengar ceritaku, alasanku dan meminta mereka memberiku izin untuk kembali bersama Sena. Ya, aku menginginkan Sena kembali padaku, menjadi pendamping hidupku.
Flashback
Plaaak!!
"Kau pikir Sena apa Kai?? Kenapa kau baru kembali sekarang?"geram Yura noona. Aku hanya menatap Yura noona dengan rasa bersalah yang membuncah di dadaku. Chanyeol hyung berdiri, lalu menarik Yura noona untuk duduk dan menahan emosinya.
"Aku bisa saja memberikanmu restu Kai, aku tahu betul bagaimana Sena selama ini. Hanya saja, aku tak yakin kalau Sena benar-benar menginginkanmu. Aku tidak ingin Sena sakit, dia sudah seperti adikku. Kau beruntung karena aku tidak mencarimu hingga ke Amerika dan membawamu kehadapan Sena dulu. karena kalau sampai hal itu terjadi lagi, aku pastikan kau tidak akan selamat" ucap Chanyeol datar namun menyimpan ancaman. Aku mengangguk mantap.
"Aku akan memastikannya, hyung. Kalau Sena tak menginginkannya, aku akan mundur dan memberikan kebahagian untuk Sena. Aku tahu aku sudah melewatkan kesempatanku dulu dan aku ingin di beri kesempatan lagi. Aku ingin Sena memaafkanku"jawabku mantap. Aku bisa melihat Chanyeol hyung tersenyum, lalu bangun dan menepuk bahuku.
"Sekaranng selesaikan urusanmu dengan noonaku ini. Dia sedikit sulit di bujuk"kata Chanyeol hyung lalu pergi. Aku menatap Yura noona yang masih menahan emosinya. Kami berdua sama-sama diam beberapa saat sampa Yura noona menghela nafas panjang.
"Kau tahu Kai, aku menyayangimu sebagai sahabat Chanyeol dan menyayangimu sebagai kekasih Sena dulu. Aku kecewa kau menyakiti adik perempuanku seperti itu. Aku melihat sendiri bagaimana Sena menangis dan menahan sakitnya selama kau pergi, aku..hanya belum bisa membiarkan Sena kembali ke masa itu. Dia baru saja bangkit Kai"lirih Yura noona membuat dadaku sakit mendengar penjelasannya. Senaku baru saja bangkit dari keterpurukannya dan itu semua karena aku. Seketika hatiku kembali meragu. Bagiamana kalau nantinya aku hanya bisa membuat Sena sakit lagi??
"Tapi aku percaya kalau kau kali ini tulus. Aku percaya kalau kau menyesal tidak mengakui perasaanmu dan memilih meninggalkan Sena. Satu hal, Kai. Berjanjilah kalau kau tidak akan membuat Sena sakit dan menangis. Kalau kau bisa memenuhinya, maka aku akan memberikan restu ku"kata Yura noona tegas, aku menelan ludahku. Ya, aku harus yakin kalau aku akan memperbaiki semua kesalahanku tiga tahun lalu dan membuat Sena bahagia. Aku mengangguk mantap membuat Yura noona tersenyum tulus padaku.
Aku merasakan bahuku di tepuk, seketika aku menoleh dan mendapati Chanyeol hyung berdiri di sampingku. Dia menelitiku lalu tersenyum menahan tawanya.
"Kau kacau sekali Kai"katanya masih mencoba menahan tawanya. Aku mendelik kesal lalu menyingkirkan tangannya yang bertengger di bahuku.
"Terimakasih, hyung"kataku sinis membuatnya terkekeh.